{ l i m a }
Home - BTS
Sepiring pancake hangat, dengan saus coklat sedikit di atasnya, menurutku pas untuk lidah yang membenci rasa manis—dan gombalan manis, kecuali gombalan Namjoon, aduh, kesayanganku.
Namjoon memotong pancakenya menjadi beberapa bagian, menjejalkannya kedalam mulut lalu bergumam kecil, "Hmmm... "
Suara yang buat perutku jadi berbunyi seketika. Aku pikir pancakenya memang benar enak, atau Namjoon yang sedang lapar saja.
"Mau ya?" Dia menusuk satu potong dan menyuapiku, tak lupa mengoleskan saus cokelat di atasnya.
Memang lezat. Atau sensasi disuapi Namjoon yang buatku mau pancakenya lagi.
"Kau mau makan apa di sana?" Aku menyesap kembali es kopi yang dingin sekali dengan es batu yang hampir menggunung, sesuai permintaanku.
"Aku sudah membayangkan semangkuk ramyun, dan semangkuk nasi dan kimchi segar, dengan—"
"Aku habiskan kopiku dulu ya, " Aku mengusap pipinya lembut, di hadiahkan senyum besar dan tawa setelahnya.
"Santailah dulu Ji, perutku bisa menunggu..." Ujarnya.
Mungkin inilah mengapa Namjoon jadi kesayangan semua orang, selfless, pengertian, dan menyenangkan. Pintar, mau menerima apapun itu yang ada di kepalaku. Ya, walaupun kepalanya sama penuhnya sih, tapi aku bisa mengerti.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top