(9)
"APA?!! Lalu sekarang aku di kamar siapa?"
Jun tidak memperhatikan kalau dirinya tertidur di kamar kakaknya, lagi. Spontan saja Narumi dan adiknya tertawa lepas karena Jun tidak mengenali kamar kakaknya sendiri.
"Ahahaha... Ahahaha... "
"Hentikan!"
"Ahahaha..., maaf² baiklah naomi, cukup! Akan aku lanjutkan Jun, setelah kami berdua melihat kamarmu, kami mendengar teriakan mu di kamar ini. Dan saat kami membukanya, kami melihatmu berteriak dan berontak tak jelas." jelas Narumi.
"Iya, kami juga berusaha membangunkan mu, tapi tidak bangun dan sepertinya kau demam." tambah Naomi.
"Itu benar, itulah mengapa kami disini. Kau sedang demam Jun... ."
"Benarkah? Jadi itu yang sebenarnya terjadi?" tanya Jun, dan dibalas anggukan oleh keduanya.
"Jadi, apa kau merasa baikan?" khawatir Naomi.
"Hm." angguk Jun. "Aku tidak apa², terimakasih karena telah merawatku." Jun tersenyum tulus kepada mereka, meski hanya senyuman kecil tapi..., membuat keduanya merasa hangat hingga keduanya terharu dan Naomi yang hampir menangis (?) melihat Jun.
• • • • • • •
Satu jam kemudian mereka sudah berada di ruang makan, kakak beradik Fuji juga ada disana dan Jun yang hanya melihat mereka dengan pandangan... Datar.
"Jun..., apa kau benar² tidak apa²?" tanya Narumi. "Sebaiknya kau istirahat saja dan tidak sekolah dulu?" Naomi nampak khawatir.
"Iya Jun, biarkan Naomi yang akan berbicara kepada wali kelas kalau kau sedang sakit." tambah Narumi.
'Kalau seperti itu, aku akan merepotkan kalian (-_-')' batin Jun.
"Tidak apa², aku ingin sekolah." jawab Jun singkat.
"Tapi kenapa?" tanya Naomi lagi.
"Tentu saja karena aku baru masuk kemarin, mana mungki aku akan izin begitu saja." jelas Jun menatap kakak beradik Fuji.
"Ba-baiklah, kalau begitu kita makan saja. Bagaiman?" ucap Narumi.
"Baik." jawab Jun dan Naomi.
Mereka asik makan dan tidak melanjutkan pembicaraan mereka, mungkin karena takut tersedak.
Jam menunjukan pukul 05:40 pagi, dan Jun sudah bersiap untuk bersekolah saat Naomi pulang ke rumahnya untuk mengambil pakaiannya sendiri dan juga kakaknya. Lalu saat kembali...
"Loh! Jun, kau mau pergi kemana? Bukankah ini masih pagi?" ucapnya. "Lagipula sekolah masuknya jam 07:00?!" tambah Naomi ketika melihat Jun didepannya sedang memakai sepatu.
"Hm." jawab Jun singkat dengan wajah temboknya. "Aku pergi... !"
Jun segera pergi dengan berlari ke arah hutan, dia berniat untuk mengunjunginya dahulu sebelum pergi ke sekolah.
'Seperti biasa, aku akan olahraga dulu sebentar meski mereka berdua bilang aku sakit.' batinnya.
Jun berolahraga di hutan, tepatnya ia hanya berjoging mengitari hutan. Biasanya Jun selalu melakukan ini tiap pagi dan sudah menjadi rutinitasnya. Jun akan berangkat pagi² untuk menyempatkan olahraga menfelilingi hutan, lalu menuruni bukit dan ke kantor polisi untuk menanyakan perkembangan tentang kasus kakaknya yang hilang, setelah semua dilakukan, baru Jun pergi ke sekolah
Pada jam 06:40, Jun sudah berada di kelasnya, itu berarti berangkat dari rumah dan melakukan aktifitasnya hingga pergi ke sekolahnya, jun membutuhkan 60 menit/ 1 jam.
"Hm? Sepertinya aku terlalu pagi." gumam Jun saat mendapati kelasnya yang kosong.
