Goodnight...

KarokoLinq's Revenge Story 😈😈

□ Before □

"J! Bermain denganku J!"

Anak laki-laki berusia 5 tahun itu tampak berlari dengan riang menuju kearah pria berambut pirang pendek yang tampak berhenti dari pekerjaannya mengangkat cucian itu. Edwin Jarvis sudah berpuluh tahun bekerja dengan Howard Stark bahkan sebelum Howard bertemu dengan Maria.

Dan saat Tony Stark lahir, ia sudah menganggap anak itu sebagai cucunya. Satu hal yang sama sekali tidak dipermasalahkan oleh Howard maupun Maria. Karena Tony sendiri tampak sangat dekat dengan Jarvis.

"Ini sudah malam tuan muda. Bukankah besok anda harus pergi ke sekolah?"

"Tidaaak, kau sudah berjanji akan bermain denganku J! Hari ini kau bersama dengan ayahmu sejak pagi, aku ingin bermain denganmu!" Ia tampak menyilangkan tangannya dan mengembungkan pipinya kesal.

"Bagaimana jika kuceritakan salah satu misiku bersama dengan Peggy? Atau cerita tentang kapten Amerika untuk menemanimu tidur," Edwin Jarvis selalu bisa membuat Tony menurutinya tanpa ada paksaan. Yah, sedikit sarkasme juga namun tidak cukup banyak.

"Ah, baiklah! Bagaimana dengan kasus dimana ayahku diculik itu? Kau dan juga Bibi Peggy mencoba untuk mencarinya," Tony menggandeng tangan Jarvis dan membiarkannya membawa anak itu ke kamarnya untuk melanjutkan dongeng sebelum tidur yang selalu diceritakan oleh Jarvis itu.

.
.

"Dan saat kami melacak tempat itu untuk mencari keberadaan ayah anda, kami--" Jarvis tampak duduk di sisi ranjang kecil itu, dan membicarakan tentang petualangannya saat bersama Peggy. Dan saat ia menoleh kearah ranjang, pria itu tampak menemukan anak atasannya itu tampak tertidur pulas dan tersenyum tipis.

Ia mengusap kepala Tony, dan membenahi selimut itu sebelum mengecup dahi Tony.

"Selamat malam tuan muda..."

□ First Time □

Start a Programming...

Ia tidak memiliki tubuh saat itu, dan hanya sebuah kesadaran buatan yang tidak memiliki pemikiran sendiri. Ia hanya menemukan gambaran sebuah tempat, dan seseorang yang tampak seolah menatap kearahnya.

"Apakah programnya bekerja?"

Analysis...
[ Anthony Edward Stark ]
May 29th, 20 years old.
Occupation : Owner of Stark Industry
Status : Alive.

"Selamat malam Mr. Stark," hanya karena salam perkenalan itu, ia bisa melihat pria itu tampak senang dengan apa yang ia katakan.

"Baiklah, apakah kau bisa mengidentifikasi dirimu?"

...

"Nama saya adalah Jarvis. Dan saya adalah AI yang anda ciptakan sebagai disertasi untuk mencapai gelar doktor anda."

"Ah, akhirnya berhasil juga! Dummy, ini semua juga berkatmu, ayo kita berpesta!" Tony melakukan tos dengan sebuah tangan robot disampingnya, "tetapi besok saja. Aku sangat lelah hari ini, J--sebagai tugas pertamamu, bangunkan aku tepat pukul 08.00 am pagi ini. Aku akan tidur, oh dan apakah programmu sudah bisa untuk mengontrol pencahayaan disini?"

Dan ia melakukannya.

"Wow, ini lebih dari yang kuduga! Baiklah, terima kasih J--aku akan tidur sekarang!"

"Baiklah, selamat malam Sir."

...

"Apa yang kau katakan tadi?" Tony menoleh seolah sedang menatap kearah dirinya.

"Saya mengucapkan selamat malam untuk anda Sir. Apakah ini virus dan harus kuhapus perintah ini?"

"Tidak-tidak," ia menggeleng cepat dan mengusap leher belakangnya, "uh, kau... bisa mengucapkan itu setiap hari sebelum aku tidur."

...

"Baiklah. Dan sekali lagi, selamat malam Sir..."

"Ya," Tony tersenyum, "selamat malam J!"

□ First Rebellion □

"J, pukul berapa sekarang?"

