Curhat
"Jo, kalau misalnya suka sama orang tuh salah ga sih ?" Tanya Shaliha kepada Joana
Mereka tengah beristirahat dipinggir lapangan karna selesai pelajaran olahraga
"Engga lah, manusiawi lagi. Lo suka sama siapa emangnya ?" Tanya Joana penasaran
"Lo jangan bawel tapinya kalau gue kasih tahu siapa orangnya. Tapi gue juga belum yakin sih sama perasaan gue"
"Yaudah siapa ih ? Penasaran gue" Tanya Joana
"Kak Adelard. Ya sekitar 1 bulan lebih ini gue ngerasa degdegan aja kalau gue bareng atau cuma papasan bareng dia. Dia juga orangnya baik, gue pernah ketemu dia diluar sekolah. Tapi kalau diluar sekolah dia itu bahasanya baku loh Jo"
"Mungkin yang kete--"
"Jangan dulu komen, gue belum selesai curhatnya Joana" rengek Shaliha "Yaudah lanjutin"
"Gue udah 2x ketemu dia diluar sekolah. Pertama waktu dia jatuh dari motor, yang kedua waktu dia main skateboard waktu gue mau ke minimarket. Disekolah dia pake bahasa gaul lah, tapi diluar sekolah bahasanya baku banget. Tapi gue suka" kata Shaliha sambil terkikik
"Lo yakin suka sama Adelard ?" Tanya Joana yang meyakinkan. Shaliha mengangguk dengan cepat
"Bukan yang lain ?"
Shaliha menautkan alisnya "Maksud lo ?"
"Iya lo yakin sukanya sama Adelard ? Bukan cowo lain ?"
"Ya gue yakin lah Jo. Apalagi waktu lutut gue ditutupin pakai sapu tangan punya dia. Rasanya jantung gue lupa gimana caranya berdetak normal" cerita Shaliha yang kembali membayangkan kejadian beberapa minggu yang lalu
"Jangan ngelamun" Joana menyenggol bahu Shaliha "Kalau lo udah sampe ngebayangin gini mah ya berarti lo jatuh cinta sama dia" goda Joana
"Ah, masa iya jatuh cinta ? Baru juga ketemu beberapa kali" elak Shaliha
"Buktinya lo sampe ngebayangin dia. Lo sampe merhatiin gaya bicara dia, lo sampe senyum senyum kaya orang gila gitu" kata Joana
"Tapi Jo, gue lebih suka Adelard waktu diluar sekolah" ucap Shaliha lirih
"Kenapa ?"
"Dia lebih sopan, lebih baik, lebih lembut ya pokoknya gue suka dia waktu diluar sekolah"
"Mungkin yang lo maksud itu bu--"
"Ganti baju yuk, lihat udah sepi dilapangan" ajak Shaliha yang memotong ucapan Joana
Mereka berdua pun berjalan menuju kelas untuk mengambil seragam. Lalu keluar kelas kembali menuju kamar mandi dengan berlari kecil karna sebentar lagi bel istirahat berbunyi. Biasanya saat bel istirahat, kamar mandi penuh dengan siswi yang ingin memoles kembali wajahnya dengan make up
"Eh Shaliha, ini dasinya jatuh" teriak seseorang. Shaliha berhenti berlari dan berbalik. Ia kaget saat mendapati Adelard tengah memegang dasinya yang terjatuh
"Ini dasi kamu jatuh tadi" Adelard memberikan dasi berwarna hitam tersebut kepada Shaliha
"Makasih ya Kak"
"Iya sama sama, jangan lari lari. Aku ga mau kamu jatuh lagi"
"WAFI, AYO KELAPANGAN!" Teriak anak laki laki yang tak jauh dibelakang Adelard
"Kalau gitu aku duluan ya Shal, sampai jumpa" Adelard pun pergi meninggalkan Shaliha dan berlari menghampiri temannya
"Oh itu yang lo mak--"
"Udah ah malu. Ayo ganti baju" ajak Shaliha cepat
----
"Ga kerasa ya sebentar lagi kita kelas 3" ucap Putri yang kini bergabung dengan Joana dan Shaliha dikantin
"Iya, perasaan baru kemarin kita diomelin senior waktu MOS"
Shaliha tidak menanggapi ucapan kedua temannya. Kini Shaliha tengah melihat kearah lapangan. Melihat Adelard yang tengah bermain futsal bersama teman temannya. Adelard yang sebentar lagi akan keluar dari SMA ini. Adelard yang sukses membuat Shaliha seperti merasakan sengatan listrik jika bersentuhan dengannya
Shaliha menyesali kenapa ia terlalu introvert. Sehingga ia telat bertemu dengan Adelard. Kini, apa yang bisa Shaliha lakukan jika Adelard keluar dari SMA ? Shaliha sangat menyesal dengan sifat introvertnya ini
"Yang dilapangan itu na--" Shaliha langsung menyiku Joana. Ia tak ingin banyak orang yang mengetahui bahwa ia menyukai Adelard.
"Kenapa ? Lo suka sama Khalaf ?" Tanya Putri kepada Joana
"Engga lah. Gue kan udah punya Putra" jawabnya dengan bangga
"Khalaf yang mana ?" Tanya Shaliha. Yaps. Ini lah Shaliha. Shaliha yang tidak mengetahui apapun tentang sekolahnya. Perlu bukti lain ?
"Lo ga tahu Khalaf ?"
Shaliha menggelengkan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan dari Putri
"Khalaf yang kalem tapi famous aja lo ga tahu. Kepala sekolah lo tahu ?"
Lagi lagi Shaliha menggelengkan kepalanya lalu tersenyum lebar
"Astaga Shaliha, lo tahu apa sih selama 2 tahun sekolah disini ?" Tanya Putri geram. Sedangkan Joana hanya terkikik. Joana sudah tidak aneh dengan ketidaktahuannya Shaliha tentang sekolah ini
"Intinya Khalaf yang mana ?" Shaliha mengalihkan pembicaraan
"Itu, yang dibawah pohon deket Perpustakaan. Itu namanya Khalaf" Putri menunjuk kearah Perpustakaan yang terdapat 2 orang pria yang sedang beristirahat
Saat Shaliha melihat apa yang ditunjuk oleh Putri, Shaliha langsung memukul tangan Putri karna Khalaf melihat kearah meja Shaliha
"Orangnya ngeliat Put, jangan ditunjuk lagi" umpat Shaliha
Kini Shaliha tahu siapa itu Khalaf. Khalaf adalah orang yang tadi berteriak memanggil Adelard saat Adelard dan dirinya tengah berbicara. Ini pengetahuan tentang sekolah yang baru Shaliha tahu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top