Another Month In Another World
Neil © himuluci
Another character © Deep-Sea Prisoner/Mogeko
.
.
.
.
.
Mata gadis berambut perak itu menyapu pemandangan yang ada disekitarnya.
‘Pemandangan yang aneh,’ batinnya.
Di depannya terhampar padang bunga warna-warni yang sangat luas, pemandangan berbeda dari yang pernah ia lihat sebelumnya.
“Aku penasaran apakah orang itu akan senang jika melihat padang ini,” gumam gadis itu.
Setelah memandang pemandangan di sekitarnya dengan waktu yang cukup lama, gadis itu mulai berjalan menjauh dari tempat ia pertama kali bangun.
‘Ah, benar juga,’gadis itu memegang dagunya dan mulai berpikir kebingungan ‘orang itu siapa?’
.
.
.
“Jadi namamu Neil?” Seorang wanita—setidaknya itu yang Neil simpulkan, menatap lurus ke dalam matanya. Neil mengangguk dan kemudian wanita itu membetulkan posisi duduknya.
“Bagaimana kau bisa datang kesini? Seingatku semua portal sudah ditutup dari seminggu yang lalu.” Wanita itu menanyai Neil lagi.
“Tidak tahu, aku tiba-tiba terbangun di ladang bunga dan yang kuingat pertama kali hanya bahwa tempat ini berbeda dari tempat aku berasal. Walau aku tidak tahu darimana aku berasal…” gadis itu membuang nafasnya.
“Jadi bisa dibilang kau hilang ingatan?”
“Mungkin, bisa jadi.” Neil mengalihkan pandangan matanya.
“Baiklah, untuk sementara waktu ini kau bisa tinggal disini, aku akan mencari darimana tempat asalmu atau nanti mungkin ada informasi dari dunia lain yang lewat aku akan mengabarimu.” Ucap wanita tersebut lalu kembali berdiri dan melayang.
“Oh, omong-omong aku belum memperkenalkan diriku dengan jelas ya, aku Etihw. Bisa dibilang aku dewa dari dunia ini,” Etihw tersenyum “dan yang sedang bersembunyi di balik pilar sambil menguping percakapan kita ini namanya Kcalb.”
“E-Etihw! Jadi daritadi kau sudah menyadarinya?!” Kcalb keluar dari persembunyiannya dengan wajah yang memerah.
“Tentu saja aku tahu, aku tahu semua yang terjadi di dunia ini.” Etihw terkikik geli melihat kelakuan Kcalb.
“!!!!” Kcalb menunjukkan ekspresi kaget dan kemudian keluar dari ruangan itu dengan wajah memerah.
“Kukira dia tidak akan keluar,” Neil menatap pintu yang digunakan Kcalb untuk keluar barusan.
“Kau menyadarinya?” Etihw menatap Neil dengan ekspresi kaget.
“Tidak juga, aku hanya merasa bahwa ada orang lain selain kita disini, makanya aku tidak merasa kaget saat iblis itu keluar darisana.” Neil kembali menatap ke arah Etihw. “Oh, omong-omong selama disini nanti aku tinggal dimana?”
“Kalau soal itu ya… mungkin di rumah Macarona? Atau kau bisa bertanya dengan Yosafire, dia iblis dengan rambut hijau.” Etihw menggaruk pipinya yang tidak gatal.
“Omong-omong setelah ini aku masih ada pekerjaan, sampai jumpa lain kali ya!” Etihw mendorong Neil ke depan pintu dan mengeluarkannya.
‘dewa aneh’
.
.
Sudah beberapa bulan berlalu dari waktu Niel mendatangi dunia ini, sejauh ini dunia yang ia lihat adalah dunia yang damai. Terkadang mungkn ada konflik, tapi tidak terlalu besar.
Saat yang paling menyenangkan bagi Niel disini adalah saat ia berada di sekolah, terutama saat melihat guru bernama Lowrie, rasanya dia tiba-tiba teringat dengan sesuatu yang pernah ia lihat tapi tidak ingat itu apa.
Niel yakin dia akan tinggal lama di dunia itu bahkan ia yakin dia akan di sana seumur hidupnya. Jika saja anak kecil itu tidak datang.
.
.
Hari itu, setelah sekitar 3 bulan Niel tinggal di dunia Etihw tiba-tiba ada anak kecil dengan perawakan seperti iblis datang ke dalam kastil Etihw. Anak itu memperkenalkan dirinya sebagai kenalan Niel di dunia lain, tapi anehnya Niel sama sekali tidak mengenalinya. Maksudnya, semenjak Niel datang ke dunia Etihw dia selalu merasakan sebuah perasaan seperti mengenal kembali dunianya yang lama, saat melihat anak ini Niel sama sekali tidak merasakan apa-apa.
Mungkin ada, tapi perasaan itu bukan perasaan yang menyenangkan, rasanya Niel ingin melupakannya.
“Namamu Licorice kan ya? Licorice ada apa sampai mencari kakak kesini?” Niel berjalan membuntuti Licorice ke tempat mereka akan kembali—atau lebih tepatnya Niel terpaksa kembali, ke dunia asli mereka.
“Rasanya aneh dipanggil Licorice sama Niel.” Licorice masih menatap lurus jalanan yang ada di depannya.
“Eh, ohhh, terus aku harus memanggilmu apa?”
“Lico.”
Niel mengangguk-anggukkan kepalanya. “Lico nanti kalau sudah besar mau ngaain?” Tanya Niel.
“Jadi pengantin Mama sama Niel.”
“Hah?”
“Ingatan Niel dicuri kan? Jelas saja tidak ingat, mungkin setelah kembali ingatanmu bisa pulis sepenuhnya tapi hanya tentang yang berhubungan denganku. Untuk sekarang, mungkin ingatan paling lama…” Licorice tiba-tiba saja mengubah sosoknya yang semula adalah anak kecil menjadi prang dewasa dan memegang tangan Niel.
“Untuk saat ini segini dulu, Niel bagaimana?” Tanya Licorice sambil melepaskan genggaman tangannya.
“….Aa”
“Satanick bangsat.” Raut wajah Niel seketika berubah.
“Eh, padahal baru kukembalikan tidak hamper sepenuhnya?”
“Kalau dia orang yang sampai ingin kubunuh pasti tidak ada kata lain yang menggambarkan orang tersebut selain bangsat.”
“Omong-omong terima kasih untuk waktu itu karena sudah mau membantuku untuk mencoba membunuh Satanick. Walaupun akhirannya tidak berhasil sih…” Niel tertawa kecil.
“Tidak, aku seharusnya juga bilang terima kasih pada Niel, karena aku sendiri juga sangat membenci setan itu.” Licorice tersenyum.
“Omong-omong soal terima kasih rasanya tadi aku lupa bilang ke Yosafire dan Dialo, mungkin lain kali jika aku kemari lagi aku akan mengucapkannya.” Niel menggaruk pipinya.
“kalau ngomong soal terima kasih mungkin aku juga harus bilang begitu kepada ayah soalnya sudah menjadi orang yang tidak sengaja mempertemukan kita” gumam Licorice
“Eh, Lico ngomong sesuatu?” Niel menatap wajah Licorice heran.
“tidak kok.”
Licorice tersenyum dan kemudian mereka berdua bergerak memasuki portal.
.
.
.
Storynya nyantai :1
© himuluci
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top