「↺┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟏𝟑 ┆ 𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉」
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝐠𝐮𝐦𝐮𝐬𝐬𝐞𝐫𝐯𝐢
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
"Kamu, siapa?"
Kini [Name] sudah berdiri sembari menodongkan sebuah katana di hadapan seorang kutukan dengan paras seperti manusia dengan banyaknya jahitan di tubuhnya. Setelah mendengar ledakan cukup kencang, [Name] melangkah kan kaki keluar Toilet dan merasakan sebuah aura mencekam yang kuat dari arah tempat acara pertarungan persahabatan berlangsung.
Tetapi, di satu sisi. Ia merasakan adanya kejanggal yang muncul dari daerah yang di jaga ketat di sekolah Jujutsu. Apa lagi kalau bukan ruang penyimpanan yang letaknya hanya di ketahui oleh staff SMK Jujutsu saja.
Ia seperti tidak merasakan adanya aura manusia di sana. Detik selanjutnya, kakinya sudah berlari menuju ruang tersebut dan melhat begitu banyaknya mayat para staff yang menjaga ruangan tersebut sudah tergeletak bersimbah nyawa, tentunya sudah tidak bernapas lagi.
Bahkan lebih parahnya, bentuk tubuh mereka kini sudah tidak layak di sebut manusia lagi. Rautnya berubah, kini dirinya di penuhi emosi dan mulai mencari keberadaan pelaku yang telah melakukan perbuatan keji ini.
Setelah berjalan lebih dalam ke ruang itu, ia menemukan sebuah kutukan yang ia yakini adalah pelakunya. "Apa mau mu disini?" Ujarnya seklai lagi bertanya kedapa kutukan itu. Suara tawa remeh terdengar dari kutukan tersebut. Ia menatap [Name] dengan tatapan merendahkan.
"Percuma aku kasih tahu siapa aku, toh kamu akan mati disini" ujarnya dengan nada yang menyulut emosi si wanita. [Name] mengeratkan pegangan kepada katananya. Dengan bulat tekad, kakinya mulai melangkah mendekat sembari mengayunkan katananya, berusaha untuk mengenai kutukan tersebut.
Tentu saja, Kutukan itu tidak mau kalah dan mulai menghindari serangan [Name] dengan mudahnya. "Hanya segitu kah, kekuatanmu?" Terlanjur tersulut emosi, [Name] mulai mengeluarkan energi kutukannya.
Api berwarna jingga menyelimuti katana yang di pegang [Name]. "ho?" Suara dari mulut kutukan tersebut, terlihat terkesan dengan kutukan milik [Name]. Sang wanita mulai melancarkan serangan serangan ke arah sang kutukan.
sret.
Berhasil. Sebuah serangan dari [Name] berhasil mengenai musuhnya. Membuat kutukan itu menajamkan kewaspadaan nya. "Sayang sekali, padahal kamu punya kekuatan sebesar ini" Ujarnya membuat [Name] kebingungan, sampai - sampai menghentikan serangannya.
Kini jarak keduanya terpaut cukup jauh. "Apa kau mau bergabung dengan kami? Akan ku jamin kau bahagia" Ujar kutukn itu. Di janjikan sebuah kebahagiaan yang ia impikan sejak dahulu, membuat hatinya mendadak goyah.
Ia kehilangan akal, seperti tersihir oleh kata kata tak pasti dari seorang kutukan.
'Apakah, aku bisa bahagia?'
Tak menyianyiakan kesempatan, Kutukan itu mulai melayangkan serangan balik kepada [Name] yang tengah lengah. "Sayang sekali" Suara bisikan menyapa pendengaran [Name]. Ternyata sang kutukan kini sudah berdiri di belakang [Name].
srat!
Mulut [Name] memuntahkan darah. Sebuah benda tajam berhasil menembus perutnya. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah kutukan di hadapannya. Entah bagaimana bisa, tangan kanan kutukan itu sudah berkamuflase menjadi bentuk lancip nan tajam. Tak lupa darah [Name] yang menetes.
Tak sempat bereaksi, tubuh sang wanita ambruk di hadapan musuhnya. Kutukan itu menatap [Name] dengan tatapan kasihan.
'apa itu? kenapa dia mengasihani ku"
Detik berikutnya, mata [Name] terasa memberat. Kantuk menyerang drinya sehingga memaksanya untuk terlelap dengan bersimbah darah. Pemandangan terakhr yang ia lihat adalah, sang kutukan yang Mengusap surai legam miliknya.
'ah, apakah ini akhir hidupku?'
Di sisi lain, Satoru berhasil menghancurkan tudung yang mengahalangi dirinya untuk masuk. Ia melancarkan serangan besar, membuat musuh terpaksa mundur.
Atau mungkin, misi nya telah berhasil?
Setelah pertarungan itu berakhir, para murid di perintahkan untuk beristirahat sementara, sampai di putuskan kelanjutan acara persahabatan ini. Selagi itu, para guru mulai mengadakan rapat dadakan.
Sudah berkumpul Ijichi, Yaga, Gakuganji, Mei mei, Utahime, serta Satoru dan tanpa kehadiran [Name]. "Beikut laporan korban jiwanya" Ujar ijichi di hadapan para petinggi dengan raut wajah mengeras.
"Tiga orang penyihir jujutsu tingkat dua. Satu penyihir jujutsu tingkat semi - satu. Lima Asisten pengawas Dan dua penjaga ruang penyimpanan"
Setelah mendengarkan laporan dari Ijichi, seisi ruangan terasa hening. Mereka semua sedang sibuk dengan pikiran mereka masing - masing. Sehingga melupakan fakta bahwa salah satu guru tidak hadir disana.
"Dan kami juga menemukan korban terluka"
Suara Ijichi berhasil menarik etensi seisi ruangan. "Satu korban terluka? siapa? siapa penyihir yang berhasil selamat dari serangan itu?" Ujar Yaga di ikuti anggukan oleh yang lainnya.
"jangan - jangan"
"Satu korban terluka yang kami temukan adalah, Salah satu pengajar kita, Miyazaki [Name]"
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
【 10 April 2021】
Mamank toji up besok yak😃🙌
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top