Protes

"Dasar gila!" teriak Ardina sambil melempar EL dengan bola tapi terang saja hanya menembus tubuhnya yang kasat mata akhirnya malah terbentuk tembok dan dengan sukses malah membentur kepala Ardina sendiri.

"Aw!" Ardina mengeluh kesakitan.

"Dasar bodoh, kan sudah kubilang aku nggak punya raga kasar," kata El santai.

Ardina memegangi kepalanya yang bejol sambil memandang keki El.

"Dasar jahat! Kenapa kamu menyia-nyiakan kesempatan baik untuk berkenalan dekat dengan Satya!" protes Ardina dengan menahan rasa sakit di kepalanya.

"Dia itu playboy, kamu lihat sendirikan si Anna saja bagi dia hanya sekedar iseng, apalagi kamu yang lugu begitu."

"Tapi dia kan cakep banget, perfect lagi, kapan lagi aku bisa dekat dengan cowok seperti dia!"

"Kamu bisa mendapat cowok yang lebih baik dari dia kok, lagi pula aku yakin dia pasti semakin penasaran padamu karena tadi dicuekin."

"Siapa? Cowok mana yang lebih perfect dari Satya!"

"Yah, aku misalnya," kata EL narsis.

Ardina terdiam sejenak mendengar kenarsisan El itu kemudian terbahak-bahak.

"Dasar narsis! Mana mungkin aku jadian denganmu, kamu itu malaikat, raga kasar saja nggak punya!"

EL hanya diam, dia tidak tertawa mendengar kata-kata Ardina itu.

"Yah sudahlah, aku ngantuk mau tidur, besok jangan coba-coba nyabotase tubuhku lagi ya! Besok hari spesial untuku!" tegas Ardina. Tak lama kemudian dia sudah tertidur nyenyak. El hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah majikannya itu.

"Dasar kebo, kenapa sih bisa tidur secepet itu," komentar EL kesal.

Selama sepuluh menit dia hanya diam dan memandangi Ardina. Dia mencoba memegang Ardina tapi tangannya tembus. El memandang tangannya dengan sendu dan hanya bisa menghela napas.

"Ya, besok hari spesial untukmu, berarti hari terakhir juga kita bisa bersama."

Minta votes dan komen ya teman 😋. Terima kasih.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top