「↺┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟑┆ 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖」
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝐠𝐮𝐦𝐮𝐬𝐬𝐞𝐫𝐯𝐢
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
Setelah melalui satu minggu mengajar di SMK Jujutsu Cabang Tokyo. [Name] kini behasil beradaptasi di sana. Ia mulai memahami ucapan Inumaki, walau tak semua. Ia juga kini mengetahui bahwa murid gadisnya adalah seorang tsundere.
Dan, ia juga tahu bahwa murid nya yang bernama Panda itu sangat random, dan dia juga sangat suka ketika [Name] mengusap bulu bulunya. [Name] kini sangat menyukai dan menikmati pekerjaannya.
Hari ini adalah hari libur pertamanya. Ia memutuskanuntuk pergi bertemu dengan sahabat baiknya, yaitu Nakamura Mizu. Kedua wanita berparas cantik ini duduk berhadapan di salah satu cafe langganan mereka.
"Jadi? Bagaimana rumah tanggamu" Ujar Mizu. Mizu memang mengetahu bahwa hubungan nya dan Satoru tidak baik. Karena Mizu adalah satu satu nya tempat ia bersandar dan berkeluh kesa.
"ah, itu. Gojou -san sudah tidak pulang tiga hari" Ujarnya membuat Mizu membelakkan matanya. "Apa?! bagaimana bisa?!" Ujarnya sedikit berteriak, membuat keduanya kini menjadi pusat perhatian.
"ssst Mizu -chan. Tak perlu berteriak" Ujar [Name] menenangkan sahabatnya itu. "Tapi bagaimana bisa? Apa yang dilakukan bajungan itu?!" Ujar Mizu dengan nada emosi setengah matinya.
"Yaga -san bilang, Gojou -san dikirim olehnya karena ada pekerjaan yang harus ia lakukan" Ujar [Name] berbohong. Karena pada dasarnya ia tak mengetahui apa apa. Bahkan Taga saja tak memberitahunya, lebih tepatya ia tak bertanya.
"Cih, lalu kau percaya begitu saja?" Ujar Mizu yang masih emosi. Pertanyaan Mizu membuat [name] membeku sebentar sebelum kemudian mulutnya menyunggingkan senyum hangat.
"Aku percaya" Ujar [Name] dengan senyum yang membuat matanya menyipit. Terdengar helaan nafas dari mulut Mizu. Ia memang tak habis pikir tentang sahabatnya ini. Bagaimana ia bisa mempertahankan hubungan pernikahan yang tak di dasari rasa cinta.
Walaupun ia sendiri tahu, pernikahan ini hanyalah acara perjodohan, tetapi ia tetap tak habis pikir. "Baiklah, [Name]. Aku percaya pada mu. Jika bajingan itu melakukan macam - macam, bilang padaku, ok?" sekali lagi [Name] tersenyum. Ia terharu melihat sahabatnya yang sangat peduli kepadanya.
Ia kemudian mengangguk mengiyakan ucapan Mizu. Melihat itu membuat Mizu ikut tersenyum dan membawa [Name] kedalam dekapannya.
"Kalau begitu, Ayo Shopping!"
"Ayo!"
Kedua wanita ini menghabiskan waktu mereka mengelilingi mall untuk membeli atau hanya sekedar melihat - lihat hal hal yang menarik perhatian mereka. Tanpa sadar kini tangan [Name] dan Mizu sudag penuh dengan barang belanjaan.
Karena Hari juga sudah menggelap, keduanya memutuskan menyudahi kegiatan berburu mereka.
"Terimakasih Mizu -chan sudah mengantarku!" Ujar [Name] setelah keluar dar mobil Mizu. Mizu mengantarkan [Name] ke kediamannya menggunakan mobil yang ia bawa.
"sama sama, apa sih yang tidak untuk mu" Mizu kemudian berpamitan. Ia menjalankan mesin mobilnya menuju rumahnya. [Name] masih termenung diluar menunggu mobil Mizu pergi hingga tak tertangkap mata lagi.
Kemudian ia masuk kedalam rumah dan meletakkan barang belanjaanya di meja makan. Kakinya melangkah menuju kamar mandi guna membersihkan diri. Tak memakan waktu banyak, [Name] keluar kamar mandi dengan mengenakan baju tidurnya.
Kakinya melangkah menuju meja makan, guna membereskan barang belanjaannya. Selain baju dan baranglainnya, ia juga membeli bahan bahan unutk memasak dan beberapa camilan unutk memnuhi kulkasnya.
Cklek...
Suara pintu yang menandakan ada yang masuk kedalam rumahnya. Tanpa di tlihat pun [Name] dapat menebak, bahwa itu adalah suaminya Gojou Satoru. "Selamat datang, Gojou -san. Mau makan sesuatu?" Ujarnya menawarkan suaminya beberapa camilan yang ia beli tadi.
"Tak perlu, aku akan langsung tidur. Jangan ganggung" Uajrnya dengan nada dingin seperti biasanya. Satoru kemudian meninggalkan [Name]. Membuat sang wnaita menghela nafas.
Harusnya ia terbiasa dengan sikap acuh sang suami, tetapi kenapa hatinya terasa sakit?
Ia pun melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Memasukkan makanan dan bahan makanan kedalam kulkas dan sedikit minum teh hijau dan beberapa camilan sebelum tidur.
Tangannya dengan talenta membersihkan piring bekas yang telah ia gunakam. Kemudian mengunci pintu rumah dan mematikan lampu dapur. Kakinya melangkah menuju kamar tidurnya.
Pemandangan pertama yang ia tangkap adalah, Satoru yang tertidur dengan posisi tengkurap masih mengenakan seragam lengkap nya, bedanya penutupnya tak lagi melekat di kepalanya.
Setelah mengumpulkan keberanian, ia memutuskan untuk membangun kan Satoru agar ia membersihkan dirinya atau hanya sekedar mengganti bajunya. "Gojou -san?" Ujar [Name] sembari tangannya mengguncang tubuh Satoru.
Tetapi ia tak menerima jawaban. "Gojou -san?" Sekali lagi ia memanggil nama Satoru dengan tangannya yang masih mengguncangkan tubuh Satoru, namun kini sedikit lebih kencang.
Tetapi tetap tak ada jawaban dari sang suami. "Gojou -sa- Argh!" Usra [Name] tertahan. Pasalnya sang suami kini mencengkram pergelangan tangan kanan [Name] dengan sangat kuat.
"Kau berisik sekali, sudah ku bilang jangan ganggu" Ujarnya smakinmemnguatkan cengkramannya, menimbulkan noda merah disana. "Argh, ma - maafkan aku Gojou -san" Ujar [Name] menahan sakit di pergelangannya.
"Kau tahu? Aku ini sangat benci orang yang tidak menurut. Sepertinya kau butuh di hukum" Ujar Satoru sembari menarik [Name] dan membuatnya berada di bawahnya. Walau merasa ketakutan, tetapi [Name] tidak bisa melakukan apa apa.
Tenaga Satoru tidaklah main - main Ia berhasil membuat [Name] sulit bergerak dari posisinya. Kemudian kejadian selanjutnya hanya terdengar suara rintihan yang menggema hingga pagi buta menyapa.
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
【 9 Maret 2021】
Mohon maaf kalo typo parah. Tanganku nga bisa di ajak settingan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top