BABON
Quest 4 : Ceritakan tokoh utama berusaha menyelesaikan masalah dari bab sebelumnya, tapi ia belum berhasil untuk menyelesaikan masalah itu. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
~~~
Setelah Bu Fiona menjelaskan hilangnya Reli, aku masih tergugu, aku komat-kamit, tetapi tak baca mantra, baca doa apalagi, aku cuman memiikirkan teman yang satu itu memang biang keladi dari orok, sama sepertiku. Kalian tahu, aku dan dia itu bangun markas tempat perkumpulan Wonder Kid yang bisa menaklukkan dunia bocah.
Hilangnya Reli-kembaranku dari zaman Dinasaurus itu memang cukup mengkhawatirkan, aku ingat ketika kami berlomba siapa masing-masing dari kami yang paling membuat guru sulit menjawab. Pasti kalian sudah menebak, kan, siapa pemenangnya? Tentu saja, siapa lagi? Partner in crime-ku emang keturunan Eyang Einsten duplikat di stok keseribu.
Kalian tahu, kenapa aku amat menunggu Bu Fiona datang? Nanti ya, aku bakal cerita ke kalian. Balik lagi ke hilangnya Si Reli, seingatku terakhir aku melihatnya ketika dia bersembunyi di antara daun talas raksasa zaman Mesozoikum.
Aku harus bilang ke Bu Fiona.
"Bu, Sepertinya Reli menghilang ketika kami mempelajari zaman Dinosaurus." Lagi-lagi bukan aku yang berkata, dia orang yang sama dengan yang memberikan kabar tentang menghilangnya Reli.
"Apa? Apakah dia menghilang dan menjelajahi waktu sendirian?" Bu Fiona menapuk kedua pipinya dengan ekspresi seperti emotikon Whatsapp-ya, begitulah kalau ketemu itu emotikon-memang selalu ekspresif, bahkan dalam hal seperti ini pun, batu saja bisa tertawa melihat tingkahnya.
"Biar aku yang megatasi masalah ini, Bu, tenang, aku bisa melacak temanku dengan radar pertemanan yang kuat, lebih kuat dari teriakan Emak Arsy ketika bangunin Arsy saat aku menginap di rumahnya," kataku sambil menepuk dadaku dan semua orang tertawa, aku menyapu pandangan, tak mengerti kenapa aku ditertawakan, aku, kan bukan badut.
"Baiklah, kalau begitu, sudah siap kembali ke masa lalu dan menemukan temanmu, Rion?"
"Selalu siap, Bu!"
***
Aku masuk ke lingkaran yang dibuat Bu Fiona dengan riang gembira, tanpa pikir dan tanpa sadar bahwa aku masuk lebih dulu.
Aku tidak tahu kalau Bu Fiona akan sebaik ini padaku. Aku ... mengapa aku saja yang dibawa ke sini? Bu Fiona yang ternyata bisa berubah menjadi Ibu tiri. Aku jadi takut, ulat saja bisa dua kali lebih besar daripada tubuhku, padahal kancing bajuku aja sebentar lagi lari dari bajuku, ini sudah teriak-teriak dalam diam sepertinya.
Aku mulai berjalan, sendirian. Melintasi hutan lebat bersama desisan, berasama sesuatu yang seakan menyusup dan bersembunyi, bersama kikikan burung, dan laungan sesuatu yang aku tak mengerti.
Kenapa aku yang malah jadi 'anak hilang'?
"Demi kentang goreng Ayah, dan kutu Loreng, Reli awas saja kalau ketemu, aku cekek kamu," gerutuku sambil berjalan dan masih menyusuri hutan yang lebat.
Tiba-tiba beberapa suara mengganggu indra pendengarku. Itu mirip suara kaki Big foot. Namun, sejak kapan Big foot bisa lahir di sini. Tenang aku bisa mengalahkan mereka dengan kekuatan Wonder Kid.
Aku mengerling, berbalik badan beberapa kali. Aku merasakan sesuatu mengecup punggungku dan aku terasa lemas hingga semua gelap.
Beberapa lama hingga aku membuka mata.
Aku melihat kumpulan kingkong dengan tubuh setinggi rumahku di kehidupan nyata. Aku melihat di kejauhan, di antara kumpulan kingkong itu, Reli tergantung seperti tape Bandung. Di sekitarnya para kingkong berjingkrak-jingkrak seperti penari di atas gunung batu yang terlihat puncaknya hampir mencium langit.
Reli rupanya telah berteriak kepadaku, entah sudah berapa lama dan berapa kali teriakannya dilontarkan padaku. Aku harus menyelamatkannya, aku beranjak dari tidurku dan berlari sekuat tenaga. Namun, aku malah tersungkur oleh benturan hebat yang menubrukku, bukan, bukan benda itu yang menabrakku, melainkan aku yang menabrak dinding kaca. Aku terkurung.
Ah, sedihnya diriku, bukannya malah menyelamatkan teman macam Wonder Kid malah minta diselamatkan juga, sekarang.
"BU FIONA, tolong selamatkan daku, tapi Reli juga dibebaskan karena dia tampak kurus, tak terurus kebanyakan mengeluarkan jurus!" seruku dengan nada yang tinggi.
"KAU MENDOAKAN APA? NGAPAIN KE SINI SENDIRIAN? KITA BEBAS, KAN? BU FIONA KENAPA NGGAK DATANG, YA?" tanya Reli memberondongku.
AKU SUDAH LAMA BERSAMA BABON, NIH! lanjutnya, kali ini dengan kedua tangan membentuk terowongan dan mulutnya komat-kamit sebagai ujungnya.
"BABON APAAN?"
"ABAH KEBON."
Aku hanya mengacungkan ibu jariku. "TENANG SAJA, ADA BU FIONA!" balasku padanya.
Yang menjadi pertanyaan adalah, Bu, kapan Bu Fiona menyelamatkan kita!
To be continued ....
662 kata
Bagaimana pendapatmu tentang part ini?
Hoho, terima kasih yang sudah mampir dan memberi masukan.
See ya ^^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top