「↺┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟏𝟒┆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒅𝒂𝒓」
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝐠𝐮𝐦𝐮𝐬𝐬𝐞𝐫𝐯𝐢
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
Kini [Name] di buat kebimgungan. Ia berdiri di sebuah ruangan bernuansa putih yang kosong tanpa adanya peralatan seperti ruangan pada umumnya.
Detik berikutnya, matanya menangkap sosok jangkung yag berdiri tepat di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan suaminya, Gojou Satoru.
Entah mengapa, air mata kini mengalir dari pelupuk mata [Name] ketika ia melihat wujud suaminya sendiri.
"Kenapa?" suaranya terdengar lirih. "Kenapa kau lakukan ini kepadaku?" Walau begitu, sang suamu hanya diam membisu. Tidak membuka mulutnya sama sekali.
Apakah ini kesempatan [Name] untuk mengungkapkan isi hatinya?
"Kenapa kau menolongku saat itu?"
"Kenapa kau memelukku saat aku menangis?"
"Kenapa ... Hiks"
Suara lirih disertai isak tangis keluar dari mulut [Name]. Kini kakinya sudah tidak kuasa untuk menahan beban dirinya sendiri. Dirinya ambruk menyentuh dasar.
Kedua tangannya ia gunakan menutup wajahnya yang berlinang air mata.
"Kenapa kau bersikap baik kepada ku?!" Teriaknya dengan menumpahkan segala emosi yang ia pendam sebelumnya. Berharap lelaki di hadapannya mengerti tentang penderitaan nya.
Satoru melangkah kan kaki, mendekati wanita yang tengah terduduk, terisak dihadapannya. Tangannya terulur berusaha menjangkau sang wanita. Sebuah pelukan hangat di dapat [Name].
Detik berikutnya, mulut Satoru mendekati telinga nya dan membisikkan sesuatu yang mungkin tak akan pernah ia dengar di kehidupan nyata. Membuat [Name] membelakan kedua matanya.
"aku mencintaimu".
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝐠𝐮𝐦𝐮𝐬𝐬𝐞𝐫𝐯𝐢
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
Setelah kejadian mengerikan di acara pertarungan persahabatan, para guru memberikan 1 hari istirahat agar kekuatan muridnya kembali terkumpul.
Kemudian di hari berikutnya, telah diputuskan acara akan tetap berlangsung. Dengan melakukan voting konyol yang di selenggarakan oleh Satoru, di dapatkan hasil kegiatan selanjutnya.
Baseball.
Iya, mereka akan bermain baseball.
Semua telah berkumpul dengan seragam baseball dadakan. Tentunya di lapangan baseball di temani terik matahari yang menyengat. Membakar semangat para murid.
Tidak, hanya sebagian yang bersemangat.
Sebagiannya lagi sibuk mengumpati manusia bersurai platina dengan kacamata hitam bertegger di telinganya dengan kemeja biru yang melekat di tubuhnya. Ia kini berdiri di belakang catcher, Itadori Yuji.
"Strike, Better out!"
Permainan berlangsung tenang. Ah, walau pun di selingi dengan sedikit percikan keributan di tengah acara. Tetapi semuanya tetap berjalan sesuai acara. Atau, sesuai keinginan Satoru? entahlah, manusia yang satu itu selalu sulit di tebak oleh akal sehat.
"Ah, andai saja [Name] -sensei ada disini" Ujar Nobara sembari mendogakan kepalanya. Ngomong - ngomong tentang [Name]. Ia masih berbaring di ruang kesehatan dengan matanya yang masih setia tertutup, belum ada tanda tanda siuman.
Megumi menatap sang rekan di sampingnya. "benar sekali. AKu tidak menyangka kalau orang sekuat [Name] -sensei bisa di kalahkan" Ujar Yuji membuat Megumi kembali mengalihkan pandangannya, Menatap semua rekannya dalam diam.
Megumi juga cukup terkejut ketika Satoru memberikan berita terkait [Name]. Lebih mengejutkan lagi, [Name] berani menghadapi musuh sendiri.
Pada Sore hari, Pemainan berakhir dengan kemenangan di tangan Tokyo. Dengan Skor 2-0. Semua murid Tokyo tampak tersenyum puas dengan hasil yang mereka raih. Ketika semuanya sudah berkumpul di bawah tempat beristirahat.
Sampai Ijichi datang semabri berlari. Dan berhenti di hadapan kerumunan murid dan para guru. "Hah.. hahh. hah..ada kabar baik" Ujarnya dengan deru nafas tidak beraturan akibat berlari sepanjang jalan menuju ke lapangan baseball.
"tenangkan lah dirimu" Ujar Gakuganji.
"[Name] -san telah sadar!"
Kini ruang inap milik [Name] telah di penuhi oleh para murid SMK Jujutsu Tokyo. Sedangkan anak Kyoto hanya memperhatikan dari ambang pintu. "Sensei! apa sensei sudah lebih baik?" Ujar Nobara dengan berlinang air mata.
"Iya Nobara -chan. Aku baik baik saja. Maaf telah membuat kalian semua khawatir" Ujarnya di sertai senyum manis di wajahnya, meyakinkan muridnya bahwa ia baik - baik saja.
Seisi ruangan ricuh dengan suara isak tangis Nobara dan Yuji, sehingga Yaga harus turun tangan untuk menyuruh murid - muridnya kembali ke asrama untuk istirahat dan menyiapkan diri untuk esok hari.
Setelah ruangan kosong, Satoru mendatangi [Name] yang sedang menatap keluar jendala, entah apa yang menarik perhatiannya. Satoru hanya berdiri di samping ranjang [Name] tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Sampai pada akhirnya, [Name] lah yang pertama kali membuka suara. "Kau datang, Gojou -san?" Ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela yang menampilkan langit oranye yang sangat memanjakan mata.
Satoru berdehem menjawab pertanyaan sang istri. Setelah itu keheningan kembali menyelimuti keduanya. Banyak pertanyaan yang ingin Satoru lontarkan kepada [Name], seperi 'Bagaimana kau bisa terluka? ' atau sekedar basa basi menanyakan 'Apa kau sudah lebih baik?'.
Sayangnya harga dirinya terlalu tinggi. Bahkan membuka mulut saja ia enggan rasanya.
"Setelah aku pikirkan, selama ini aku rasa hanya aku yang mencintaimu.." Ujar [Name] terdiam sejenak, memberi waktu untuk Satoru memahami perkataannya. "Aku selalu berpikir, suatu saat nanti kau akan mencintaiku juga. Tetapi aku lupa, bahwa hubungan di mana hanya satu orang yang berjuang sendiri itu tidak akan berlangsung lama"
"Ak lupa, bahwa diriku memiliki batasan untuk menunggu dan menahan rasa sakit ini" [Name] Kembali berujar tanpa berani menampilkan wajahnya yang ternyata sudah berlinang air mata.
"Kenapa, saat itu kau bersikap baik padaku?" Tanya [Name] kepada Satoru yang tentu tidak di hiraukan oleh lelaki jangkung tersebut. Satoru memilih bungkam, menunggu kalimat selanjutnya yang akan di keluarkan [Name].
Setelah beberapa menit nyaman dalam keheningan. [Name] kembali bersuara dengan memberanikan diri mengalihkan pandangannya. Maniknya menatap manik Ocean yang tertutup kacamata hitam.
Dengan senyum manis yang terpampang di wajah cantiknya, sehingga menghilangkan kedua manik indahnya. [Name] bersuara.
"Mari kita berpisah saja"
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
【 11 April 2021】
Ini kan yang kalean tunggu wkwk. (☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top