Suatu keanehan part 4
"Aku tahu... Ini semua kesalahan ku, padahal aku hanya ingin melindungi diriku sendiri dan juga kalian. Karena aku tahu dia berusaha membunuh ku, Tapi... Aku sendiri yang menjadi seorang pembunuhnya." ucap ku pelan, karena dikelilingi rasa bersalah, tapi masih terdengar oleh mereka.
"Sudah itu juga bukan kesalahan mu Jun, harusnya kami yang berkata seperti itu dan kami minta maaf karena tidak bisa melindungi mu. Malah... Kami lah yang mendapat perlindungan." ucap pak Fuji merasa bersalah dan diangguk oleh sang adik sebagai tanda setuju. "kalau begitu, ayo Jun naik ke punggung ku. Kami akan mengantar mu pulang." ucapnya yang segera membalikan badan dan menepuk bahu mengisaratkan untuk ku naik.
"Tapi pak..." aku merasa bersalah karenanya, apalagi orang itu a.k.a pria misterius."apa kau sudah tidak apa-apa?" lanjutku.
"Tenang saja..." seolah tahu apa yang aku pikirkan. " kami sudah baik, benarkan Naomi?" tambahnya dengan semangat dan tersenyum aneh menurutku.
"Benar." singkatnya, seolah tidak memperdulikan keadaan sekelilingnya. Sama dengan anikinya itu.
Saat aku akan menaiki pungung pak Fuji, dia berkata
"Tunggu... Dimana tas mu, Jun?"
"Apa? Tas...?" setelah itu aku teringat kalau dari tadi aku tidak memegangnya "oh tidak! sepertinya tertinggal di rumah anak yang tadi!" ucap ku kaget + khawatir.
"Anak? Anak yang mana?" tanya pak Fuji.
Dan sebelum aku menjawab nya, Naomi berkata
"Apa maksudmu tas ini...?" Naomi mengeluarkan sebuah tas yang ternyata punya ku dan melemparkan nya kepadaku.
Skip time
Kami berjalan menuju rumahku atau tepatnya pak Fuji dan imouto nya, karena aku digendong oleh pak Fuji.
"Ini sangat memalukan minna..., kenapa juga sih aku harus lemah seperti ini. Padahal tadi yang terluka parah adalah mereka berdua! Kenapa juga Naomi membawakan tas ku, tadi kan dia melemparnya! Dasar aneh..."
* author juga malu melihatnya... Jun, kau itu sudah SMA masa digendong sih... malu-malu in.# plak
Aku benar² tidak enak pada Naomi dan pak Fuji karena sudah merepotkan, bahkan sekarang aku diantar pulang, dan bagaimana dengan pria itu? Kenapa kita tidak melaporkannya kepada polisi atau melakukan sesuatu yang lain. Ya..., meskipun aku jujur aku takut dipenjara, lebih takut lagi dihukum mati, kerena pada dasarnya akulah yang membunuhnya meskipun tidak ada niat.
Tapi sepertinya kalaupun kita lapor ke polisi, mereka tidak akan percaya dengan ceritanya, karena tempat yang baru kami tinggalkan sangat berantakan. Tembok pembatas dan rumah rusak, pohon dan tanaman yang disekitarnya juga ikut tumbang dan patah, terinjak-injak, bahkan ada seorang mayat yang penuh dengan darah. 'oh aku sangat bersalah sekali.' aku mengutuk diriku sendiri, dan semakin hanyut dalam pikiran, tapi suara pak Fuji menyadarkan ku
"Jun..., kau tidak tidur kan ?"
"Tidak..." jawabku dengan lelah bin lesu bin letih.
"Kalau begitu..., apa ini rumah mu?"
Aku melihat ke arah yang ditunjukan pak Fuji, aku tidak menyangka kalau sudah sampai gerbang rumah ku, tapi... Dari mana mereka tahu rumah ku?
Jun POV end
Naomi POV on
Kami berjalan menuju rumah Jun atau tepatnya aniki ku dan aku, karena dia digendong.
