EL

Ardina berkali-kali bersin. Gara-gara perbuatan Anna and the genk tadi siang akhirnya dia jadi masuk angin. Sekarang gadis itu menggigil kedinginan di atas tempat tidur sambil membungkus dirinya dengan selimut. Dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. Si makhluk kasatmata yang duduk di atas meja belajar melihatnya dengan prihatin.

"Maaf ya," kata si makhluk kasat mata merasa bersalah.

"Soal apa?" tanya Ardina bingung.

Si malaikat diam kemudian menjawab dengan ekspresi penuh rasa bersalah.

"Seharusnya aku melindungimu tapi ... aku tidak bisa berbuat apa-apa...."

Ardina tersenyum mendengar kata-kata malaikat itu lalu kembali melanjutkan mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Tidak perlu minta maaf, aku mengerti kok malaikat tingkat rendahan sepertimu memang tidak bisa berbuat apa-apa,."

Si malaikat jelas melotot mendengar kata-kata Ardina itu.

"GRR!!! Apa katamu!!!"

Ardina terbahak melihat ekspresi marah malaikat itu.

"Bercanda kok."

Melihat Ardina tertawa lepas seperti itu, si malaikat pun menggurungkan niat marahnya. Melihat sang malaikat yang diam saja, Ardina pun berhenti tertawa kemudian bertanya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Ngomong-ngomong namamu siapa? Kita kan belum kenalan," kata Ardina sambil tersenyum.

"Aku tidak punya nama."

"Hah! Bohong, terus panggilanmu apa?"

"Kami malaikat nggak di panggil dengan nama panggilan kaya manusia, kami mempunyai nomer urut kapan diciptakan dan biasanya di panggil dengan nomer itu, panggilanku 7773,"

"7773? Namamu jelek amat sih! gimana kalau kamu kuberi nama!"usul Ardina.

"Terserah deh." Malaikat itu tidak keberatan.

Ardina mengerutkan keningnya dan berpikir. Nama apa ya kira-kira yang cocok untuk malaikat ini...

"Ng ... apa ya? Kalau nama malaikatmu 7773 kalau dibalik jadi ELLL dong! Wah, nama yang bagus! Bagaimana kalau kamu kupanggil Ell?" kata Ardina sambil tersenyum manis.

"Ya, sekarang kamu tidur sana, biar cepet sembuh," jawab malaikat yang sekarang punya nama EL ini.

"Iya, met tidur EL," kata Ardina.

Gadis itu kemudian berbaring dengan nyaman di atas ranjang. Tidak sampai sepuluh menit dia udah tertidur lelap. EL memandangi wajah gadis itu dengan prihatin.

"Kenapa aku selalu tidak bisa berguna untukmu," keluh EL miris.

"Aku memang malaikat tingkat rendah yang tidak bisa apa-apa, maafkan aku...."

EL terdiam sejenak dan berpikir sejenak. Tiba-tiba muncul ide gila di kepalanya.

"He ... he ... he ... aku tahu sekarang!" seru EL sambil tersenyum licik...

***


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top