{ d u a }
Hurt Road - Day6
"Tapi kau berjanji akan menemaniku makan setelah itu kan?" Senyum kecil Namjoon terbentang, dengan lesung pipi favoritku.
"Iya, aku janji! " Ucapku semangat.
Ya, aku tahu sebenarnya Namjoon tidak lapar. Dia hanya menyuruhku makan saja.
Semenjak Jae pergi, tak ada napsu makan sedikitpun, bahkan membuka mulut untuk sesuap nasi pun aku tak mau.
"Mau makan apa, Joon? "
"Ada rumah makan enak di ujung jalan itu, kau pasti suka.. " Jawabnya.
Aku mengangguk, melingkarkan tanganku pada sikunya. "Terima kasih... "
Kalau aku bisa bilang, Namjoon itu, ah, apa ya? Namjoon itu penuh warna, tapi Namjoon itu abu-abu.
Aku tak bisa melihat warnanya dengan jelas, tapi kadang aku bisa membayangkan semua warna pelangi terpampang jelas saat dia tersenyum.
Lucu ya?
Tapi aku takut.
Kiranya cinta memang semenakutkan itu, bagaikan memberikan jantung dan setengah paru-parumu pada manusia lain.
Kalau salah sedikit, ya napas dan detak jantungmu bisa berhenti. Mati di tempat.
Tercekik sendiri,
Ya, seperti saat Jae mengatakan kalimat mematikan itu. Dan seketika duniaku runtuh, terkubur di bawah tanah.
Sesak sekali rasanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top