Hari pertama yang berbeda part 2
"Siapa kau ... ?" ucap salah satu anak buah si besar.
"Wah wahwahwah, ternyata ada tikus kecil yang melihat kita dari tadi ... " kata si besar dengan nada yang menakutkan sambil tersenyum kecil, dia pun menghampiri ku dan bertanya.
"Apa kau melihat semuanya dari tempat itu?"
Aku hanya bisa mengangguk dan berkata,
"Ya ..., mau bagaimana lagi kalau sudah ketahuan. memangnya kenapa? Apa kau akan melakukan hal yang sama pada ku, seperti kau melakukannya pada pria berkacamata itu?!" aku menjawabnya dengan lantang sambil melirik ke pria berkacamata itu yang masih belum berdiri, sepertinya dia pingsan ...
"Hei kawan ku ..., Sombong sekali kau ya. Lagi pula ini bukan urusan mu!" ucapnya lagi.
"Aku tahu ini bukan urusan ku ... Tapi bukankah kalian harus segera berangkat ke sekolah?" ucap ku.
"Hei jangan mengalihkan pembicaraan ... Sekolah bukanlah masalah besar ... Kami bisa datang kapan saja bukan?!"
"Benar... !!" jawab anak buahnya.
"Tidak ... "
"Apa?"
"Tidak!!! Seharusnya kalian malu, karena sudah melakukan hal yang buruk dan menganggap enteng sekolah!" ucap ku dengan marah.
"Memangnya apa yang akan kau lakukan tikus kecil?" tanya si besar.
"Jangan pernah meremehkan ku!" aku mulai marah dan mendekatinya.
"Mau apa kau ... ?" dengan nada menantang si besar itu juga mendekati ku.
Kami mulai memukul satu sama lain dan menangkisnya, tapi pukulan ku tidak ada yang mengenainya, hanya aku yang terkena pukulannya. Padahal aku sudah cukup lama belajar di perguruan saolin, ya meskipun cuma kunjungan. Tapi kan mungkin aja ada yang nempel, bukan cuma capenya aja yang masih terasa nempel. Okey lanjut ceritanya ...
Sepertinya dia memang sangat kuat hingga aku hampir kewalahan. Anak buah si besar itu hanya melihat kami berkelahi tanpa ikut campur, mungkin mereka berpikir bosnya saja sudah cukup untuk mengalahkan ku.
Lalu aku berhasil memukulnya hingga hidungnya keluar darah, kami berhenti beberapa saat,
"Wow~ ternyata kau lumayan kuat juga ya, bisa bertahan dari pukulan ku dan berhasil melawan, tapi kau juga sepertinya sudah kelelahan." kata si besar dengan nada mengejek.
"Aku hanya berusaha semampuku ... " jawab ku.
"Dasar kau!!" kata ketiga anak buahnya. Lalu menyerang ku secara bersamaan, aku hanya bisa bertahan dari mereka.
Lalu seseorang muncul dari sisi lain gang ini
"HENTIKAN!!" seorang gadis cantik menghampiri kami, dan perkelahian pun terhenti.
"Apa mau mu ...? Apa kau juga akan ikut campur?" tanya si besar kepada gadis cantik yang berseragam sekolah seperti kami.
Dia lalu meloncat, berputar di atas ku dan meninju ke 3 anak buah si besar itu sampai mereka pingsan. Lalu menendang si besar dibagian dadanya dan memukul wajahnya sampai terpental ke dalam tempat sampah.
Gadis itu sangat kuat sekali, bahkan aku tidak melihatnya memukul mereka, dia pun berkata
"Apa kau tidak apa-apa ...?"
"Siapa kau...? " aku berbalik menanyakannya, karena aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena gelap.
"Hei, aku bertanya kepadamu ... Lagi pula nama ku tidak penting!"
"Maaf ... tapi aku tidak apa-apa."
"Bagaimana dengannya?"
"Maksudmu pria berkacamata itu ... Sepertinya dia masih pingsan." jawabku.
"Ok ... ayo pergi!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top