Hari pertama yang berbeda part 3
Aku pun menghampiri pria berkacamata itu dan membangunkannya, setelah dia bangun kami bertiga keluar dari gang itu dan menuju ujung gang. Saat kami berjalan aku mulai melihat wajah dari gadis itu karena ada cahaya, ternyata dia adalah orang yang sama, yang aku lihat kemarin saat berolah raga. Aku pun berhenti dan berkata
"Tunggu ...! "
"Ada apa ...?" jawab gadis itu.
"Apakah kau orang yang aku lihat kemarin, memakai gaun putih duduk di jendela dan melamun?" tanya ku.
"Apa ...? Bagaimana kau bisa tahu, kalau aku melakukan hal itu?" jawabnya.
"Hmmm ... Ternyata benar ya!"
"Hei ... Memangnya kenapa? Apa kau tertarik padaku?"
"Tidak mungkin!"
"Apa ...? Kau berani mengatakan hal seperti itu padaku, padahal aku ini cantik dan tidak ada yang menandingi ku ..."
"Aku tidak peduli ...! " aku merasa ingin muntah saat dia berbicara seperti itu.
"Dasar cowok jahat ...! Aku tahu kau ini tampan dan imut, itu sebabnya aku menyelamatkan mu, tapi kenapa kau tidak tertarik padaku...? Lihat saja nanti akan aku taklukan kau suatu hari nanti!" dia berteriak dan menunjuk-nunjuk diriku.
"Terserah apa katamu, aku hanya ingin bilang minta maaf ..., tapi aku berterima kasih telah menolongku, meskipun aku sedikit lagi bisa mengalahkan mereka." kata ku dengan sombong.
"Ya ampun ..., Meskipun kau keterlaluan dan sangat sombong, tapi kau sangat imut ..., Aku tidak bisa berkata apa pun lagi, aku akan pergi saja~by~" dia pun pergi meninggalkan kami.
Kami hanya melihat satu sama lain dan pergi ke sekolah, selama diperjalanan kami berkenalan dan mengobrol, sepertinya aku punya teman baru. Ya ..., meskipun salama kami mengobrol aku hanya melanjutkan membaca ku dan fokus pada buku ku saja, tapi kelihatannya dia sama sekali tidak keberatan karena dia selalu tersenyum dan terus berterima kasih padaku.
Sesampainya di sekolah aku berpisah dengan pria berkacamata itu yang bernama Kakei, dia memberi tahu ku ruang kepala sekolah dan kelasnya, Ternyata dia sama seperti ku baru kelas 1 semester dua hanya saja dia di kelas yang berbeda.
Aku pergi ke ruang kepala sekolah untuk memberitahunya kalau aku sudah datang, dan menanyakan di mana kelasku. Ia lalu mengantarku ke kelas dan meninggalkan ku di depan pintu. Lalu aku mengetuk pintunya karena sepertinya sudah ada guru.
Tok tok tok (suara pintu di ketuk oleh ku)
"Ya ..., silahkan masuk!"
Aku membuka pintu itu dengan pelan dan berkata,
"Permisi pak..., saya adalah murid baru di sini."
"Benarkah?" tanya guru itu.
"Benar, saya baru pindah." jawab ku, lalu berbalik dan menghadap ke depan para siswa, dan pada saat itu semuanya berteriak dan melihtaku.
"Ah! dia tampan." kata para gadis kompak, begitupun para pria juga tidak mau kalah.
"Wah! benar dan dia sangat imut!"
"Hei, bukankah kalian pria? kenapa kalian bilang begitu ..., gila yah?" ucap seorang wanita.
"Mungkin mereka mengakui dia..." jawab seorang gadis.
"Yah benar, bukan berarti kami gak normal!"
Kelas menjadi gaduh dan berisik.
"Tenanglah anak-anak..., biarkan bapak bertanya kepadanya dulu, dengan siapa kamu datang ke sini?"
"Kalau dari rumah aku sendirian... dan baru saja aku diantar oleh kepala sekolah."
"Oh jadi yang di katakan anak baru oleh kepala sekolah itu kamu..., Tunggu! bukankah seharusnya ada 3 siswa baru?"
"Apa...? Jadi dia sendirian!" kata para siswa dan mulai berbisik-bisik membicarakan ku, aku pun menjawab,
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top