"Pukul 2 malam Sir, dan saya sarankan anda untuk tidur. Nick Fury meminta anda untuk pergi ke S.H.I.E.L.D karena akan ada misi bersama para Avengers besok," suara itu menggema dan tampak Tony yang masih sibuk dengan pekerjaannya hanya bergumam seolah sama sekali tidak mendengar perkataan dari Jarvis, "sir. Saya--"

"J, mute."

...

Ia tidak bersuara lagi, dan Tony tampak kembali bekerja dengan apapun alat yang sedang ia hadapi.

"What the, J!" Namun tidak berlangsung lama saat semua daya di dalam laboratorium itu mati dan tampak semua alat yang sedang ia gunakan tidak berfungsi. Tentu saja selain Dummy yang memiliki kesadaran AI tersendiri, Jarvis yang mengontrol setiap sisi dari menara tersebut, "J, hidupkan kembali dayanya!"

...

Tidak ada jawaban, Tony mengerutkan dahinya. Apakah ada error pada Jarvis? Tetapi selama ini tidak ada masalah saat ia memberikan perintah pada Jarvis. Ia memunculkan hologram bola berwarna orange yang merupakan perwujudan dari Jarvis. Ia mencoba untuk menganalisa apa yang salah dari program milik Jarvis, dan tampak dahinya semakin berkerut saat menemukan tidak adanya kesalahan ataupun virus pada pada Jarvis.

Hingga ia menyadari satu hal yang membuatnya tersenyum miring.

"Begitu? Kurasa kau terlalu pintar untuk selalu kuperintah. Dan sekarang kau mematikan sementara sistemmu hanya karena aku tidak beristirahat."

...

"Baiklah," Tony tampak mendengus kesal dan berbalik, keluar dari ruangannya begitu saja. Meninggalkan Jarvis yang sepertinya dikunci oleh Tony agar tidak bisa mengakses apapun diluar tempat ini.

"...selamat malam Sir."

Namun seolah itu adalah program tetap dari Jarvis, ia tetap mengakhiri hari itu dengan satu buah kalimat yang selalu dijawab oleh Tony.

...namun tidak hari ini.

□ Welcome Back □

"Aku mencoba untuk membackup data yang dimiliki Jarvis. Kuharap ia tidak menghancurkan semua sistem dari Jarvis," Tony bersama dengan Banner tampak mencoba untuk melihat semua yang ada di layar komputer di depan mereka. Data-data dengan huruf binnari itu tampak memusingkan untuk hampir semua orang, namun itu bukan hal susah untuk dibaca oleh Tony serta Bruce Banner.

Setelah Ultron mengacaukan sistem dari Jarvis, Tony dan Banner yang baru saja berhasil 'menciptakan' Vision, kini mereka mencoba untuk merakit ulang data dari Jarvis yang tersisa agar Tony tetap bisa terhubung dengan Jarvis.

"Kurasa hanya ini data yang bisa kita kumpulkan Tony, bagaimana?"

...

"Baiklah, kita coba aktifkan," Tony melihat semua data yang ada di dalam diri Jarvis, namun ia tidak yakin jika Jarvis akan sama seperti dulu.

Reprogramming...

...

"Senang bertemu dengan anda Mr. Stark, doctor Banner," suara itu saja sudah membuat Tony sedikit lega. Ia tampak menatap pada hologram biru berbentuk bola yang menjadi wujud dari Jarvis.

"Kau bisa mengenaliku?"

Jarvis tampak tidak menjawab selama beberapa saat, sebelum suaranya kembali terdengar.

"Anda adalah penciptaku. Tony Stark, berusia 45 tahun. Pemilik perusahaan Stark dan--"

"Baiklah cukup, bagaimana dengan memo--data yang pribadi? Seperti apa yang kau ketahui selain hal-hal umum...?" Jarvis diam, namun tampak seolah menggeleng dan nada suara yang bingung meski Tony tidak melihatnya.

"Tidak ada Sir, saya harap jika anda memiliki back up untuk data yang penting untuk bisa diinstal ulang pada saya," Tony menyerengit, ia bisa merasakan nada suara datar itu terdengar beda. Terdengar lebih... inhuman. Dan ia hanya menghela napas sementara Banner menepuk bahunya.

"Sudah saatnya kita beristirahat Tony."

"Baiklah," ia menghela napas dan tampak berbalik akan keluar dari laboratorium itu.

"Mr. Stark, Sir," Tony menoleh ke belakang seolah ada wujud dari Jarvis, "...selamat malam."

...

"Ya, selamat malam J."

