Chapter 5 : Kembalinya Iblis

Ardez merasakan sesuatu aneh terjadi dengan segel dan gerbang negri iblis yang tiba-tiba terbuka dengan mudahnya. Untuk gerbang iblis yang terbuka mungkin Ardez bisa mengatasi para iblis, akan tetapi untuk segel penjara Raja iblis yang terbuka begitu saja adalah hal yang membuat Ardez kaget sekaligus berpikir keras.

Ini akan menjadi hal buruk bagi seluruh koloni makhluk hidup, Batin Ardez

Pertarungan King eagle yang baru saja di mulai membuat Ardez harus segera turun tangan dan memberi tahu informasi kepada Septa sang pemimpin king eagle agar menghentikan pertarungan dan fokus untuk memburu para iblis.

Ardez pun memanjat atap segera dan melompat begitu tinggi, tepat di tengah atap Ardez jatuh.

Septa dan Grilia menghentikan langkah mereka yang akan menyerang.

"Maaf mengganggu acara pesta kalian, aku kesini membawa kabar." ucap Ardez yang mulai berdiri dari jongkoknya saat terjatuh dari atas atap.

"Ardez ?!" tanya Septa yang kesal karena sangat tiba-tiba datang saat sedang akan melakukan pertarungan.

"Sebaiknya kalian tajamkan Indra keenam kalian, dan lihatlah bahaya yang terjadi sekarang." jelas Ardez.

Semua Pasukan Septa merasakan keberadaan iblis secara tiba-tiba dan begitu besar jumlahnya. Mereka pun bergegas berubah wujud manusia dan berlarian meninggalkan gudang sekolah belakang itu.

"Apa kalian pengecut ? Takut dengan iblis lemah ?!" ucap Septa yang kesal karena ditinggalkan pasukannya begitu saja.

"Grilia, Septa !. Lebih baik kalian bergegaslah untuk ke rumah masing-masing karena kondisi sekarang sangat berbahaya." saran Ardez ke kedua orang tersebut.

Grilia yang percaya kata Ardez segera pergi keluar gedung.

"Kau mengacaukan semuanya Ardez!!"  Septa Karena sedang kesal kini melampiaskan menyerang Ardez.

Dengan ayunan pedang Septa begitu kencang ke arah Ardez. Tangan Ardez berhasil menangkap pergerakan pedang Septa, mendorong ke depan hingga Septa terpental beberapa meter.

"Apa kamu iblis ? Aura God of death pada dirimu tidak ada, namun kamu seperti menyembunyikannya sesuatu." Kata Septa

Karena Septa ingin meladeni Ardez hanya karena kesalahannya yang baru saja dibuatnya, membuat kesal sang pemimpin memang bukanlah main-main.

Kini Ardez harus secepatnya mengakhiri dan mencari para penjaga agar berkumpul dan berusaha menyegel kembali sang raja iblis itu.

               <<<< God Of Death >>>>

Waktu terasa seperti melambat sore itu, dengan awan malam yang mulai menyelimuti langit senja.

"Siapa kau Ardez ?!" tanya Septa yang kesal karena serangannya sia-sia.

"Aku bukan iblis, aku sang penjaga yang kalian perbudak lalu dibantai begitu saja. Bukan berarti kami lemah, tapi kami menghargai usaha kalian menjaga para manusia. Dan harga yang penjaga kasih ke kalian hanya dibalas dengan pengkhianatan." Jelas Ardez

"Pantas, kau begitu lemah Ardez. Lebih baik mundur saat bertemu iblis, jika kamu masih ingin hidup Ardez." ucap Septa dengan nada sombong.

"Memang, aku akan memanfaatkan para God of death untuk memancing para iblis keluar." Celetuk Ardez sambil menyeringai.

Septa kembali emosi dan kembali maju menyerang Ardez. Dengan serangan begitu cepat membuat Septa memiliki celah yang empuk untuk Ardez serang.

"Dasar tuan lengah," ucap Ardez sambil menendang kaki bagian bawah Septa yang terbuka.

Septa tergeletak dengan kaki terpilir, Ardez membisikan ke telinga Septa.

"Aku memanfaatkan kalian karena ingin Mencari sang raja iblis TIAMAT."  bisik Ardez

"Kita harus pergi sebelum ada iblis yang melihat pertemuan ini." ucap Ardez dan mulai menggendong Septa yang tak berdaya sama sekali. Meski hanya kaki, Burung tak mungkin bisa hinggap di tender dengan kuat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top