Part 5:Aku cinta kamu (Tamat)
Pagi hari di sebuah cafe terdapat seorang gadis cantik yang sedang menunggu seseorang, Gadis itu berpenampilan sangat anggun dengan memakai gaun biru laut, high heels yang sederhana dan rambutnya terurai yang memancarkan keindahan dari gadis tersebut.
"Cih kemana sih dia kok lama banget?" Gerutu gadis itu kesal.
"Winda!" Panggil Ricky yang sudah berada di depan pintu cafe sehingga gadis yang dipanggil Winda hanya langsung tercengang melihat penampilan pemuda itu.
"Ricky kenapa kamu terlambat?!" Seru Winda kesal sedangkan pemuda itu hanya terkekeh pelan.
"Hehehe maaf tadi pagi aku bangun kesiangan lagi" Ucap Ricky dengan cengiran khasnya.
"Uhhh...kamu ini suka bangun kesiangan terus" Ujar Winda cemberut lalu pipinya dicubit gemas oleh pemuda itu.
"Jangan cemberut begitu dong~, Sebagai gantinya aku bakalan traktirin kamu beli cheescake gimana mau?" Tawar Ricky sehingga gadis itu senang.
"Wah aku mau makasih Ricky~" Ucap Winda dengan nada manjanya.
"Iya sama-sama kelinci imut" Ujar Ricky sembari menepuk pelan kepala Winda.
"Aku bukan kelinci tapi aku manusia!" Protes Winda dengan menggembungkan pipinya.
"Hehehe iya-iya, Yaudah ayo kita beli es krim!" Ajak Ricky lembut lalu diangguk oleh gadis itu.
Setelah beberapa menit kemudian mereka membeli cheesecake tiba-tiba saja mereka bertemu dengan Kelvin, Lizabeth, dan Leo.
"Oi pagi-pagi begini jangan mesraan dong" Ucap Leo santai.
"Iya apalagi hari libur begini bahaya lho ada yang lihat nanti kalian ditangkap sama..."
"Polisi cinta!" Sahut Lizabeth dengan tersenyum manis.
"Hush kalian ini menganggu!" Seru Ricky kesal.
"Ya suka-suka kamilah!" Ucap serentak Leo, Kelvin, dan Lizabeth.
"Hoy itu logat aku bukan kalian!" Protes Ricky sedangkan teman-temannya hanya tertawa.
"Sejak kapan kalian sudah saling akur?" Tanya Lizabeth polos.
"Sejak mereka saling menyukai wkwkwk" Ujar Kelvin dengan tertawa pelan sehingga Lizabeth hanya beroh panjang sedangkan Ricky dan Winda hanya bisa berwajah merah.
"Kau mau kuhajar Kelvin?" Ucap Winda dengan aura iblisnya hingga pemuda itu bergetar ketakutan.
"E-eh enggak mau maaf Win" Ujar Kelvin ketakutan.
"Rick kapan kau mau nembak Winda katanya hari ini" Bisik Leo di telinga Ricky.
"Oh iya aku lupa, Winda ayo kita ke taman ada hal penting yang harus kita bicarakan" Ucap Ricky dengan mode serius.
"Heh memangnya ada apa sih?" Tanya Winda bingung karena tangannya di tarik oleh pemuda itu.
"Ikut aja" Ucap Ricky santai sambil menarik tangan gadis itu menuju ke taman bunga.
Taman bunga
"Winda aku pengen ngomong sesuatu sama kamu" Ujar Ricky dengan nada serius.
"Ngomong apa aku jadi bingung nih?" Tanya Winda penasaran.
"Kamu mau enggak jadi pacar aku?" Tawar Ricky dengan lembut kemudian Winda mengerti dengan perasaan pemuda itu.
"Iya aku mau kok jadi pacar kamu karena aku juga cinta kamu" Ucap Winda dengan tersenyum sehingga pemuda itu senang.
"Dengan kalung ini akan menjadi saksi sebagai tanda cintaku padamu dan suatu saat nanti kau harus menjadi istriku di masa depan" Ujar Ricky sambil memasangkan sebuah kalung berbentuk permata merah ke leher jenjang Winda.
"Ini bagus sekali terima kasih Ricky" Ucap Winda sambil memeluk pemuda itu.
"Ngghh...Winda bolehkah aku menciumu?" Tanya Ricky dengan ragu-ragu lalu gadis itu mengangguk.
"Tentu saja boleh" Jawab Winda lembut kemudian Ricky langsung mencium bibir gadis itu dengan lembut.
"Chup!"
Setelah 5 detik kemudian mereka langsung melepaskan pautannya sambil menatap dengan sayu satu sama lain.
"Ciieee...udah jadian bagi pjnya dong~" Sahut Leo dengan menyeringai.
"Moment romantis yang sangat luar biasa" Ujar Kelvin ramah lalu diangguk oleh Lizabeth.
"Iya mau kuabadikan nih fotonya di galeriku" Ucap Lizabeth dengan tersenyum.
"Jadi kalian menfoto kejadian tadi?!" Seru Winda terkejut.
"Iya tenang aja kok hubungan kalian itu sudah di ketahui oleh semua orang terutama para fans Ricky" Ujar Lizabeth santai.
"Apakah para fansku kecewa?" Tanya Ricky kemudian Lizabeth hanya menggeleng kepalanya.
"Enggak kok mereka malah senang dan mendukung hubungan kalian" Jawab Lizabeth sehingga pemuda itu hanya bisa bernafas lega.
"Mereka tahu darimana kalau Ricky dan Winda sudah pacaran?" Tanya Kelvin penasaran.
"Aku repost di ig dan penyukai serta komentarnya banyak bahkan melebihi dari 2000, Aku tidak menyangka kalau hubungan mereka ini special daripada kita" Ucap Lizabeth sembari menunjukkan ponsel pintarnya kepada Kelvin.
"Eh...jadi selama ini kalian sudah berpacaran?!" Tanya Leo terkejut lalu diangguk oleh Kelvin dan Lizabeth.
"Iya, makanya jangan jomblo terus lebih baik cari pacar sana daripada menggangu hubungan kami!" Seru serentak Kelvin dan Lizabeth hingga Leo merasa gelisah dan menangis lebay karena ia sudah menjadi jomblo.
"Hahaha rasain itu akibat ganggu hubungan orang" Ujar Ricky sambil tertawa terbahak-bahak.
"Pfft, iya bener tuh" Ucap Winda sambil menahan tertawanya, Kemudian mereka tertawa bersama sambil bercanda ria.
"Kebencian akan berubah menjadi cinta walaupun kita tidak menyadarinya tetapi rasa kasih sayang tidak akan hilang jika kita masih terikat oleh benang merah dan takdir."
~Qoutes Ricky Redinand and Winda Amelia Putri~
❤End Good boy vs Bad girl💗
Huuhhh...akhirnya selesai juga bikin ceritanya makasih ya karena udah setia sama cerita Author.
Maafkan Author ya jika ada kata atau penulisan yang salah.
Sekian dari author terima kasih!^^
Jangan lupa beri vote dan Comment😄!
❤Bye readers❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top