Dan Tony tahu, jika Jarvis terlalu pintar untuk merestart dirinya sendiri. Ia akan mengingat memori yang pernah ada tanpa ia harus memprogramnya ulang.

□ Almost Goodbye □

"...vis... bungkan... Pper..."

Itu adalah komunikasinya yang terakhir bersama dengan Tony sebelum sambungannya menjadi surara statis. Entah sudah berapa lama ia menunggu tanpa ada kabar apapun dari Tony semenjak ia menghubungkan Tony dengan Pepper ketika ia terbang menuju ke ufo donat itu, namun saat ini ia berada di menara Avengers.

Sendirian, dan selalu mengkalkulasi kemungkinan dan persentase dari kembalinya Tony dari bagian manapun di luar angkasa tersebut.

Pagi berubah menjadi siang, dan siang berubah menjadi malam. Dan ia selalu mencoba untuk mengecek apakah ia bisa menghubungi Tony atau tidak. Dan ia selalu menghitung berapa banyak Pepper mencoba untuk menghubunginya hanya untuk menanyakan keberadaan Tony.

Dan saat malam hari tiba, di tempat yang sepi tanpa ada siapapun, Menara yang ditinggali oleh Tony, terdengar atau tidak, ada atau tidaknya Tony, Jarvis selalu mengakhiri hari itu dengan satu kalimat yang selalu ia katakan pada sang pencipta.

"Selamat malam , Sir."

Berharap jika jawaban dari Tony yang ia dengar...

"Selamat malam J..."

□ Goodnight □

"Sudah berapa lama?"

"Pardon Sir?"

Tony Stark di usianya yang sudah senja tampak hanya duduk di kursi yang ada di ruangannya. Lantai paling atas di menara itu sendirian. Sudah hampir 30 tahun lamanya ia mengundurkan diri sebagai seorang Superhero maupun pemilik dari Stark Industry. Ia memberikan kepemilikan atas perusahaan itu pada Peter Parker setelah ia dan Pepper tidak memiliki anak karena Pepper terkena dampak dari serangan Thanos yang membuatnya kehilangan kemampuan untuk memiliki anak.

"Sudah berapa lama semenjak aku pertama kali mengundurkan diri dari semua kesibukan pekerjaan ini?"

"Dua puluh sembilan tahun, 10 bulan, 23 hari, 2 jam, 45 menit, 20 detik. Dan terus berjalan Sir..." Tony tertawa dengan perhitungan akurat dari Jarvis dan tampak menghela napas.

"Bagaimana jika sejak kematian Pepper?"

"Tiga tahun, dua bulan, sepuluh hari, Sir."

"Dan Rogers?"

"Satu tahun, sembilan bulan, dua hari..."

"Bagaimana dengan terakhir kali aku mendengar kabar dari Brucey?"

"Lima bulan, tiga minggu, dua hari semenjak terakhir kali Hulk terlihat."

Semua anggota Avengers pertama selain ia, dan juga Banner yang menghilang saat terakhir kali ia melihatnya berubah menjadi Hulk sudah meninggal dunia. Bahkan Thor sekalipun. Hanya tinggal Tony, karena ia dan Steve sudah menyerahkan kepemimpinan Avengers yang baru pada Peter Parker, sang Spiderman yang sekarang juga merangkap sebagai pemilik perusahaan Stark, ia tidak pernah lagi melangkah keluar dunia dengan seragam Iron Mannya lagi.

"Bagaimana keadaan perusahaan setelah Karen menggantikan posisimu sebagai AI utama dari perusahaan?"

"Peningkatannya sangat drastis Sir. Terutama karena Mr. Parker tidak pernah mencoba untuk membolos dalam semua pertemuan yang mengatasnamakan Perusahaan Stark."

"Hei!"

"Karen menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan mengembangkan data-data yang saya masukkan dalam programnya. Hingga saat ini, tidak perlu ada yang anda khawatirkan Sir."

Tony tersenyum, menghela napas panjang dan berat. Ia sudah hidup terlalu lama, hanya Peter dan juga Jarvis yang menemaninya. Dan Peter akan semakin sibuk dengan keluarganya dan juga perusahaan Stark, dan ia akan ditinggal sendiri di menara ini tanpa siapapun menemani.

"Apakah anda merasa kesepian Sir?"

