Tak disangka part 4

Terlihat Jun yang masih di obati oleh pak Fuji... Eh maksudnya kak Narumi...

"Nah, sudah selesai. Bagaimana bahumu sekarang?" tanyanya setelah selesai.

"Hmm... Lebih baik." jawab Jun dengan menggerak-gerakan tangannya.

"BAIKLAH!!!, kalau begitu ayo kita makan. SELAMAT MAKAN!!" ucap Naomi semangat dan memburu makanan di depannya

JUN POV

'Eh? Apa dia benar² lapar yah?, makannya aja kaya udah nahan selama seminggu. Dasar Naomi' batin ku.

"Selama makan." ucap ku dan kak Narumi.

                   Kami bertiga makan malam dengan sangat senang dan penuh canda tawa, setidaknya menurut mereka mungkin. Aku hanya diam tak bicara dan hanya fokus pada makananku saja, sesekali aku melihat mereka.

                    Mereka sedang memainkan makanannya, seperti saling lempar sayuran karena ada yang tidak suka sayuran, atau saling melempar nasinya ke muka. Bahkan piring, gelas, dan meja pun ikut dilempar(?), bohong... Enggak gitu ko... ya, intinya perang makanan.

'Serasa di pasar, mereka kayak ibu² dan bapak² yang saling tawar-menawar soal harga sayur.* apa hubungannya...???* Atau kayak makan sama anak bayi kali ya?'

                    Dan semua perang itu diakhiri dengan tawa mereka yang keras, tapi rasanya nyaman aja dan rumah ini terasa lebih berwarna sekaligus hangat.

'Apa ini yang disebut sebagai makan malam dengan keluarga? Aku sudah lama tidak merasakan kehangatan ini meski aku hanya melihatnya saja, mungkin sejak kakak ku hilang.

Dulu... Kita juga selalu seperti ini kan?, benarkan kak? Ya.. Meskipun ayah dan ibu tidak pernah ada menemani kita.
Bahkan seingat ku, aku tidak pernah melihat mereka di meja makan atau lebih tepatnya bersama kita.

Tapi kalian para kakak ku selalu menghiburku dan menciftakan suasana hangat bagai keluarga yang lengkap. BENAR! Aku akan mengembalikan suasana keluarga yang dulu sering kita lakukan, aku tidak akan menyerah mencari kalian. KAK ZEN DAN KAK JIN, TUNGGU AKU!!!.....'

Jun pov end

"Jun... Apa yang kau pikirkan?" tanya kak Narumi yang segera membuyarkan lamunan Jun.

"Benar, dari tadi kau melamun saja?" tambah Naomi

"Tidak ada." jawab Jun singkat, padat, dan tidak jelas.

Dan seketika canggung dan keheningan menghampiri mereka

"Oh iya Jun, rumah mu sangat bagus." pecah kak Narumi mengusir keheningan. "halamannya indah, ruangan²-nya juga sangat rapi dan cukup luas. Bahkan kamar mandinya pun ada 3 dan sangat bersih dan wangi yang bernuansa alam memenuhi setiap ruangan manapun. Kau mengurusnya dengan baik ya?"

"Terima kasih kak Narumi, rumah ini adalah pilihan kakak ku."

'Tunggu dulu!! Kamar mandinya 3, bagaimana kak Narumi bisa tahu. Bukannya...' batin Jun tapi menggantung, dia lalu membulatkan matanya tanda kaget sekaligus heran.

"Tapi dari mana kak Narumi tahu kalau ada tiga kamar mandi? Bukankah dua kamar mandi lainnya ada di kamar atas?!" pancing Jun.

"Ehehehe... Maaf, sebenarnya Naomi yang masuk ke dalam kamar untuk memanggil mu." dan seketika Naomi tersedak, dia menelan sendok(?), tenang² cuman tersedak biasa...

"Uhuk... Uhuk... APA!!????" teriaknya.

"Ekhm... Bukankah kau sendiri yang menyuruh Naomi memanggil ku?!" gaya detektif yang sedang mengintrogasi.

"Benar!!!??" ucap Naomi menatap kakaknya nalar.

"Ahahahaha.... Ketahuan ya, gomennasai Jun. Karena aku tidak berani mengganggu mu, bukan berarti aku menjahili mu. Lagi pula naomi hanya melihat² saja... Jangan marah yah... hehehehe"

Krik-krik krik-krik ( suara jangkrik tanda kegaringan )

Aneh aneh aneh ( suara burung mengejek(?) )

Baso baso, basonya mas ( tukang baso ikut²-an(?) )

Cukup- cukup, kembali ke cerita...

Setelah mendengan penuturan dari kak narumi, Jun membola matanya lagi. Terkejut?... Ya begitulah...

"Tunggu dulu, apa kau masuk kedalam kamar kakak ku?" tanya Jun pada naomi, karena Jun khawatir soalnya ada suatu dikamar kakaknya yang tidak boleh dilihat oleh orang lain...

"Maksud mu kamar yang ada di sebelah kamarmu?"

"Tentu saja!" geram Jun dengan tingkah naomi, bisa² Jun darah tinggi...*jangan atuh...

"Ya aku masuk kesana, tapi tidak ada yang menarik perhatianku ko."

'Yokatta...' batin Jun bersyukur dia tidak menemukannya ( maksudnya sesuatunya itu loh...)

"Benarkah?" Jun memastikan

"Hmm..." angguk Naomi tapi...

"Kecuali....." Naomi menggantungkan kalimatnya.

"Kecuali?" Jun bertanya lagi

"Kecuali....." ulang Naomi yang membuat Jun sedikit gemetar dan berkeringat dingin, karena menunggu kalimat selanjutnya.

"Ah! Kecuali, kecuali apa?" Jun benar² tidak tahan dibuat kepo terus
*kepo terus.... sampe sukses...!!!

"Kecuali......."








#hallo minna_san

Maaf ceritanya author gantungin, biar greget gitu....hehehe...

Gimana ceritanya? Bagus gak? Atau gaje? Wah author bener² kepo dengan pendapat para readers semua.

#jun : " eh? Tor udah sembuh?"

#author : " dari kemarin, tor tor mulu, emangnya aku tor temennya si hulk apa?😡"

#jun : " maaf🙏"

#author : " udah udah, author cape😡"

#jun : "cieeee ..... Marah nieh....berarti author udah sembuh yah?!...yey😆😄"
*sejak kapan jun perhatian sama author?

#author : ".....😡"

#jun : " uyuyuyu....author ku marah" cubit² tangannya author

#author : " ih sanah² jangan deket²"

#jun : " emangnya kenapa author ku😍😘" menmpilkan jurus imut

HOEK...para readers muntah karena kata²-nya tapi....* tolong tutupi mata saya, gak tega liat jun kayak gitu....gak tahan😍😍😍😍

Dan para readers mimisan dan pingsan secara masal, kena jurusnya jun. Dan author?

#author : " jurus mu gak mempan padaku!!!" jawab author dingin sedingin si dia yang gak pernah peka....huweee........

#jun : " yang bener?😘😘"

#author : "......" lari terbirit-birit kaya di kejar hantu sambil nutupin mukanya a.k.a malu dia

#jun : " AUTHOR TUNGGU, JANGAN LARI!!!!!!!, kenapa yah????udahlah kita tutup aja ya para readers, alurnya udah ngaco..... Jun pamit kejar author lagi. jaa mata minna_san...jangan lupa vote and komen yah, kan para readers baik. Dadah" lambaikan tangan dan kejar author

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top