Chapter 6 : Bertemu Sang Rubah
"Kenapa kau mau membantuku ?" tanya Septa.
"Karena aku butuh kau untuk memancing keluar wujud iblis pada seseorang." jawab Ardez.
"Cweh- , rencana busuk! kau memanfaatkanku saat seperti ini." ucap Septa.
"Jika kamu tidak bersedia, tidak masalah bagiku. Tapi bangsa kalian memerlukan 5 God Of Death untuk mengalahkan iblis peringkat 50 besar. Sedangkan nanti, kita tidak tahu berhadapan dengan iblis yang mana." jelas Ardez ke Septa.
"Karena kamu membantu, aku akan membantumu tapi jika jumlah mereka lebih banyak dari kita, apa yang akan kamu lakukan ?" tanya Septa.
"Tenanglah, karena kita akan mendapat bantuan." jelas Ardez.
"Besok kita ke acara turnamen sekolah sebelah, disana akan menjadi Medan tempur kita." sambung Ardez.
"Baiklah, hanya untuk saat ini kita berteman. Setelah pertempuran, di kota menentukan siapa yang terkuat antara kita." ucap Septa dengan memberikan tatapan tajam ke arah Ardez.
"Tentu, aku juga tidak keberatan tentang hal itu. Semoga besok kamu tidak gagal memancing para iblis keluar." jawab Ardez.
Hari semakin berlarut dan Ardez memutuskan untuk tinggal di kosan Septa. Setelah melakukan perdebatan panjang Septa tidak ingin anak buahnya terlibat dalam urusannya dengan sang penjaga. Memutuskan untuk bertarung sendiri keesokan harinya.
<<<< God Of Death >>>>
Pagi telah tiba, seluruh siswa-siswi hari ini tidak diadakan pelajaran. Semua anak berkumpul di gedung arena pertarungan antar sekolah. Kegiatan ini diadakan supaya tidak lagi terjadi tawuran yang dulu pernah ngakibatkan banyak nyawa anak muda melayang begitu saja.
Ardez berjalan di belakang Septa yang akan ikut serta dalam pertandingan. Tidak lama melihat pertarungan lawan-lawan Septa, Ardez menemukan kejanggalan dari beberapa orang. Ardez rasa mereka adalah iblis yang sedang menyamar sebagai siswa. Pertandingan Septa pun akhirnya dimulai.
"Jangan berambisi menang, tapi kamu harus memancing. Lawan kamu ini iblis peringkat ke 15 dari bawahan jenderal iblis. Berhati-hatilah," bisik Ardez di dekat telinga Septa.
"Dasar, kamu membuatku jadi tegang nih." kata Septa.
Pertandingan segera dimulai. Septa bersiap dengan kuda-kuda bertarung nya. Sesuatu terdengar di telinga, membuat Septa bingung dan linglung keadaan sekitar.
Septa tidak melakukan penyerangan dan lawan Septa melawan dengan tinju dan kaki yang begitu gesit. Pertandingan sudah berjalan selama 20 menit. Namun belum terjadi apa-apa, hanya saja akhirnya Ardez menemukan kelompok iblis di tengah kerumunan. Mereka beranggotakan 12 dan yang satu sedang bertanding.
Ardez mengamati mereka sudah tidak sabar ingin melawan Septa, kebetulan sang iblis bisa tahu perbedaannya bangsa manusia dan iblis serta para malaikat. Tidak hanya itu, Ardez mengkhawatirkannya jika pemimpin nya kalah, mereka akan bunuh semua yang menyakiti raja.
Ardez harus menculik satu persatu para iblis itu. Jika dia gagal Maka Septa dalam bahaya. Saat Ardez akan menculik orang yang disitu ternyata iblis, telah gagal. Karena Septa sudah berhasil memancing orang tersebut berubah wujud menjadi iblis. Semua orang panik dan berlarian keluar gedung. Ada yang berhasil memfotonya tapi sayangnya telepon tersebut malah dihancurkan oleh iblis lainnya.
Sudah kuduga mereka berjumlah 12 orang, Batin Ardez.
Ardez bergegas menghampiri Septa agar dia tidak berubah ke wujud God of death. Namun sayangnya terlambat, Septa terpancing kemarahan dan sudah berubah di depan 12 iblis tersebut. Meski iblis hanya tipe 2 tetapi mereka berjumlah banyak, jika mereka sudah masuk tipe 3 kemungkinan kesempatan untuk kabur tidaklah mungkin bisa.
Dengan segera Ardez mengeluarkan 2 golok kembarnya dari kayu. Ardez langsung berada di samping Septa. Sebelum Ardez bergegas menyerang bersama Septa, sebuah pedang berhasil memotong bagian-bagian tubuh iblis dengan cepat.
"Apaan tadi?" tanya Septa.
Ardez paham serangan tadi bukan dari malaikat atau pun makhluk lain, karena yang barusan itu adalah penjaga langit yang diusir dari langit tersebut.
"Selamat kamu berhasil menemukanku." ucap seseorang yang membawa tiga pedang yang sedang berjalan mengarah mereka berdua.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top