Who am I to You? 《???》 : Part 1

Staring :
Park Jinyoung
Kim Yugyeom
Mark Tuan
Jackson Wang
Im Jaebum
Amber (Supporting Cast)
Kang Daniel (Supporting Cast)
Min Yoongi (Supporting Cast)

.

.

.

.

A/N : Yeah, saya datang dengan sebuah ff baru lagi dan berdasarkan true story lagi. Jadi, sebenarnya ini sebuah curahan hati author ea. Ff ini ditujukan untuk seseorang. Tapi, karena castnya artis k-pop dan dia tidak suka k-pop rada ga guna juga sih bikin ini. Tapi tak apa. Hanya untuk mengungkapkan kekesalan saya sih.

Oh, satu lagi. Di ff ini Jinyoung, Mark, Yugyeom, Amber dan Daniel seumuran sedangkan Jackson dan Jaebum lebih tua daripada mereka. That's all.

Hope you like it.

.

.

.

.

.

.

Hari ini Yugyeom sangat senang. Setelah beberapa hari jarang bertemu Jinyoung tiba lah hari dimana ia bisa bergabung di satu kelas yang sama dengan Jinyoung. Di sekolah mereka memang ada pertukaran kelas di jam-jam pelajaran tertentu seperti agama, kesenian, dan keterampilan. Semua itu terbagi menjadi beberapa kelas dan siswa-siswi harus memilih salah satu dari kelas-kelas tersebut. Jinyoung dan Yugyeom mengikuti kelas design. Yugyeom pun menghampiri Jinyoung ke kelasnya, diikuti oleh Amber teman baik Yugyeom.

"Aish, Yugyeom! Lupakan saja dia! Kan kita sudah musuhan dengan mereka!" Ucap Amber mengada-ada.

"Apa dah kamu. Jangan bawel, ikut aja sih!" Protes Yugyeom. Ia melihat Jinyoung sedang menunggu Mark dan Yoongi mengambil barang-barang mereka di loker.

"A-yo~" sapa Yugyeom. Mereka bertiga hanya tersenyum kepada Yugyeom. Setelah itu, mereka pun berjalan bersama menuju kelas.

"Eh, awas itu basah. Hati-hati kepleset nanti." Yugyeom mengingatkan Jinyoung, ia memegangi Jinyoung yang tadi hampir berlari menuju kelas mereka.

"Ya sudah sih, jatuh doang ga bikin mati ini kan. Over protective. Pacarmu ini aja mau mati kok." Ujar Jinyoung. Yugyeom terdiam. Ia hanya bermaksud baik. Salahkah jika ia takut kalau sesuatu hal buruk terjadi kepada kekasihnya itu?

Sesampainya di kelas mereka menempati meja berkelompok. Ya, sebenarnya tak semua yang duduk di satu meja tersebut satu kelompok, tapi karena mejanya terbatas dan ukuran satu meja tersebut cukup besar maka satu meja di tempati banyak orang.

"Ber, yakin nih kita cuma berdua? Itu yang lain pada bertiga, berempat. Masa kita cuma berdua nih?" Tanya Yugyeom ke Amber. Sedangkan yang ditanya hanya menggedikkan bahunya acuh tak acuh. Yugyeom menghela nafasnya. Mereka mencari beberapa contoh rak-rak bertemakan memphis. Setelah membuat design masing-masing orang, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Yugyeom melihat Jinyoung dan Mark yang tengah mengobrol. Ia mendadak terdiam.

Yugyeom's POV

Aku menatap Jinyoung yang sedang mengobrol dengan Mark. Aku iri dengan Mark. Ia seperti punya sesuatu yang bisa dibahas bersama dengan Jinyoung. Sedangkan pembicaraanku dengan Jinyoung tak begitu lama. Aku menghela nafasku. Rasanya sakit, melihat orang yang kau sayangi malah asik dengan yang lain. Apa salah jika aku cemburu? Apa salah jika aku terlalu protektif? Aku hanya tidak ingin melihat orang yang kusayang kenapa-kenapa.

Aku melihat jam yang bertengger di pergelanganku. Sebentar lagi waktunya pulang. Aku membereskan barang-barangku. Aku melihat handphoneku.

Ting.

Aku membuka notifikasi dan melihat salah satu hyungku mengirimkan pesan.

