Part : 30
Kevin pulang ke rumah dengan langkah gontai, padahal baru pukul delapan malam. Amanda yang membukakan pintu merasa heran, tidak biasanya sang suami terlihat lesu seperti ini. Setelah mencium kening istrinya, Kevin langsung menuju ke kamar mereka. Tanpa bicara ia masuk ke kamar mandi lalu membersihkan tubuh sekaligus menenangkan pikiran sejenak. Amanda hanya diam dan memilih untuk menyiapkan pakaian tidur suaminya. Keluar dari kamar mandi Kevin memakai boxer tanpa peduli pada pakaian yang sudah tersedia, lalu menjatuhkan tubuhnya secara kasar ke tempat tidur.
Akhirnya Amanda mendekati suaminya dan memberikan segelas air putih dingin, yang habis diminum oleh Kevin dalam sekali teguk.
"Mas mau cerita?" Tanya amanda pelan
Lama Kevin memandanginya seakan sedang menimbang sesuatu, namun akhirnya ia menjawab
"Aku gak ingin menyembunyikan apapun dari kamu. Tapi aku juga gak ingin kamu marah dan terluka. Bisa tolong ambilkan ponsel mas?"
Amanda segera meraih ketiga ponsel suaminya di nakas. Dan langsung menyodorkan kepada Kevin. Ia penasaran dan harap harap cemas, apa kira kira yang membuat suaminya seperti ini. Kevin mengambil salah satunya, membuka, lalu menyerahkan sms yang sudah terbuka
Angela Paramytha
Apa kabar vin?
My number
Baik, ada yang bisa saya bantu?
Angela Paramytha
Kamu ada waktu? Aku mau curhat
My number
Kamu tulis aja, saya sedang sibuk sekali
Angela Paramytha
Maaf kalau aku mengganggu. Kalau nanti sudah tidak sibuk tolong hubungi aku. Penting!
"Mas gak balas lagi" tanya amanda
"Enggak, kalau aku mau memperpanjang, maka aku harus minta izin sama kamu dulu"
"Itu tadi waktu balas mas gak minta izin?" Ujar Amanda cemberut
Kevin merubah posisi menghadap istrinya lalu berkata "Aku nggak tahu ada kepentingan apa Mytha menghubungi. Karena itu aku tanya ada apa. Tapi kelihatannya ada hal lain, maka aku butuh izin dari kamu. Aku gak mau kita ribut karena hal ini. Kalau kamu bilang jangan aku gak akan menghubungi dia"
Amanda diam, antara cemburu dan penasaran. Dalam hati sebenarnya ia berkata, ngapain sih Kevin masih mau bales pesan mantannya. Trus ngapain juga si mantan itu menghubungi suaminya. Tapi akhirnya rasa penasaran mengalahkan cemburunya.
"Mas boleh telfon. Tapi aku harus ikut dengerin"
"Kamu harus dengerin. Mas gak mau kamu punya prasangka buruk. Karena itu mas tanya kamu dulu"
Akhirnya Kevin menghubungi Mytha, dan tanpa menunggu lama panggilan tersebut langsung di jawab oleh mytha
"Vin" terdengar suara tangis Mytha
"Kamu kenapa?" Tanyanya sambil mengelus rambut amanda yang ada di pelukannya. Lama hanya terdengar suara tangis Mytha. Dan Kevin membiarkannya.
"Vin, om Bimo meninggal, serangan jantung"
Kevin menarik nafas dalam dalam lalu berkata
"Aku turut berduka cita. Kamu dimana? Kapan pemakamannya?"
"Masih di rumah duka, pemakamannya mungkin lusa. Aku benar benar sendirian sekarang" kembali terdengar tangis Mytha.
Akhirnya Amanda bisa menarik nafas lega. Entah kenapa rasa cemburunya lenyap diganti rasa simpati. Sedikit sedikit ia tahu tentang Mytha. Sampai akhirnya terdengar suara perempuan di seberang sana yang menyapa mantan kekasih Kevin itu. Tak lama Mytha meminta izin untuk menutup sambungan telepon karena kekasihnya datang.
Kevin kembali memeluk Amanda dan mengecup singkat bibirnya
"Udah kan? Gak cemburu lagi? Dia udah bahagia kok dengan kekasihnya"
"Mas bahagia gak sama aku?" Tanya Amanda pelan
"Jelas bahagia. Punya istri, punya anak, ada seseorang yang menunggu mas pulang dan menyelipkan nama mas dalam doanya. Jelas mas bahagia" jawab Kevin sambil mempererat pelukannya.
