Part : 22

Haaaaiiiiii.... senang ketemu lagi. Makasih juga viewersnya udah 800 lebih. Saya yang ke ge eran kali ya, dapet viewers segitu aja dah seneng banget. Gimana kalau sampai puluh atau ratusan ribu ....... Walau gak semua kasih voment tapi saya tetap senang. Karena ada yang baca hehehehehehe... Dari awal saya takut banget gak ada yang baca. Oh iya sekalian mau kasih tahu cerita "TAKDIRKU" yang kemarin sempat hiatus udah mulai aku revisi. Jangan lupa mampir yaaaaaa...

Satu lagi, ada beberapa buku, terutama novel dan buku resep  yang ada diperpustakaan saya yang sudah tidak punya tempat. Rencana saya mau bagi2in ke yang biasa kasih vote. Gak apa2 lah saya yang nanggung ongkir dari medan.... next deh yaaaaa kalau sudah fix nanti saya kasih kabar lagi..... enjoy reading all.... sekali lagi terima kasih banyak ... ada 800 yang liat karya saya aja dah seneng banget rasanya.

♣️♣️♣️


Edward memasuki ruang kerja kevin, ketika kakak sulungnya itu  sedang sibuk meneliti berkas. Tanpa disuruh ia langsung duduk di kursi yang berada di depan meja kerja. Dan tanpa mengalihkan pandangan kevin bertanya.

"Ngapain ke ruangan gue, ada yang penting?"

"Gue baru denger kejadian tadi malam dari nyokap. I'm sorry to hear that"

"It's okey. Everything will gonna be alright" kevin menjawab sambil tetap fokus pada kertas kertas di depannya.

"Lo baik baik aja kan mas?" Tanya edward heran

"Dalam setahun terakhir, ini yang paling baik. Kenapa?" Kevin tetap menekuni kertas kertas ditangannya

"Kok lo gak bilang ke gue kalau mbak mytha kesini?" Tanya edward

"Emang seberapa penting mytha buat lo, sampe gue harus ngabarin kalau dia datang?" Jawab kevin ketus

"Kalau gue tahu mbak amanda sempet mergokin elo berduaan. Kan gue bisa cerita yang sebenarnya ke dia. Seenggaknya kan bini lo gak perlu cemburu buta gitu trus minta cerai tanpa penjelasan apa apa?"

"Amanda aja gak minta penjelasan ngapain gue repot repot kasih dia penjelasan?. Dia gak akan peduli dengan kebenaran yang gue sampaikan. Buat dia yang paling benar cuma keluarganya. Jadi kita gak perlu repot"

"Trus gimana azka, lo mikir tentang masa depan anak elo kan mas? Jangan lupa gue aja belum pernah ketemu azka. Waktu di rumah sakit kan keluarga kita langsung gak dibolehin masuk sama maminya mbak amanda" terdengar nada emosi dalam suara edward

"Gak usah dipusingin. Ada ibunya yang jaga dia. Tar kalau udah mentok juga paling amanda nelfon gue. Seperti biasa!" jawab kevin cuek.

"Kalau dia gak mentok?"

"Tinggal cari perempuan lain. Kasih hamil, terus kawinin. Selesai kan, gue punya anak lagi. Gak perlu repot karena susah nemuin anak sendiri kayak gini"

Lama edward memandangi wajah masnya. Sambil berpikir setan mana yang sudah merasuki pikiran sang kakak. Karena tidak mungkin kevin akan berubah secepat ini. Jelas kevin yang sekarang didepannya  bukanlah orang yang sama dengan kakaknya selama ini. Kevin bukan sosok yang mudah emosi dan ketus.  Apakah ini memang benar karena mytha? Tapi edward segera menghapus pemikiran itu. Ia tahu kalau mantan kevin itu tidak akan pernah lagi bisa masuk kedalam hati  kakaknya. Akhirnya ia mencoba mengalihkan perhatian kevin dari pekerjaannya

"Lo pasti belum makan siang mas, makan bareng yuk" ajak kevin

"Gue udah makan tadi pesen di kantin. Lo gak perlu repot ngurusin makan gue. Gue bisa urus diri sendiri"

Akhirnya edward mengerti. Bahwa saat ini kevin butuh ruang untuk dirinya sendiri. Ia sedang tidak ingin berbagi dengan orang lain. Walau dengan keluarganya. Tanpa bicara apapun akhirnya ia keluar dari ruangan kevin.

