° One °
"Hei, Sherry."
Laki-laki itu hendak membangunkan sang gadis yang tertidur lelap di atas kursi, wajah cantiknya dibenamkan di atas meja. Suara napas sang gadis terdengar samar, ia tertidur dengan sangat tenang dan pulas.
Ia mendecak kesal. Kalpas-laki-laki itu-bukanlah orang yang cukup sabar untuk menunggu gadis itu bangun dengan sendirinya. Tanpa ada rasa bersalah sama sekali, ia mendekati gadis itu dan menepuk-nepuk punggungnya pelan. "Hei, bangun!"
Belum ada reaksi apa-apa dari sang gadis. Sekali lagi, Kalpas menepuk punggungnya, kali ini agak keras. "Woi, kau ini tidur atau mati, sih?!"
"Sshh, Kalpas. Jangan ganggu Sherry, biarkan dia beristirahat."
Suara bariton milik temannya terdengar dari mulut pintu, Kalpas spontan menoleh ke arah sana dan mendapati sosok yang tak begitu ia senangi. "Ternyata kau."
"Aku tak mengganggu Sherry, kok. Aku cuma ingin membangunkannya, memangnya tidak boleh?"
Laki-laki berambut panjang itu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. "Kalpas, bukankah kau yang paling tahu-seberapa sibuknya Sherry akhir-akhir ini? Sherry biasanya terlihat tenang-tetapi, aku tahu sudah beberapa hari ini dia tegang."
Kalpas paham.
Sebab, bukan hanya Sherry yang tegang, tetapi Kalpas juga, Su juga, dan teman-teman yang lain juga.
"Wajar jika ia memilih tidur dan beristirahat di saat 'senggang' seperti ini-berhubung masih ada waktu sampai saat itu tiba, 'kan?"
Pertanyaan dari Su membuat Kalpas berpikir, 'Ada benarnya juga, sih.'
"Hmh. Untuk kali ini saja, aku akan mendengarkanmu." Kalpas melengos, ia tak suka saat dirinya terpaksa mengikuti saran dari Su. Ia memusatkan atensi pada wajah sang gadis yang seolah-olah tertidur tanpa ada beban apapun. "Wajah tidurnya lucu."
"Lucu?"
"Ya, aku jadi ingin mencubit pipinya sampai copot."
"Selera humormu ini selalu membuatku terkejut."
"Kau pikir aku bercanda?"
"...."
Su terdiam, dan Kalpas hanya terkekeh geli melihat reaksi Su-yang memandang ke arahnya dengan ekspresi yang tak bisa diartikan. Setelahnya, mereka terkurung dalam keheningan-keduanya asyik memandangi wajah sang gadis yang tertidur dengan begitu pulas.
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top