"Tapi kan kemarin mas mau balikan sama aku karena Azka. Bukan karena cinta sama aku?" Protes Amanda
"Kamu dan Azka udah satu paket. Kalau aku gak sayang sama kamu. Aku gak akan mau menarik berkas dari pengadilan. Mending diterusin aja sampai putusan. Azka kan tetap anak aku dan bisa ketemu kapanpun. Udah deh gak usah aneh aneh. Mas tidak suka kalau nanti semua perselisihan kita, kamu kaitkan dengan kejadian kemarin. Itu sudah berlalu dan menjadi pelajaran berharga buat kita. Move on dong ibunya Azka" goda Kevin di akhir kalimatnya
Mau tidak mau Amanda tersenyum mendengar jawaban suaminya, lalu kembali menyurukan kepalanya ke leher Kevin.
"Mas, cerita dong tentang Mytha dan hubungan kalian dulu?"
"Jangan mancing mancing deh, tar kalau kamu kepancing susah urusannya"
"Enggak kok mas, aku pengen tahu. Kan gak mungkin kalau aku tanya sama Edward atau mommy"
"Seberapa penting cerita masa lalu mas buat kamu"
"Ya, penting. Dari dulu aku penasaran sama hubungan kalian. Karena ada teman mami juga yang tahu, dari pada aku nebak nebak gak jelas?"
"Tapi gak pake marahan abis ini ya"
"Aku janji" jawab Amanda serius
"Aku ketemu mytha waktu tahun pertama kuliah di columbia university. Walau kami ambil jurusan berbeda, tapi sebagai sesama orang indonesia kami sering ketemu. Entah itu diacara keagamaan atau kegiatan yang dibuat PERMIAS. Awalnya biasa aja. Tapi lama lama mas lihat dia agak berbeda.
Dia sering menarik diri dari lingkungan kami. Kalaupun kami kumpul bersama teman mahasiswa, dia lebih banyak diam. Itu yang buat mas penasaran. Ada apa dengan dia, dia terlihat tidak nyaman bila harus bergaul dengan teman teman yang berasal dari Indonesia.
Setelah mas tanya ternyata orang tuanya asli indonesia, sudah meninggal karena kecelakaan. Ia anak tunggal dan kalau gak salah ayahnya pegawai negeri. Setelah tamat SMU ia dibawa oleh omnya yang meninggal tadi ke Amerika. Disana ia kuliah di jurusan jurnalistik sesuai dengan minatnya. Namun omnya juga bukan orang kaya, sehingga dia harus kerja keras mencari uang tambahan untuk biaya hidup.
Memang hal wajar sih mahasiswa disana bekerja part time. Mas juga dulu gitu. Tapi yang kurang wajar karena ia terlalu banyak mengambil pekerjaan sehingga kuliahnya agak ketinggalan. Bahkan untuk bersosialisasi dengan temannya pun kurang. Mas tahu dia pintar, sangat pintar malah. Karena walau terlihat jarang belajar nilai nilainya cukup baik. Dan dia jarang sekali bawa catatan. Ia hanya bermodal mendengar di ruang kelas.
Karena mas penasaran sama dia, ya mas deketin. Awalnya dia menghindar. Tapi akhirnya ia menerima permintaan pertemanan mas. Karena sering curhat kami jadi makin dekat. Kemudian tiba tiba omnya dipindah tugaskan ke negara bagian lain. Sehingga ia harus segera mencari apartemen. Karena mas sendirian akhirnya mas tawarin dia buat tinggal di apartemen mas.
Sekitar enam bulan kemudian kami jadian. Mas larang dia bekerja, dan minta dia untuk fokus kuliah. Lagian mas juga punya penghasilan dari mengerjakan beberapa proyek web design dengan teman. Jadi sudah bisa lah membiayai satu orang. Mas kasihan lihat dia yang selalu pulang dalam keadaan letih. Apalagi kalau sedang ujian. Dia tidak tidur semalaman karena belajar, dan masih harus tetap bekerja begitu selesai ujian.
Setelah kami tamat ia melamar ke salah satu surat kabar terkemuka di new york. Ia diterima dan langsung bertugas di lapangan. Walau kami masih tinggal bareng, hubungan kami semakin renggang. Dia sibuk mas juga gitu. Terutama setahun terakhir kami jarang berkomunikasi. Mas lihat dia berubah total. Bukan sombong tapi dia jadi enggan berada di dekat mas. Sampai akhirnya ia mengaku kalau orientasi seksual dia berubah.