' Tapi ya sudah lah, aku akan memanfaatkannya.' batin Jun segera duduk dan mengeluarkan buku novel kesukaannya, yaitu tentang detektif.
5 menit Jun membaca buku, datanglah seorang remaja laki² ke kelas dengan semangat a.k.a Imada.
"Yo! Jun... , Kau datang pagi?" Imada memulai pembicaraan.
"Hm."
"Bagaimana dengan luka mu Jun, apa sudah lebih baik?"
"Ya." jawab Jun dengan datar.
'Apa yang terjadi padanya?' fikir Imada yang bertubuh tinggi itu. Bermata gelap, dan bersurai coklat dengan gaya rambut kalem yang membuat para wanita terpesona. Apalagi dia tampan dan sangat kaya, tapi sayangnya imada itu playboy.
"Hei Jun... !" Imada duduk di kursi yang berada di kanan Jun.
"Hm, ada apa?" tanya Jun yang terbilang dingin.
"Apa kau sudah punya pacar?" tanya Imada yang sukses membuat Jun kaget. Pacar? Apa maksud dari temannya Jun ini?. Tunggu, teman? Ya, Jun sepertinya sudah menganggap Imada sebagai temannya.
"Tidak." santai Jun.
"Hah!? Tidak? Memangnya kau tidak berniat mencari pacar?" goda Imada sambil menarik kursinya agar lebih dekat. Dan jangan lupa juga tatapan jahil Imada.
"Memangnya perlu ya, punya pacar?" dengan polosnya Jun bertanya dan membuat Imada mematung beberapa menit sebelum dia tertawa lepas.
"Ppffttt... Buahahaha... Apa kau bercanda? Apa temanku ini sangat polos? Asataga." tawanya tak tertahankan melihat Jun yang polos itu.
'Loh? Emangnya aku salah?' batin Jun.
"Maaf²~ bukan begitu maksud ku Jun." ucap Imada.
"Lalu apa?" tanya Jun yang masih membaca buku novelnya.
"Maksud ku, kau kan sudah SMA~ jadi---"
"Lalu?"
"Hei jangan memotong..."
"Maaf~"
"Nandemonai yo, jadi intinya.... , apa kau mau tidak ikut denganku setelah pulang sekolah?"
"Untuk apa?" tanya Jun tak mengerti sambil menutup buku dan menyimpannya.
"Untuk... Ah! Kau pasti tahu lah..." ucap Imada memberi kode, entah kode apa.
"Tahu apa?" tanya Jun sekali lagi.
'Ya ampun, anak ini benar² tidak mengerti (T^T')' batin Imada
"Etto, kau sungguh tidak faham?" tanya Imada memastikan, tapi dijawab gelengan Jun.
"Ah! Pokoknya ikut saja yah?"
Imada meninggalkan Jun yang masih berfikir, mungkin Jun masih berusaha mengartikan ucapan Imada barusan karena Jun benar² tidak mengerti. Saat Imada kembali ke tempat duduknya, 10 menit kemudian kelasnya Jun sudah ramai oleh para pelajar, dan mulailah pembelajarannya pada jam 07:30.
SKIP TIME ( Istirahat )
"Hei Jun, ayo ke kantin!?" ajak Imada yang berada di samping Jun.
Jun hanya meliriknya sebentar dan kembali fokus pada bukunya, karena Jun sebenarnya sedang menulis.
"Hei Jun, aku bicara padamu!" kesal Imada dan sedikit mengguncang² pundaknya Jun.
"Hm... , ada apa?" akhirnya Jun angkat bicara karena pusing juga diguncang² Imada.
"Ah! Kau ini, memangnya kau sedang apa sih?" tanya Imada.
"Mengerjakan tugas." jawab Jun tanpa mengalihkan pandangannya dari tugas tersebut.
"Bukannya baru ditugaskan tadi pagi ya, dan dikumpulkan satu minggu lagi?"
"Hm." angguk Jun tanda meng-iya-kan.
'Ya ampun!' batin Imada sambil menepuk jidatnya, karena mendapati temannya yang terlalu rajin ini.
#hallo readers
Maaf, Author baru update lagi. Pasti kalian udah nunggu yah? Author minta maaf banget, karena lagi sibuk.
😅 see you next capt, by by...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top