14

"Loh KIL, Lo mau kemana pake mukenah gitu?" Tanya Lian saat melihat Aqilla yang mau keluar tapi memakai Mukenah membuatnya bingung.

Aqilla menatap Lian Lempeng.

"Mau Taraweh Lah, besok kan udah Mulai Puasa" Jawab Aqilla

"Oh" Jawab Lian ala kadarnya yang membuat Aqilla memelototkan kepalanya. respon Lian cuma gitu aja?? Seriously??

"Jawaban kamu cuma gitu aja??" 

Lian mengangguk Polos, terus apalagi??

Kiara menghela nafas.

"Kasian ya aku punya suami yang salah, kasian juga anak aku ntar. punya suami kok gak bisa jadi imam yang benar" Ujar Aqilla dengan kata-kata yang MENOHOK hati Lian.

PEDES AMAT ITU MULUT!

"Terus Lo mau gua Gimana?" Tanya Lian sabar.

"Ya kamu siap-siap lah! Shalat taraweh bareng di masjid" Kata Aqilla kesal. gitu aja pake nanya si Lian ini.

Lian menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu, dia malas harsu ke masjid. dulu sebelum Lian menikah dengan Aqilla Lian sendiri jarang shalat di masjid,  apalagi shalat taraweh? bahkan dia jarang Puasa jika saja Mamanya tak mengancam Lian dengan ancaman semua fasilitas yang Lian punya di cabut Mamanya Lian tak akan pernah Puasa.

"Emm.. Gue gak shalat aja ya KIL" kata Lian yang membuat Aqilla ingin mengomel.


ehh tunggu?? sepertinya Aqilla punya cara untuk Lian agar Lian mau ikut dengannya.

"Kamu bener gak mau shalat?" Tanya Aqilla yang di angguki Lian.

"Oh yaudah sih kalo gak mau, aku padahal pergi taraweh bareng kak Arfan" Bohong Aqilla yang membuat Lian melompat dari sofa.

"Yaudah! Lu tunggu disini dulu! Gue mau siap-siap bentar!" Ucap Lian yang langsung di angguki Aqilla.

setelah itu Lian bergegas pergi ke kamar untuk bersiap.

melihat iitu Aqila tertawa kecil. sangat mudah membujuk Lian dengan menggunakan cara ini.

____

"Aqilla dan Lian telah selesai melakukan shalat taraweh berjamaah di masjid, ya walaupun tak banyak orang-orang yang datang untuk shalat di masjid karena Corona ini.

Lian sedari di perjalanan menuju Rumah terus mendumel kesal, dia baru tau jika dia di bohongi oleh Istri kecilnya itu. Ternyata Arfan tak ada di sana.

"Udah kali keselnya Yann" Ucap Aqilla merasa geli melihat Lian yang ngambek.

Lian hanya diam tak menanggapi ucapan Aqilla.

"Ya kamu, kalo gak pake cara kaya begini kamu gak bakalan mau ikut aku. " Ucap Aqilla yang membuat Lian merenung.

sebenarnya niat aqilla baik, lantas mengapa dirinya harus kesal?? harusnya Lian lah yang mengajak Aqilla menuju kebaikan. aah Lian merasa dia tak bisa menjadi suami yang baik untuk Aqilla.

"Qil" Panggil Lian yang membuat Aqilla menoleh kearahnya.

"ya?"

"Maafin gue karena belom bisa jadi suami yang baik untuk Lo ya?" Ucap Lian, terlihat raut penyesalan di wajahnya.

Aqilla tersenyum lembut, ia memegang pipi Lian.

"Enggak, kamu udah jadi suami yang baik untuk aku kok, cuma perlu di tambahi dan di ubah kelakuan buruk kamu" Ucap Aqilla.

Lian ikut tersenyum, beruntungnya dia mendapat istri sebaik dan sepengertian Aqilla ini.

"Yaudah, Mumpung Kita lagi di luar. Kamu mau apa? beli apa?" Tawar Alian.

mendengar itu membuat Aqilla senang, ia berfikir dulu ingin membeli apa.

"Aku mau bakso yang dekat Gang, kita beli itu yaa?" Pinta aqilla dengan puppy eyesnya.

Lian mengangguk seraya tersenyum.

"Oke, tapi saos nya jangan banyak-banyak ya? gak baik untuk Lo dan si Bayik" 

Aqilla mengangguk saja, dia juga tak ingin membahayakan anaknya.

"Iyaa" Ucapnya.

"Yaudah sini gua gendong" 

"Ntar kamu keberatan terus ngomel ke aku lagi" Sungut Aqilla.

Lian tertawa kecil.

"Enggak., udah buru naik" Titah Lian, Lian sendiri sudah berjongkok di depan Aqilla.

Aqilla menurut saja, tapi awas saja jika Lian menggerutu dan mengatainnya berat!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top