Aku melihat jun sepertinya merasa malu karena digendong, terlihat dari pipinya yang sedikit merah karena menahan rasa malunya. Dia gampang di tebak kalau seperti ini, hehehe...
'Tapi apa ini, kenapa setelah beberapa menit, sekarang tatapannya menjadi sendu dan menunduk?. Ekspresi malu-malu kucing tadi kemana? Apa dia teringat dengan kejadian tadi...? Itu pasti..., Jun pasti sangat syok!' pikirku
Kami berjalan melewati gang-gang dan berjalan menuju ke arah jalan raya, aku dan aniki ku terus saja mengobrol dan bertanya kepada Jun. Tapi... Tidak ada sepatah kata pun terucap, dia hanya menunduk dan menenggelamkan wajahnya pada punggung kakak ku.
Kakak ku hanya tersenyum melihat perilaku Jun saat ini, dia melihatku dan berkata
"Tidak apa-apa, mungkin Jun sedang tidak ingin bicara." kakak ku hanya tersenyum dan menatapku penuh arti.
"Tapi kak, bukankah harusnya dia menjawabnya? Berkali-kali kita bertanya kepadanya, tapi dia tetap seperti itu." ucap ku sedikit kesal.
"Sudah, biarkan dia seperti itu. Mungkin dia masih merasa syok karena kejadian tadi." ucap kakak ku dengan lembut, inilah yang aku suka darinya.
"Tapi kak, kalau dia merasa seperti itu... Harusnya dia bicara, seperti aku yang selalu mengeluarkan perasaan ku padamu, bukan diam saja dan--" sebelum menyelesaikan perkataan ku aniki ku memotongnya.
"Naomi..., Jun itu berbeda dengan mu, tidak semua pikiran atau pun perasaan harus dikeluarkan bukan?" kakak ku menjelaskan dengan nada yang masih lembut, lalu menatap Jun yang berada di pungungnya dan berbalik menatap langit yang berwana kuning ke orangenan dan bercampur merah. Menandakan sang mentari akan pergi dan sang bulan datang dengan temannya para bintang.
#hallo minna-san a.k.a readers, gimana ceritanya? Bagus gak?, maaf kalau ceritanya jelek dan gaje, dan sekarang lebih panjang dari sebelumnya.
Author juga minta maaf kalau selama ini author banyak salah....
Udah dulu yah, author cape... Nanti aja dilanjutin acara ngobrol sendirinya di cerita selanjutnya ok
#Jun : "author aneh, masa ngomong sendiri, kan ada aku?" dengan polosnya
Jlebbb... Sebuah panah tertancap didada author * hoek...rasanya pengen muntah
#author : "Jun-sama...? Huweeee.....benar, cuma kamu yang setia ngobrol sama author, author terharu"
#Jun : " jadi jangan sedih author, jun akan ada disisinya author ko" *ih serem, masa jun bilang gitu...author jahat, jun yang masih polos udah di ajarin kata yang begituan /plak
#author : "huweee.....makasih jun-sama. Kamu terbaik deh" *lebay...para reader pengen muntah untuk kedua kalinya
#Jun : "tapi sayang..."
# author : " sayang kenapa?"
#Jun : " cie...cie panggil Jun sayang....."
(Author malu, serasa melayang. Lalu dijatuhkan dengan tragis)
#Jun : "karena...."
#author : "iya... Karena?"
#Jun : "karena... karena prank!, ahahahaha.......ngakak kamu tor, mudah ketipu!"
#author : "....."(author cuma diam a.k.a malu sebenernya, karena baru saja di prank oleh Jun)
Udah dulu ya minna...aku mau ngirim bom dulu ke rumahnya jun, eh maksudnya mau balas dulu prank nya si jun itu, karena kalau pake bom , nanti siapa dong pemeran utamanya.
Jangan lupa vote dan komen nya ya, jaa ne minna-san...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top