- ,, 🐙 [Pesta]⌇·˚ ༘
Name: Satrinava Al-Karim (Satri)
Age : 17
Birthday : 27 Januari ♒
Scarabia Dorm. Seperti biasa, mengadakan pesta besar-besaran. Tidak ada alasan khusus kenapa perayaan ini kerap digelar secara rutin. Selama Housewarden merasa ingin mengadakan pesta, maka dia akan mendapatkannya dan seperti pesta-pesta sebelumnya, Kalim Al-Asim jelas tidak pernah membiarkan tamu-tamu undangan meninggalkan wilayah kekuasaannya tanpa rasa terkesan.
Minuman-minuman manis paling mahal, mewah, dan mungkin hanya mampu dicicipi sekali seumur hidup, tersedia sampai ratusan gelas. Membentuk jejeran tinggi piramida gelas bening di atas puluhan meja bertaplak sutra berlapis emas. Belum termasuk makanan-makanan buatan tangan-tangan paling terampil yang terbiasa memanjakan lidah milik bangsawan, seperti tangan Jamil Viper dan tak lain sepupu Kalim sendiri, Satrinava Al-Karim yang selalu bertugas mengenakan celemek dan topi koki serta mendapat gelar asisten-koki selama kegiatan dapur berlangsung.
Azul Ashengrotto sendiri, tidak pernah melewatkan satu pesta sekalipun. Dia yang menyukai kemewahan, jelas tidak menampik fakta bahwa pesta yang diadakan Scarabia adalah satu dari sedikitnya undangan yang wajib dipenuhi. Hanya pada kesempatan inilah, Azul bisa merasakan level lain dari relaksasi. Melepas diri dari pekerjaannya sebagai Housewarden, pemilik sekaligus manajer Mostro Longe dan juga mahasiswa NRC.
Laki-laki berambut silver itu datang bersama dua orang kepercayaannya. Si kembar Leech terus-menerus membicarakan tentang pesta-pesta Scarabia sebelumnya, bertanya-tanya apakah menu yang ada pada pesta waktu itu akan disediakan kembali atau tidak.
Floyd jelas sudah memiliki daftar makanan yang ingin dia coba, sementara saudara kembarnya lebih tertarik pada makanan pencuci mulut yang disediakan. Bos keduanya jelas lebih menyukai estetika dari pesta itu sendiri. Setiap detail pada pilar-pilar raksasanya, poin-poin sekecil pola di atas karpet, motif yang digunakan pada piring, goresan saus di sebelah menu daging yang matang sempurna adalah hal-hal yang dinilai Azul penting. Merfolks tersebut mendapat kepuasan tersendiri saat melihat hal-hal sederhana, tetapi indah seperti itu.
Tepat di pintu masuk hallway Scarabia, wajah-wajah tak asing menyapa Dorm Leader Octavinille tersebut. Meskipun dikatakan sebagai pesta yang mewah, megah, dan ceria--selain anggota Scarabia Dorm--hanya mereka yang mendapat undangan langsung dari Kalim Al-Asim yang berhak merasakan kurma terbaik dalam pesta ini.
Selain Azul, para Housewarden--kecuali Idia Shroud dan Malleus Draconia yang tidak pernah datang--ada Housewarden lain, berserta beberapa anggota yang terkenal cukup dekat dengan mereka atau mengenal Kalim.
Di meja dekat minuman, ada Leona Kingscholar bersama Ruggie Bucchi yang memegang sepiring donat. Jack Howl bersama mereka, berdiri kaku saat Ruggie tampaknya memaksa dia untuk menikmati pesta. Tangan Hyena itu menunjuk barisan meja penuh makanan, wajahnya seolah-olah berkata: kau belum tentu punya kesempatan makan ini besok!
Berada di sisi lain ruangan, Vil Schonheit sedang duduk menghadap lantai dansa. Kaki kananya terlipat anggun di atas kaki kiri, sementara jemari panjangnya yang menerima perawatan terbaik memegangi leher langsing gelas berisi minuman merah. Rook Hunt berdiri di sebelahnya dengan senyum kecil, sementara Epel Veilmer duduk tepat di sebelah kiri model ternama tersebut.
Di salah satu sudut, Azul juga mendapati Riddle Roseheart, Trey Clover, dan Cater Diamond. Laki-laki berambut merah dengan sepatu hak tinggi, tampak tengah menyedok sesuap kue berwarna merah gelap ke dalam mulut selagi Cater mengambil gambarnya bersama Trey.
Tentu saja, kelompok Ramshakle Dorm juga ada. Enma Yuuken bersama Grimm tengah menikmati beberapa hidangan berkuah kental, keduanya berdiri bersama Ace Trapolla dan Deuce Spade yang lahap menikmati es krim.
Puas melihat-lihat sekumpulan orang yang mungkin bisa disapanya nanti, Azul memutuskan untuk memutari salah satu meja yang menyediakan camilan kering dari tanah asal keluarga Al-Asim. Laki-laki bertopi fedora itu duduk di salah satu sofa berwarna merah dengan bordir emas, dia melepas sarung tangan putih lantas meraih camilan berbentuk segitiga.
“Aku yakin ini yang namanya Samosa,” ujarnya yakin pada diri sendiri. Satu gigitan, kulit kue yang renyah pecah di dalam mulut sang pemilik kafe. Detik berikutnya Azul terbelalak karena rasa yang tak pernah disangka-sangka.
Note : aye-o, bab pertama dan udah narasi semua (^._.^)ノ
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top