Memperbaiki Karakter Lewat Tulisan

Bagaimana bisa memperbaiki karakter lewat tulisan?

Sudah bukan informasi baru lagi bahwa menulis termasuk kegiatan positif. Manfaatnya banyak. Selain mengembangkan kreativitas, penulis dilatih untuk memecahkan masalah dengan menentukan alur dan akhir cerita. Itulah sebabnya mengapa menulis bisa meningkatkan kecerdasan emosi. Penulis memiliki andil dalam mengatur sifat-sifat para tokoh demi kebutuhan cerita. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan penulis terbiasa memilah dan mengerti bagaimana cara memperbaiki sifat yang buruk menjadi lebih baik.

Izinkan aku membagikan pengalaman sebagai contoh. Sejujurnya dulu, karakterku cukup buruk. Aku orangnya sensitif, seperti; dikit-dikit cepat tersinggung. Lalu suatu hari, gara-gara membaca novel remaja yang bikin candu, aku termotivasi untuk menulis cerita bergenre sama. Aku pun mulai menulis dan mengembangkan penokohannya. Di awal, aku menciptakan tokoh yang gampang, circle-nya lebih ke pertemanan nyata. Lama-kelamaan setelah mulai terbiasa nulis (walau belum tamat ceritanya karena aku butuh hampir 10 tahun buat namatin. Yang terpenting waktu itu, aku sudah bisa menentukan semua karakter dalam tokoh dan semuanya mempunyai sifat yang berbeda-beda), entah bagaimana caranya, aku merasa pribadiku mulai berubah menjadi lebih baik. Dari yang awalnya sensitif sampai bisa lebih sabar. Entahlah, mungkin saking seringnya ganti plot dan seluruh tokoh saat stuck (struggle terbesar aku ada di sini, yang mana terjadi setiap ceritaku masuk konflik pertama. Kalau sudah berada di tahap itu, aku tidak bisa lagi meneruskan cerita, sehingga mau tidak mau harus mengulangi dari awal hingga mengganti nama-nama tokohnya), aku jadi seperti lebih bijak dan lambat laun empatiku meningkat.

Maka dari itu, aku sangat merekomendasikan untuk kalian yang pengin meluapkan isi hati, tetapi belum tahu ke siapa. Cobalah mencurahkan isi hati ke diary atau jadikan sebagai cerita. Percayalah, karaktermu akan berkembang menjadi lebih baik. Ini jauh lebih positif dibandingkan melakukan sesuatu yang lebih fatal seperti self harm atau kegiatan lain yang membahayakan dirimu.

Tidak hanya berlaku buat kamu sebagai penulis, aktivitas tulis-menulis juga sangat membantu dalam memotivasi pembaca. Nah, siapa tahu, tulisanmu bisa memperbaiki karakter pembaca menjadi lebih baik. Ada amanat di dalamnya, bukan?

Pesan:
Berbanggalah menjadi penulis sebab kita diberi kesempatan untuk mengubah pola pikir manusia. Mau itu fiksi atau non fiksi, penulis memegang peranan penting dalam mengubah sudut pandang, termasuk memperbaiki karakter.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top