Jelas mas kaget dan tidak percaya. Hubungan kami hampir lima tahun. Dan selama itu semua baik baik saja. Mas bukan tipe laki laki yang bisa menerima seorang lesbian menjadi pasangan mas. Walau sedih dan marah, akhirnya mas meminta kami putus. Dia pindah dari apartemen dan kami tidak pernah bertemu lagi sampai kemudian dia datang ke Indonesia kemarin. Yang membuat kita ribut.
"Ada yang mau kamu tanya?"
"Kalau aku nanya yang pribadi, boleh?" Tanya Amanda yang sudah sangat menahan lidahnya untuk bertanya dari tadi.
Kevin hanya tersenyum dan mengangguk
"Gimana dia di tempat tidur?"
Kevin memandang istrinya sambil menahan tawa. "Harus dijawab nih"
"Ya iya lah, kan tadi mas yang nyuruh aku bertanya" jawab amanda galak
"Kamu lebih hebat" jawaban Kevin langsung dihadiahi cubitan oleh Amanda
"Pasti mas bohong"
"Lho, orang jujur, dituduh bohong. Kamu gimana sih? Ya jelas istri mas lebih hebat, buktinya gak nunggu lama langsung ada Azka"
"Kan kita gak pake pengaman, siapa tahu mas dan dia dulu pake pengaman"
"Iya juga sih, saat itu kami sama sama belum siap punya bayi. Biaya hidup disana mahal dan jelas ketika itu mas belum mampu membiayai seorang anak"
"Siapa aja keluarga yang tahu hubungan mas dengan dia?"
"Hampir seluruh keluarga besar tahu, hubungan lima tahun bukan singkat kan?"
Amanda mengangguk angguk, dalam hati ia berkata pantas keluarga besar suaminya tahu tentang Mytha.
"Aku mau tanya satu lagi. Boleh ya mas"
"Istri mas boleh nanya, berapa kali pun itu. Sudah hak kamu untuk tahu masa lalu mas"
"Apa dulu dia juga yang mengatur keuangan mas, kayak kita gini?"
"Enggak, mas yang pegang kendali. Hanya saja mas mencukupi kebutuhannya. Dan beruntung dia juga gak type yang punya gaya hidup aneh. Masih ada lagi?"
"Sementara enggak mas" jawab Amanda disertai senyum yang lebar.
Kevin mendekatkan wajahnya ke telinga Amanda. Dan berkata
"Mas sudah jujur, dan mas gak mau menyimpan apapun dibelakang kamu. Karena mas mencintai kamu, Azka dan rumah tangga kita"
Amanda membalas kalimat Kevin dengan pelukan dan ciuman dibibir suaminya.
"Sekarang mas yang nanya, boleh?" Pertanyaan itu dibalas anggukan oleh Amanda
"Bagaimana perasaan kamu ke mas sekarang"
"Kirain mas bakal nanya siapa mantanku"
"Mas gak perlu nanya, toh semua sudah berlalu. Waktu kita pertama buat Kevin junior mas tahu kamu masih gadis. Jadi gak perlu lah nanya siapa aja mantan pacar kamu"
"Ih mas apa sih, malah ngingetin yang itu, mentang mentang tahu aku jarang deket sama cowok"
Kevin tertawa mendengar jawaban istrinya. "Udah jawab aja pertanyaan suami"
"Aku jatuh cinta sama mas, semenjak kita menikah. Aku gak tahu kenapa dan kapan. Buat aku mas itu apa adanya, dan mas selalu mengerti dengan kekuranganku"
"Terima kasih sayang. Kita kayak orang lagi pacaran ya"
"Iya mas, mungkin karena dulu kita gak sempet pacaran kali ya. Oh iya ngomong ngomong mas udah makan?"
"Udah tadi sebelum pulang. Pesan delivery seperti biasa"
"Aku kirain tadi ada apa. Waktu pulang mas lemes banget. Aku khawatir kalau mas sakit, atau malah terjadi sesuatu yang buruk dengan perusahaan. Gak tahunya karena ada sesuatu dengan mantan" ucap.amanda sambil mengedipkan matanya. Membuat sang suami bertambah gemas.
Kevin melotot pada istrinya dan langsung membalikan badan. Amanda yang melihat itu tertawa lalu memeluk suaminya dari belakang. Mengecup bahu telanjang Kevin dengan mesra disertai membelai punggungnya. Ia sudah mengenal Kevin, tidak mungkin suaminya itu marah hanya karena godaannya. Dan bisa dipastikan bahwa Kevin tidak akan tahan dengan godaan yang satu ini.
141017
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top