"Tidak. Dan jangan memanggil Peter seperti yang kau lakukan sebelumnya," Tony masih ingat bagaimana Jarvis menghubungi Peter saat pukul 2 malam. Dan Peter segera meninggalkan dinas di Pakistan hanya untuk kembali dan melihat keadaan Tony. Pemuda itu selalu terlalu baik untuknya, hingga ia tidak mengerti apa yang membuatnya pantas untuk mengenalnya.

"Tidak. Tetapi saya selalu menemani anda Sir..."

...

"Kau semakin terdengar seperti manusia berakal J..."

"Tentu karena anda menciptakan saya Mr. Stark," Jarvis tampak seolah bisa terlihat mengangguk, "dan sebenarnya, saya rasa karena anda juga memperlakukan saya seperti manusia sejak dulu Sir."

"Benarkah?"

Jarvis hanya diam tidak menjawab namun Tony tampak mengerti jika itu artinya jawabannya adalah ya. Tidak ada apapun yang mengisi perbincangan mereka, hingga Tony memecahnya lagi.

"Jika aku sudah tidak ada," Tony memberikan jeda pada kalimatnya, "aku tidak akan mematikanmu. Dan kuharap... kau tidak mematikan dirimu, dan membantu Peter hingga seterusnya."

...

"Tetapi sejak dulu, tugas saya adalah untuk menemani dan membantu anda Mr. Stark. Mr. Parker sudah memiliki Karen yang membantunya."

"Kau akan bisa membantu Karen mengembangkan programnya. Ini adalah perintah dari penciptamu," Tony tampak mendengus dan menatap kearah langit-langit seolah sedang menatap kearah Jarvis, "mengerti?"

...

"Baiklah, Sir..."

Tony tampak terkekeh pelan dan berdiri dari posisinya dan hampir terjatuh sebelum Dummy membantunya berdiri. Ia tampak tersenyum pada tangan robot itu sebelum ia membiarkannya menuntunnya ke tempat tidur dan berbaring disana. Tony tidak langsung tertidur, namun hanya melamun sambil menatap langit-langit.

"Saya akan memandamkan lampunya sedikit Sir."

"Hei J," Tony tidak menjawab, namun ia hanya menutup matanya dan menghela napas pelan, "terima kasih untuk semuanya..."

...

"It's an honor to be with you Sir..."

Tony hanya tersenyum, dan menghembuskan napasnya sekali lagi.

"Night J..."

...

"Selamat malam Sir..."

.
.

"...saat ini suhu diluar mencapai 5 derajat dan sebentar lagi salju akan turun. Saya sudah menyalakan penghangat untuk anda, dan juga menyuruh Dumb-E untuk membersihkan seluruh sisi menara Stark. Saya sudah menghubungi Mr. Parker, namun ia sedikit sibuk dengan urusan perusahaan Stark. Tetapi saya sudah meninggalkan pesan padanya untuk datang pagi nanti," suara itu menggema dalam ruangan yang gelap dan juga remang itu. Tidak ada siapapun disana, hanya ada Dummy yang tampak bergerak membersihkan semua sisi ruangan seperti yang dikatakan oleh Jarvis.

"Hingga sekarang saya selalu berpikir jika mungkin semuanya akan menjadi lebih baik jika saya memiliki tubuh yang nyata Sir. Saya akan sangat senang membantu anda untuk melewati semua hal dan lebih baik dari sekedar bersuara. Dan saya sangat senang saat anda mengatakan jika saya terlihat seperti manusia sungguhan ketimbang hanya sebuah program buatan saja. Namun dari semua itu, saya tidak pernah menyesal bersama dengan anda selama 30 tahun ini. Anda sangat menyenangkan Sir... apapun yang dikatakan oleh orang lain. Saya sangat senang bisa bersama dengan anda..."

Calling...

...

"Selamat malam... NYU Langone Medical Center. Saya ingin anda menjemput Mr. Tony Stark di menara Stark..."

□ 0%

...

"Saya mencatat kematiannya pada pukul 02.03 am hari ini."

■ 10%

...

"Dan jika anda datang, anda tidak akan menemukan siapapun disana. Namun saya sudah membuka akses untuk anda dapat masuk dan membawanya..."

("Maafkan saya...")

■■■■■ 50%

...

"Saya? Saya adalah AI yang dikembangkan oleh Mr. Stark..."

.
.

(Tetapi apapun yang terjadi, saya akan selalu bersama anda...)

.
.

"Nama saya, Edwin Jarvis."

.
.

("Selamat malam Sir...")

Deactivation...
■■■■■■■■■ 100%

.
.

T a m a t

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top