Jacksonie~ : hei kyum

Gyeombear : hai hyungie~

Jacksonie~ : sedang sibuk?

Gyeombear : tidak. Aku sedang kesal

Jacksonie~ : eh? Ada apa?

Gyeombear : Jinyoung asik dengan Mark terus.

Aku melihat Jinyoung sedang menempelkan pensilnya ke Mark dan Mark terus menghindar.

"Ihh! Jorok weh! Jangan sentuh aku!" Protes Mark yang berusaha menghindari pensil Jinyoung.

"Wahh wahh.. parah kau Jinyoung-ah! Kasian itu Mark." Ucap Daniel yang duduk di sampingku.

"Alah, Mark mah aku perkosa juga tak apa."

Ok. Ini sudah keterlaluan. Aku paham kalau itu cuma bercanda, tapi itu keterlaluan! Aku, kekasihnya yang sudah satu tahun lebih bersamanya disini! Kutekankan DISINI! Berada di dekatnya. Aku meletakkan handphoneku dengan kasar.

"Yugyeomie, jangan marah-marah." Ucap Amber. Aku hanya diam. Emosiku sudah memuncak.

Aku berharap kelas ini segera berakhir. Aku melihat salah satu temanku memimpin doa. Ayolah, aku hanya ingin pergi dari tempat ini! Setelah doa selesai aku segera berpamitan dengan guru dan melesat pergi. Aku muak.

Kriingg kriiinggg

Aku melihat Jackson hyung meneleponku. Aku menghela nafas berat lalu mengangkat telepon dari Jackson hyung.

"Yeobsseo. Ada apa hyung-ie?" Tanyaku dengan nada datar.

"Kau kenapa Yugyeomie? Kelakuan nakal apa lagi yang dilakukan Jinyoung?" Ucapnya dengan nada khawatir. Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan lalu mulai menceritakan semua yang terjadi di kelas design tadi.

"Aish, sudah lah jangan bersedih." Ucap Jackson hyung.

"Aku hanya kesal. Pacarnya itu aku atau Mark?!" Aku benar-benar berada di puncak kekesalanku.

"Pfftㅡ sabar, Yugyeomie.. tapi, kalau memang benar bagaimana?" Ish! Ini lagi. Malah membuatku semakin berpikiran yang tidak-tidak.

"Akan langsung kuputuskan tanpa mau tahu apa penjelasannya!" Ujarku ketus.

"Aigoo~ ya sudah, cari yang baru saja." Jawab Jack hyung. Aku berdecak.

"Kau tahu sendirikan hyung-ie.. apa yang sudah terjadi di antara kami." Aku menghela nafas. Seandainya dulu aku tidak sebodoh itu.

"Ah, iya ya.. lalu bagaimana? Apakah kau akan kembali normal atau tetap begini?"

"Entahlah.." jujur saja, aku masih bingung. Aku merasa nyaman menjadi gay seperti saat ini.

"Sama aku saja hahaha.. nanti hatimu aku simpan dalam toples." Aku terkekeh mendengar perkataan Jack hyung. Dia memang paling tahu bagaimana cara menghiburku.

"Hahaha astaga.. dimasukin ke toples masa" ucapku.

"Iya, biar tidak ada yang megang tahu." Balas Jack hyung. Astaga dia ini ada-ada saja.

"Masukin ke dalam hati hyung-ie saja."

"Hahaha boleh boleh." Aku terkekeh.

"Ah, sudah dulu ne. Aku harus pulang. Sampai jumpa hyung-ie."

"Sampai jumpa, Yugyeomie,"

Aku memutuskan sambungan telepon dan memasukkan handphoneku ke dalam saku. Aku segera memasuki mobil keluargaku.

Yugyeom's POV End

Setelah memasuki mobil Yugyeom hanya diam sambil membalas chat Jackson.

Jacksonie~ : kau sudah sampai rumah?

Gyeombear : belum. Oh ya, mungkin.. nanti aku akan main kerumah Jaebum hyung.

Jacksonie~ : ah~ baiklah. Hati-hati di jalan ok!

Gyeombear : ok, hyungie! ^^

Yugyeom menatap layar teleponnya. Sedaritadi ia menunggu Jaebum membalas pesannya.

Gyeombear : hyungieeeee
Gyeombear : hyungiee aku ke rumahmu ya
Gyeombear : hyuunggg
Gyeombear : aish.. kemana sih

Yugyeom menghela nafasnya. Ia pun memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya sebelum nanti bermain ke rumah Jaebum.