Begitu edward keluar dari ruangannya kevin langsung membanting pena yang sedang dipegangnya. Ia memang sedang mencari pelampiasan terhadap emosinya. Kedatangan edward malah memancing sesuatu yang sudah berusaha dia redam sepanjang hari ini.

Ia sadar kalau saat ini tingkat kewarasannya sedang sangat rendah. Ia marah karena sedari awal tidak berani tegas terhadap istrinya. Marah karena membiarkan mertuanya memasuki wilayah rumahtangganya. Marah karena kemarin tidak melawan amanda dan memeluk azka ketika keluar dari rumahnya. Marah kepada dirinya sendiri yang terlalu memikirkan perasaan orang lain. Dan masih banyak marah lain yang membuat ia benar benar stress.

Ia ingin keluar dari ruangan ini tapi tidak tahu mau kemana. Ia malas bertemu dengan orang yang mengenalnya. Ia ingin sendiri, benar benar sendiri. Agar tidak ada yang bertanya atau memberi komentar tentang rumah tangganya. Ia benar benar lelah menghadapi masalah yang ada. Tidak sengaja ia melihat pemandangan gunung yang diselimuti kabut di kalender meja. Setelah berpikir sejenak,  akhirnya ia tahu kemana ia harus pergi.

***

"Selamat sore pak kevin" terdengar suara dengan logat batak yang khas di ujung sana

"Sore pak regan, ada berita terbaru pak?"

"Begini pak, mengenai  gugatan bapak terhadap ibu amanda.  Baru saja  ada surat dari pengadilan negeri bahwa sidang mediasi pertama akan dilakukan lusa pak. Bagaimana?"

"Kalau tidak ada mediasi kenapa? Memangnya  tidak bisa langsung putusan?"

"Tahap ini harus dilewati. Kita tidak mungkin menekan pengadilan"

"Apa saja yang akan terjadi disana"

"Biasanya ada mediator dari pihak gereja, yang akan mendamaikan kedua belah pihak."

"Saya tidak bisa datang lusa. Saya sudah ada janji yang lain. Tolong wakilkan saya saja. Lagi pula saya masih malas ketemu dengan calon mantan istri saya" ucap kevin ketus

"Saran saya pak, supaya tidak berlarut larut ya hadiri saja. Kalau besok sudah dinyatakan memang anda berdua tidak dapat dipersatukan lagi. Maka akan langsung ketahapan berikutnya. Dimana anda tidak perlu hadir lagi dan sudah bisa saya wakilkan"

Walau sedikit tidak terima akhirnya kevin berkata "ok, baiklah besok saya datang"

***

Amanda menimang surat panggilan dari pengadilan negeri yang baru saja diberikan oleh pengacaranya. Ia menghela nafas dalam dalam. Masih tidak percaya kalau kevin akan benar benar membuktikan ucapannya. Amanda marah sekaligus sedih.

Ia memang mengetahui kalau kevin yang menggugat. Ia juga sudah menyiapkan diri untuk menerima segala hal yang buruk. Tapi tetap saja rasanya menyakitkan ketika menerima surat dengan logo berwarna hijau tersebut. Justru saat ini ia merasa tidak siap.

Ia marah karena merasa kalah oleh perempuan yang menjadi kekasih suaminya. Dan ia juga sedih karena gagal memenangkan suaminya dari perempuan yang telah merusak rumah tangganya itu.

Ia masih ingat wajah yang berada dalam pangkuan kevin. Cantik.. sangat cantik. Bertubuh tinggi dan seksi. Keseksiannya jelas terlihat walau ia mengenakan celana panjang dan atasan yang tertutup. Bentuk tubuh seperti gitar dengan perut rata hasil ngegym. dan juga kulit yang sehat dan bercahaya. Walau hanya melihat sekilas ia sudah bisa menilai. Sejenak Ia tidak yakin dengan informasi maminya bahwa perempuan itu berasal dari kalangan bawah. Penampilan perempuan itu tidak menunjukkan kebenaran dari informasi tersebut.

