Prolog
Juli bulan ini, aku tidak akan lagi ingin melihat kamu.
Senyummu yang dahulu sangat kurindukan kini terasa hambar.
Wajahmu yang sangat lucu bagiku, sekarang terasa biasa saja.
Aku mulai merasakan cintaku tak lagi sebesar dulu padamu.
Aku membenci saat aku kemudian berpindah hati disaat kamu mulai memperhitungkan aku.
Aku ingin membuat hatiku kembali seperti di Juli tahun lalu.
Dimana, aku selalu berdebar saat kamu memanggil namaku.
Dimana, aku selalu salah tingkah saat kamu menggodaku.
Dimana, aku selalu posesif dan cemburu padamu.
Aku ingin itu semua kembali padaku.
Kurasakan, perasaanku tidak lagi sekuat dulu.
Aku tidak lagi begitu peduli saat kamu bermain dengan yang lain.
Mungkin karena aku sudah terbiasa akan itu, tapi lebih dari semuanya aku merasa hampa.
Kamu tidak semenarik saat di bulan Juli tahun lalu.
Kamu membuatku terus menunggu untuk sesuatu hal yang tidak pasti.
Kamu membuatku terus berlari disaat kamu sendiri terus berlari menjauh tanpa aku sadari.
Kamu seperti bintang yang indah di atas langit.
Kamu menarik, tapi kamu tidak mudah kujangkau.
Kucoba menjangkau dan aku malah terjatuh.
Kamu seperti segenggam pasir yang terus kucoba genggam dengan erat,
Selalu begitu sampai aku sadar,
Kamu memang bukan untukku.
Dan memang kamu tidak untukku.
Kamu,
Seperti bintang yang bisa dimiliki oleh semua orang.
Tetapi yang aku inginkan adalah bintang yang spesial, yang hanya bisa aku sendiri yang memilikinya.
Walau begitu,
Aku pasti akan selalu mengingatmu.
Jadi, selamat tinggal Juli.
- Razel Rafa Dinata
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top