02▪[Who Are You?]
=========
[GUESS WHO?]
___________________
Saat Arla membuka matanya dipagi hari,ia dikejutkan oleh kehadiran sebuah boneka kelinci besar bewarna biru berada diruang rawatnya.
Kelinci gembul nan besar itu diletakkan disofa depan brankarnya dengan ekspresi tersenyum sembari memamerkan gigi depannya yang panjang,seolah boneka itu duduk menunggunya untuk bangun.
Arla mengerjap,ia mengucek kedua matanya untuk memastikan bahwa ia tak salah lihat.
Penasaran. Gadis itu bergerak turun perlahan dari brankar untuk menghampiri boneka itu,sembari membawa tiang infusnya ia berjalan tertatih karena cedera yang belum sembuh pada kakinya,hingga ia tiba dihadapan kelinci itu.
Sejenak Arla tertegun,kelinci biru itu sangat lucu.
Tangan pucatnya yang terpasang infus meraih kepala kelinci biru itu,mengelus bulu lembutnya pelan.
"Kenapa kau bisa ada disini?"monolog Arla seolah bertanya pada kelinci biru didepannya,tapi tentu tidak akan dijawab oleh sebuah boneka yang merupakan benda mati itu.
Hening melanda kembali,Arla menarik kembali tangannya dari boneka itu ketika menyadari dibalik wortel yang boneka kelinci itu pegang,terdapat sebuah gulungan kertas disana.
Dengan ragu Arla mengambilnya lalu membuka gulungan yang diikat dengan pita biru itu hingga menampakkan isinya.
'Boneka kelinci ini Ku berikan padamu agar Kau tak kesepian...
Semoga Kau menyukainya^_^'
Arla tersenyum remeh,matanya menyiratkan ketidaksukaan,ia kembali menatap kelinci biru dihadapannya dengan benci.
Apa kali ini Papanya berusaha sok peduli padanya,sampai membuat skenario gampangan seperti ini?
Membuat seolah-olah orang lain yang mengirimkannya padahal dia sendiri lah yang mengirimnya?
"Hah~Papa semalu itu untuk menunjukkan rasa sayangnya secara terang-terangan?"
"Memangnya Dia menyayangiku?hahh jangan bercanda"
Arla bergerak meraih kelinci besar itu,menarik telinga panjang boneka itu dan menyeretnya untuk dibuang.
Tapi tindakannya terhenti ketika pintu ruangannya dibuka.
Seorang perawat berseragam serba putih masuk menghampirinya.
"Apa yang Kau lakukan?"tanyanya setelah meletakkan sarapan yang dibawa untuk Arla.
"Bagus lah ada suster disini,bisakah Kau tolong Aku membuang rongsokan ini?"pinta Arla menunjuk Boneka kelinci biru disebaliknya.
Perawat itu tertegun,"kenapa Kau mau membuangnya?bukankah itu dari temanmu?"
Arla terkesiap.
Teman?
Yang benar saja!
"Kemari dan makan sarapan mu, dokter satu jam lagi akan datang untuk periksa rutin"ucap Perawat itu mendekati Arla untuk menuntunnya menuju brankar.
"Tunggu dulu,siapa maksudmu?"Arla menahan perawat itu dan bertanya.
Perawat itu mengernyit tak mengerti pada Arla,"maksud ku Apa?"ulangnya.
"Itu...siapa yang.."Arla hanya memperjelas dengan menunjuk boneka kelinci biru itu dan menatap kembali Sang perawat yang ber-oh ria.
"Ohh kalau Aku tidak salah,tadi pagi sekali sebelum Kau bangun ada anak berseragam SMA yang seumuran dengan mu berkunjung sambil membawa boneka itu"jelas Sang perawat.
"Kupikir kau sudah tau,jadi tadi dia tidak membangunkan mu?"
Arla terdiam,siapa orang yang bersusah payah datang ke Rumah sakit dipagi buta hanya untuk memberikannya Boneka kelinci ini?!
Lagipula,Anak SMA itu teman sekolahnya?
Tapi...Arla bahkan tak memiliki teman disekolah.
"Sudah lah,kenapa Kau melamun?segera habiskan sarapan mu sebelum dokter datang sebentar lagi"titah Perawat tersebut meletakkan kembali boneka kelinci biru itu diatas sofa.
Setelahnya membantu Arla untuk naik kembali ke brankarnya,"Dan juga Kau tidak bisa berkeliaran sembarangan atau turun dari brankar seperti tadi"
"Kau tau cedera Kakimu belum sembuh kan?"
Arla menjawab dengan gumaman yang samar.
Mulai menyuapkan sarapannya dengan lesu sebelum Perawat tadi kembali mengomel.
Perawat muda itu tersenyum puas,"Pastikan Kau menghabiskannya, Aku harus mengecek pasien yang lain juga jadi sampai nanti ya"ucapnya sebelum menghilang dibalik pintu.
Arla terdiam,tangannya berhenti menyuapkan nasi kedalam mulutnya.Pandangannya menuju ke arah kelinci biru gembul yang berada disofa lalu bergantian menatap keranjang bunga yang berada diamping jendelanya.
Orang yang sama ya?
Apa maksud dari semua ini?
Aku tak mengenal siapapun yang bersikap baik kepada ku
Perawat tadi?
Itu hanya pencitraan!
Perawat memang seharusnya ramah pada pasien bukan?
Karena mereka harus menjaga totalitas bekerja mereka.
==============
[Waiting for next chapter]
____________________________
ihhh gaje😭
Cape hati ini :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top