「↺┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟏𝟓┆ 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒖𝒓𝒖𝒏𝒈」

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝐠𝐮𝐦𝐮𝐬𝐬𝐞𝐫𝐯𝐢

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

Kini [Name] berada di suatu tempat yang bukan ruang rawat inapnya lagi. Lebih tepatnya berada di kamarnya dan Satoru. Atau sekarang ini ia berada di kediaman mereka berdua.

Clek.. clek..

Tangan [Name] sibuk memutar kenop pintu, berusaha membuka pintu yang di kunci dari luar itu. "Sial, kenapa dia harus menguncinya segala" Ujar [Name] sembari terus menggendor - gedor pintu. 

Ini adalah pagi hari. Sehari setelah [name] bangun dari tidur panjangnya. 

Setelah [Name] menyatakan ingin berpisah dengan Satoru, raut wajah Satoru berubah terkejut. Tetapi detik berikutnya, wajahnya menampilkan raut wajah marah yang membuat [Name] kebingungan.

"Bukankah ini yang ia inginkan, kenapa dia terlihat marah?" 

Ujar [Name] dalam benaknya. Yang lebih menejutkan adalah tindakan yang dilakukan Satoru setelah itu. Dengan langkah kaki yang terhentak, ia mendekati ranjang [Name].

"Apa yang kau lakuka- argh!"

Tangan Satoru memegang tangan [Name], yang disuntikkan oleh infusan. Kemudian ia menarik infusan itu dengan sekali tarik. Mengundang suara ringisan dari mulut [Name]. Tetes dari mengalir dari bekas infusan yang di paksa di cabut.

Belum sempat berekspresi lebih lanjut. Tangan Satoru telah terselip di bahu [Name], dan satunya berada di belakang lutut [Name]. Mengangkatnya dengan gaya bridal style, mengharuskan [Name] melingkarkan tangannya di leher sang suami.

Kemudian dengan kekuatan milik Satoru, dengan mudah ia bisa berpindah tempat ke rumahnya, ke kamar yang di tempati [Name] saat ini.

Ia Menaruh [Name] perlahan di atas kasur yang terasa dingin karena telah lama tidak di tempati oleh sang pemilik. "Gojou? Kenapa kau lakukan ini? argh!" ujar [Name] di sertai rintihan di ujungnya.

Ia merasakan sakit di bagian perutnya ketika ia berusaha untuk membangkitkan dirinya. Dengan refleks, tangan kanan nya memegang perutnya yang merupakan sumber nyerinya. Ternyata kini baju putihnya telah di hiasi oleh merah darah.

Begitu pun dengan telapak tangan kanan [Name] yang sudah berlumur darah karena menyentuh lukannya yang kembali terbuka. 

Tangan Satoru mengambil tangan kanan [Name] dan menatap telapak tangan yang di penuhi oleh cairan berwarna merah. Kemdian membawanya mendekai mulutnya, mejilat sedikit darah milik [Name] di sana.

Membuat [Name] terbelak. Sungguh, ada apa dengan Gojou Satoru saat ini?

Detik berikutnya, ia sudah berada di atas [Name]. Mengurung [Name] menggunakan kedua tangannya yang ia letakan di kedua sisi kepala sang wanita. Mulutnya mulai mendekati leher jenjang milik [Name] yang tersuguh di hadapannya.

"Go- Jou, apa yang kau lakukan" Ujar [Name] sembari kedua tangannya menahan dada bidang milik suaminya. Bermaksud agar Satoru tidak lebih dekat lagi, karena luka nya terasa cukup perih saat ini. Ia juga memalingkan wajahnya ketika wajah Satoru hanya beberapa centimeter jaraknya.

Satoru yang sudah di butakan oleh hawa nafsu, tidak mengidahkan perkataan sang wanita. Mulutnya malah mulai bermain di leher milik [Name]. Menyesap dan menggigit, meninggalkan bercak merah di sana.

Salah satu tangan Satoru kini beralih turun. Ia menaruh tangannya di atas perut [Name]. Lebih teatnya diatas luka [Name] yang terbuka lagi.

"Teknik pembalik"

Suara Satoru terdengar. Setelahnya tangannya mengeluarkan cahaya, menghantarkan rasa hangat kepada [Name]. Setelah beberapa detik cahaya itu muncul, luka [Name] kini kembali tertutup, bahkan bekas nya juga menghilang.

Setelah itu, ia tidak menghentikan aktivitasnya. Mulutnya masih sibuk memberikan 'tanda' di leher dan selangka [Name]. Tangannya pun tak tinggal diam. Tangannya yang tadinya ia gunakan untuk menyembuhkan luka [Name], kini naik ke dada sang gadis.

Mengusap pelan dan mulai memberikan pijatan pijatan yang mengudang suara rintihan keluar dari mulut [Name]. "Ugh- . Kumohon, berhenti Gojou -san" ujar berusaha menghentikan kegiatan Satoru.

Bukannya berthenti, Satoru malah semakin menjadi. Tangannya dengan lancang mulai menanggalkan helai benang di tubuh [Name] dan dirinya. 

Setelah puas bermain main, ia mulai masuk ke dalam adegan yang lebih panas. Berkali kali satoru menanamkan benih di rahim milik [Name]. Berharap akan ada penerus dirinya tumbuh disana.

Hingga pagi buta, kegiatan itu usai karena tubuh [Name] yang terlalu lelah dan minta di istirahatkan. Sebelum benar benar terlelap. Satoru membisikkan sesuatu di telinga [Name].

[Name] dapat mendengarkannya dengan jelas. Satu kalimat penuh penekanan di setiap katanya, yang meluncur dari mulut manusia yang masih berstatus suaminya itu. 

"Dengar, Tak akan ku biarkan kau keluar dari rumah ini, tidak, bahkan dari kamar ini walau hanya sayu langkah"

Setelah itu, Satoru pergi. meninggalkan [Name] yang di selimuti dengan tubuh yang terasa hancur karena kegiatan mereka. Tidak, kegiatan Satoru, karena sejak dimulai [Name] di buat tidak berdaya. Bahkan dilarang melakukan apapun selain mengeluarkan suara erotis dari mulutnya.

[Name] terbangun di pagi hari. Dengan harapan semuanya hanyalah mimpi. Tapi ternyata, seperti di tampar oleh kenyataan, ia tertidur hanya dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya. 

Kemudian sisi kasur yang dingin, menandakan Satoru tak kembali sejak itu. Setelah menghela nafas dalam, ia memutuskan untuk bangkit walau sakit. Membersihkan diri dan menggunakan pakaian miliknya yang tersedia di lemari.

Barulah saat itu ia mulai mencoba membuka pintu yang ternyata di kunci dari luar oleh Satoru. Lelah dengan keadaan, setelah mencoba berkali - kali tetapi hasil yang di dapati nihil. [Name] mulai menyerah.

Punggunya ia pertemukan dengan pintu dan mulai meluruh, terduduk di lantai. Kepalanya mendogak, memperlihatkan bulir air mata yang turun dari pelupuk mata yang tertutup.

Ia menangis dalam diam. Meratapi nasib malang yang ia alami. Di kurung oleh sang suami, setelah menyatakan ingin berpisah. Benar - benar seperti judul ftv saja.

'Ya tuhan, mengapa jadi seperti ini'

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

【 12 April 2021】

Mau pisah? Tidak semudah itu wahai anak muda (☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞

Btw, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga ibadah kalian di terima oleh yang maha kuasa ya!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top