Tapi teman maminya juga bisa benar. Setelah  hidup bersama kevin maka perempuan itu bisa hidup layak. Apa yang tidak mampu diberikan oleh suaminya. Apalagi kalau kevin sudah menyayangi seseorang.  Amanda sudah pernah merasakan bagaimana beruntungnya menjadi bagian dari kehidupan kevin. Bahwa kevin bisa memberikan apapun yang menjadi impian pasangannya. Apalagi kalau hanya sekedar beli baju, sepatu atau tas. Kevin adalah tipe laki laki yang menjadikan kesenangan pasangan sebagai mahkotanya.

Inilah yang tanpa disadari membuat amanda iri pada mytha. Ia ingat ketika pertama menikah, kevin langsung memberikan uang bulanan yang tidak sedikit. Dan suaminya tidak pernah bertanya kemana saja uang itu. Amanda bebas menggunakannya. Kevin juga langsung memberi akses terhadap kartu kredit dan kenyamanan kelas pertama kepadanya. Walau untuk amanda itu adalah hal biasa. Tapi ia yakin kalau untuk perempuan seperti mytha segala yang diberikan kevin adalah hal yang harus dipertahankan.

Amanda bertanya pada dirinya sendiri. Apakah ia akan membiarkan dirinya kalah? Apalagi terhadap pelakor yang jelas jelas tidak sekelas dengannya. Tapi akan sangat memalukan kalau ia meminta kevin membatalkan rencana perceraian mereka. Entah dari mana asalnya tiba tiba ada sebuah suara yang berteriak dalam diri amanda

"Kamu mau kalah amanda? Kamu mau di ceraikan gitu aja tanpa berjuang? Lihat kamu di cermin. Kamu gak kalah sama perempuan itu. Seharusnya kamu yang menggugat bukan kevin! Karena kamu adalah pihak yang diselingkuhi. Ini malah dia yang menggugat. Semudah itukah kamu buat hidupnya? Bangkit amanda, kamu harus bisa mengalahkan perempuan itu. Ambil kevin kembali apapun resikonya!"

***

Amanda meneliti foto foto di dalam ponselnya. Ada deretan gaun dan asesoris keluaran terbaru dari brand favoritenya. Ia mencoba meneliti beberapa yang disukainya. Setelah memilih akhirnya ia memutuskan beberapa untuk dibeli.

Kali ini ia kembali menggunakan uang papinya. Setelah kemarin dengan sukarela ia mengembalikan semua kartu ATM dan kartu kredit yang pernah diberikan kevin. Lagi pula gengsi lah memakai uang dari orang yang akan menjadi mantan. 

Tiba tiba mobil yang ditumpanginya berhenti

"Mbak, kita sudah sampai?" Kata pak amir

"Oh iya pak amir. Saya turun disini saja. Pak amir langsung cari parkir aja" perintahnya pada supir pribadinya

Amanda turun dari mobil dan disambut oleh pengacaranya. Menggunakan dress hijau tua selutut dan high heels berwarna hitam. Tangannya memegang sebuah clutch juga berwarna hitam keluaran rumah mode  YSL. Menimbulkan tatapan iri dari beberapa perempuan yang berpapasan dengannya.

"Pagi ibu amanda, sudah siap untuk sidang mediasi hari ini?" Sapa pak William pengacaranya.

Amanda hanya mengangguk sambil mengikuti pengacara keluarganya tersebut. Tak lama mereka tiba di sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Ketika ia memasuki ruangan itu ia melihat kevin sudah berada disana. Mengenakan kemeja berwarna hitam dan celana panjang dengan warna yang sama. Berpenampilan sangat rapi seperti biasa. Tidak tampak kesedihan dalam raut wajahnya. Tetap tenang seperti biasa.

Amanda mencoba mengalihkan pandangan karena sekalipun kevin tidak pernah meliriknya. Mereka seperti dua orang bermusuhan dan tidak pernah saling mengenal. Tak lama sang hakim dan beberapa orang memasuki ruangan. Pertanda sidang hari ini akan dimulai.

13/09/17

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top