- ,, 🐙 [Mencari]⌇·˚ ༘
Dorm: Scarabia.
School Year: Second year
Class: 2-A
Student No. 4
"Heee, aku yakin, aku tidak bisa memberikannya padamu Azul-san. Resep ini diberikan turun-temurun dalam keluargaku dan hanya untuk keluarga saja. Jadi ... bahkan jika kau menawarkan seluruh dunia dan isinya, aku tidak bisa mengacaukan yang satu ini."
Rasanya Azul sudah bisa mengecap manisnya keuntungan yang bisa didapatkan, jika dia memasukkan Samosa itu ke dalam menu Mostro Longue. Dia bisa melihat barisan pembeli dan jumlah Thaumarks yang mengisi buku keuangan kafe Octavinille tersebut ketika mata terpejam. Namun, semua bayangannya sirna begitu mendengar penolakan Satri.
Tiga hari berlalu semenjak pesta yang diadakan Scarabia tersebut dan Azul berusaha keras, untuk melupakan satu makanan yang menurutnya 'sudah tidak layak dan tidak seharusnya masih dipikirkan', tetapi berusaha mengenyahkannya malah membuat laki-laki itu terbayang-bayang kembali. Dia bisa saja tidak mengingat sensasi lelehan daging bercampur keju di lidahnya, ketika tumpukan pekerjaan rumah dan tanggung jawab kafe menumpuk di atas meja kerja dan meja belajarnya.
Namun, sesudah itu, ketika rasa lelah menjalari punggung dan hampir seluruh badannya, ketika Azul terpejam untuk mengistirahatkan netra selagi tangan memijat kening. Lagi-lagi dan lagi-lagi, dia teringat akan sensasi renyah kulit Samosa dan lembutnya kentang di dalam camilan segitiga tersebut.
Tiga hari ini, isi otak Azul disusupi oleh Samosa dan rasa warna-warni yang dibawa masakan Satrinava itu ke dalam mulutnya. Dia sampai meminta Floyd dan Jade untuk mencarikan Samosa lain, berusaha mengalihkan isi otaknya dengan dalih mampu menemukan sajian yang lebih lezat dari masakan dalam pesta malam itu. Namun, semua masakan yang dibawa si kembar Leech hanya berakhir di komentar; biasa saja.
Mungkin perkara karena lidah Azul sedari kecil, terbiasa mencecap masakan-masakan mewah yang layak disajikan untuk para tamu. Dia jadi dimanja oleh kelezatan yang menjadi langka dan sulit dicari tandingannya. Bahkan jika Azul menghubungi ibunya sekarang, kemudian meminta wanita yang mengelola restoran terkenal di bawah lautan itu untuk membuatkannya Samosa, Azul tidak yakin rasanya akan mendekati buatan Satrinava.
"Azul, karena kau terus-menerus memikirkan makanan itu. Aku memutuskan untuk membeli bahan-bahan yang kutahu berada di dalamnya ke sini. Mungkin kita bisa saja membuatnya sendiri." Jade Leech berkata, tangannya direntangkan ke depan. Bermaksud menunjukkan sejumlah bahan-bahan membuat Samosa yang berhasil dikumpulkannya melalui Sam.
Floyd yang berjongkok di belakang meja dapur, memperhatikan semua bahan-bahan beserta alat masaknya dengan saksama. "Ne, ne, aku penasaran seperti apa rasa makanan itu. Karena Azul sampai sebegininya." Floyd mengiris daging sapi yang sudah dicucinya perlahan. "Tidak biasanya dia gagal move on gara-gara makanan."
Jade tertawa pelan mendengar komentar saudara kembarnya. "Memang benar. Sepertinya masakan Satrinava-san memang sebagus itu. Aku penasaran dengan apa yang kau pikirkan Azul."
Azul membuang napas dan menggeleng. "Simpan bahan-bahan ini ke dalam kulkas dan lemari," titahnya seraya berbalik. Respons itu langsung membuat duo Leech saling bertukar pandangan bingung, lantas mulai membuntuti sahabat kecil mereka.
"Mencoba membuat makanan itu sendiri, hanya akan membuatku makin tidak bisa melupakan rasanya." Azul menjelaskan sebelum Jade atau Floyd sempat bertanya, dia mendorong pintu dapur dan berjalan menuju VIP Room. Lampu-lampu kafe sudah dimatikan, seluruh karyawan selain mereka bertiga telah dipulangkan.
"Kalau begitu, apa yang akan kau lakukan?" Jade bertanya, tangan di depan dada sementara saudara kembarnya sudah tersenyum lebar. Menantikan perintah yang sudah mereka terima berkali-kali sejak dahulu kala.
"Temukan apa pun tentang Satrinava Al-Karim. Aku mau semuanya. Akun sosial medianya, pelajaran yang dia sukai, pelajaran yang tidak dia kuasai, klub yang diikuti, hewan yang dia takuti, makanan kesukaan dan apa yang dibencinya, dengan siapa dia dekat, apa rahasia terdalamnya, bagian mana dari tubuhnya yang paling dibenci, apa yang membuatnya minder, seperti apa keluarganya. Semua. Semua yang mungkin bisa digunakan untuk membuat gadis itu menyerahkan apa yang kuinginkan."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top