KEMUNGKINAN BURUK?
Quest 14 : Lanjutkan quest yang kemarin. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
~~~
Aku melihat tatapan Windy yang penuh tanya terhadapku, itu membuatku ragu menyatakan kesimpulan. Sepertinya ini akan berat, seberat badanku kini. Apa aku mengurangi makan saja, ya?
Pertanyaan Windy sebenarnya membuat tubuhku gemetar dan perutku bergejolak, kau tahu seperti aku ditodong golok, tetapi kesimpulanku ini mungkin bisa. Aku, kan juga bisa mengambil kesimpulan dan kalian pasti tahu bagaimana aku mengambil kesimpulan, bukan? Ya, begitulah, banyak yang meleset, tetapi ada juga yang mungkin benar meski harus menyeret teman untuk melakukannya seperti menyebar fotkopian, akhirnya semua bisa memberi masukan idenya, aku termasuk hebat, kan. Ya, karena memang aku ini Wonder Kid.
Aku terkekeh lagi.
Aku menarik napas dan kemudian mengembuskan napas. Namun, ini seperti usaha yang sedikit percuma, aku masih gugup apalagi teman-teman kini tengah memandang ke arahku.
"Jadi teman-teman, aku punya kesimpulan."
Teman-temanku semakin mencondongkan tubuhnya, semakin mendekat ke arahku yang menjadikan mukanya tampak close up. Wajah yang paling terlihat jelas adalah wajah Windy karena dia tepat berada di depanku.
"Ya, apa, Onion, katakan saja langsung!" tegas Windy padaku, dia memang tipe yang susah kalau tidak langsung pada intinya.
Perempuan yang susah ditaklukkan. Makanya aku rekrut sebagai anggota Wonder Kid. Aku memang pandai merekrut anggota.
Aku mulai mengeluarkan kesimpulanku.
"Bayangkan alat rumah itu adalah kemampuan atau hal lain seperti sesuatu yang bisa mengalahkan Yepi ungu. Duh!" aku menepuk dahi, aku lupa Windy tak ada di tempat saat kembalinya Yepi ungu. Rupanya dia sedang sakit hari itu, aku terlalu keras, aku bukan pelindung yang budiman memang. Aku harus banyak belajar. Padahal aku rasa, aku bisa merawat Loreng dengan baik. Aku kira merawat dan menjaga anggota tim sama dengan merawat Loreng, ternyata ... tidak, ini lebih rumit kawan.
"Hem, jadi ini ada hubungannya dengan kekuatan atau ukuran kemampuan kita dalam menghadapi monster itu?" tanya Arsy sambil menggaruk tengkuknya. Seperti yang aku bilang, itu kebiasaanya ketika sedang berpikir dan gugup.
"Yap, jadi satu gelas penuh adalah kemampuan Yepi ungu, monster yang pertama aku dan windy lawan masih dengan kemampuan satu gelas penuh. Atau bisa jadi kemampuan kita yang hanya memakai ketapel langsung punah, tuh, Yepi." Semua teman bergeming memikirkan, ada yang terperangah sambil mengucap 'Oh' yang sedikit diayun, ada pula yang memegang kepala, mungkin dia juga berpikir.
"Kau tahu Windy, Yepi ungu yang muncul ketika sekolah dan guru-guru kita mendadak jadi artis itu lebih buas dan garang, WOAAAA!" teriakku di penghujung kalimat sambil berdiri, membentangkan tangan dan membuka mulut seperti terowongan yang lebar.
"Pantas saja, aku lihat di televisi, dia tampak lebih menyeramkan," ungkap Windy.
Aku kembali duduk.
"Yap, benar, Bapuz yang melawannya, seperti dia makin lemah sekarang." Aku mengangguk ketika sambil memejamkan mata seperti gaya Conan di Detective Conan.
"Lalu bagaimana dengan baris ketiga di dalam surat itu?" tanya salah satu teman penasaran.
"Aku tidak mau mengatakannya, tapi ini bisa jadi pertanda buruk, amat buruk." Aku menutup mataku dengan keduanya, melepaskannya dengan gusar dan sedikit menaikkan intonasi di bagian 'amat buruk'.
Semua teman yang berada di depanku hanya membuka mulut.
To be continued ...
485 kata
Hehehe, bagaimana dengan kesimoulan Rion?
Apa yang terjadi selanjutnya?
Tetap stay dan semangat
terima kasih yang sudah mau mampir dan memberi masukan
see ya ^^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top