.

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul 5.00 KST. Yugyeom telah bersiap-siap untuk berkunjung ke rumah Jaebum.

Jeibi hyungie : sorry, aku baru bangun gyeom.

Gyeombear : tak apa hyungie~
Gyeombear : hyung, aku ke rumahmu ya?

Jeibi hyungie : hah? Sekarang?

Gyeombear : iya.. tak apa kan?
Gyeombear : apa hyung sibuk?
Gyeombear : kalau iya mungkin lain kali saja

Jeibi hyungie : ah, tak apa. Datang saja. Aku tunggu

Gyeombear : yeaayy! Ok hyungie!

Yugyeom tersenyum melihat percakapannya dengan Jaebum. Ia pun langsung berangkat menuju rumah Jaebum.

.

.

.

.

Ting tong ting tong

Jaebum segera menuruni tangga dan membukakan pintu ketika mendengar suara bel.

"Hyung-ie!" Yugyeom langsung menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Jaebum.

"Astaga haha, ayo masuk dulu." Jaebum pun mempersilakan Yugyeom masuk. Mereka pun berjalan menuju ruang keluarga dan bersantai di sofa. Yugyeom memeluk Jaebum dan membenamkan wajahnya di dada Jaebum.

"Kau ingin minum? Akan kubuatkan." Ucap Jaebum sambil mengelus rambut Yugyeom. Yugyeom menatap Jaebum lalu mengangguk antusias, membuat Jaebum terkekeh melihat tingkah kekanakan Yugyeom yang menggemaskan.

"Aku mau susu~" ujar Yugyeom dengan mata berbinar.

"Susu apa hm?" Sungguh, melihat Yugyeom bertingkah manja seperti itu membuat Jaebum ingin sekali mencubiti pipi chubby milik Yugyeom.

"Susu coklaaat!" Jaebum mengangguk dan melepaskan pelukan Yugyeom.

"Arraseo, tunggu disini ok?" Jaebum mengacak rambut Yugyeom lalu meninggalkan Yugyeom. Tak lama kemudian Jaebum kembali dan menyodorkan segelas susu coklat untuk Yugyeom.

"Tada~ nah, dihabiskan ya." Yugyeom mengangguk dan meminum susu tersebut hingga habis lalu meletakkan gelas tadi di meja.

"Sudah~" ucap Yugyeom. Jaebum mendekatkan wajahnya ke wajah Yugyeom. Sontak Yugyeom memundurkan wajahnya dan memejamkan matanya.

"Minum susu aja belepotan." Ujar Jaebum. Ia membersihkan sisa susu di sudut bibir Yugyeom dengan ibu jarinya dan menjilat ibu jarinya. Yugyeom memukul bahu Jaebum.

"Ishh! Kau ini hyung!" Yugyeom memanyunkan bibirnya. Jaebum terkekeh dan mengacak rambut Yugyeom.

"Sekarang istirahat saja ya." Ujar Jaebum. Ia merangkul pinggang Yugyeom dan Yugyeom pun menyandarkan kepalanya di bahu Jaebum.

Ini lah yang membuatnya senang berada di dekat Jaebum. Jaebum selalu membuatnya nyaman berada di dekat lelaki tersebut. Ia bisa melupakan segala masalahnya ketika bersama Jaebum. Bahkan melupakan kejengkelannya terhadap Jinyoung. Ia pun tak heran jika nantinya ia benar-benar jatuh dalam pesona pria di sampingnya itu. Yang ia butuhkan hanya seseorang yang bisa menenangkannya dan membuatnya lupa akan masalahnya dengan Jinyoung. Yugyeom memejamkan matanya, menikmati suasana pada malam itu.

"Kau mengantuk hm?" Tanya Jaebum. Yugyeom menggeleng pelan.

"Belum kok." Jawab Yugyeom. Suasana pun kembali senyap. Bukan suasana sunyi yang akward namun suasana sunyi yang membuat keduanya nyaman bersama satu sama lain.

Mereka pun hanya diam, menikmati suasana sunyi yang mendominasi. Hati kecil mereka pun berharap agar mereka tetap dapat seperti itu hingga kapan pun.

.

.

.

.

.

.

FIN / TBC?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top