5 - Wonderland ??

Ella bahkan tidak dapat memproses semuanya dengan cepat, dan sekarang dia telah terjatuh ke dalam lubang yang dia sendiri tidak ketahui dasarnya ada di mana.

Semua yang berada di sekeliling sang gadis pirang terlihat berlalu dengan cepat seiring terjatuhnya dia semakin dalam di lubang gelap tersebut.

Ella menahan nafas beberapa saat, memejamkan matanya dengan erat dan berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruk yang telah terjadi padanya.

Sesaat sebelumnya, dia menyesali rencananya yang kabur dari rumah.

Sesaat yang lalu dia menyesali dirinya yang memacu kudanya kedalam hutan pada malam hari.

Sesaat yang lalu dia menyesali dirinya yang bertemu dengan sang ibu peri.

Sesaat yang lalu dia menyesali dirinya bercerita pada pemuda misterius yang terlihat sangat familiar baginya.

Ella menyesali semua yang dia lakukan hari ini, namun semuanya sudah terlambat ketika dia terjatuh ke dalam lubang yang bahkan tidak dia sadari ada di dekat pohon besar tempatnya bersandar itu.

Dalam kegelapan yang menemani gadis itu disini, Ella berusaha menyesuaikan pengelihatannya agar dapat melihat apa saja yang ada di lubang ini, mencari sesuatu yang dapat dia pegang, yang bisa memperlambat atau sekalian menghentikan jatuh tubuhnya semakin dalam di lubang ini.

Namun kenyataan berkata lain. Tak ada apapun yang bisa membantunya di sini. Hanya sekumpulan tanah padat yang mengelilinginya disini, dan Ella bertanya-tanya apakah kesempatan kedua yang diberikan Hevander padanya adalah mati karena terjatuh di dalam lubang ini?

Jika memang seperti itu, mengapa Hevander tidak membunuhnya saja sekalian? Ella yakin Hevander pasti melenyapkan serigala-serigala yang tadinya ingin menyerang gadis itu. Mengapa Hevander tidak melakukan hal yang sama pada Ella?

Kehabisan ide, Ella mulai menerima nasib apapun yang akan menimpanya setelah ini. Tidak peduli lagi bahwa kemungkinan besar dirinya akan mati ketika menghantam dasar lubang ini, di sisi lain masih berpikir bahwa ini semua hanyalah mimpi buruk.

Ella memejamkan matanya, merasakan angin menerpa wajahnya seiring jatuhnya dia di lubang ini. Tidak ada yang dapat membantunya sekarang, bahkan dalam kondisinya yang seperti ini, Ella ragu bahwa dia dapat menemukan kebahagiaan sesaat setelah dia mati, jika dirinya benar akan mati saat menghantam dasar lubang nantinya.

Sebuah kilatan cahaya menembus kulit tipis kelopak mata sang gadis, memaksa Ella agar kembali membuka matanya dan ketika gadis itu sadar, dirinya telah terjun bebas di langit yang bahkan terasa asing bagi sang gadis.

"Apa ini??" pekiknya terkejut, melihat sekelilingnya.

Dia berada di udara-tepatnya langit- jauh ratusan meter di atas permukaan tanah. Gadis itu dapat melihat pemandangan di bawahnya, sebagian besar merupakan hutan dan sekilas dia dapat melihat lautan serta sebuah kota yang lumayan besar.

Entah itu adalah kota atau sebuah desa, namun gadis itu lebih terkejut menemukan dirinya yang sekarang berada di langit, meskipun sesaat lalu Ella yakin dia berada dalam lubang gelap tanpa dasar.

Sisi baiknya, dia telah menemukan dasar dari lubang tersebut. Di sisi buruknya, tidak ada yang bisa gadis itu genggam karena dirinya sekarang sedang bergerak jatuh dari langit!!

Ella kembali memejamkan matanya erat. Jika dia bisa bertahan hidup setelah jatuh di ketinggian seperti ini, Ella berjanji akan mencari Hevander dan menanyakan kesempatan yang telah diberikan Hevander padanya.

Gadis itu terjatuh dengan cepat, dan tidak lama lagi akan menghantam tanah, namun kemudian sebelum dirinya benar -benar mengenai tanah,gadis itu terjatuh di atas pohon lebat.

Alih-alih jatuh langsung di atas tanah, Ella terjatuh di atas pohon dengan dedaunan lebat, menghantam beberapa ranting pohon yang membuat gadis itu kesakitan, namun hal tersebut berhasil memperlambat jatuh sang gadis yang pada akhirnya terjatuh di atas semak belukar yang lebat memberinya tempat pendaratan  sedikit empuk,dibandingkan langsung jatuh menghantam tanah,yang bisa menyebabkan dirinya mati seketika.

Ella sesaat lalu berpikir bahwa dirinya tidak akan selamat. Bahwa dirinya akan mati karena jatuh dari ketinggian seperti itu. Namun sepertinya keberuntungan berpihak padanya, karena dirinya masih hidup saat ini, mengesampingkan tubuhnya yang terasa sangat sakit karena menghantam dahan dan ranting pohon tersebut.

"Ugh!" Ella perlahan bangkit dari baringnya, setelah merangkak keluar dari semak-semak tempatnya jatuh tadi. Rasanya seolah tulang-tulangnya remuk dan terlepas dari sendinya, gadis itu berusaha duduk di atas tanah.

Kepalanya terasa pening, dan perut gadis itu seolah terputar-putar yang sesaat membuatnya ingin muntah. Namun Ella menahan dirinya agar tidak melakukan hal memalukan di tempat seperti ini.

"Dimana ini?" gumamnya yang mencoba memfokuskan pandangannya. Sesaat lalu, karena hantaman tersebut, membuat matanya seolah berputar-putar hingga dirinya tidak dapat melihat dengan jelas. Mungkin butuh beberapa menit untuk dirinya dapat melihat dengan jelas lagi.

Tangannya tergerak, meraba sekelilingnya yang kemudian menyadari bahwa dia betul berada di atas tanah berumput. Setidaknya itu yang dirasakannya saat menyentuh apa yang kabur di pengelihatannya.

Pengelihatan sang gadis pirang perlahan mulai membaik, dan dia mulai bisa melihat sekeliling dengan lebih jelas meskipun masih terlihat buram.

Ella berusaha berdiri dengan kedua kakinya yang masih terasa lemah akibat jatuh tadi. Dia harus pergi dari sini, menyadari bahwa pastinya dia terjatuh di bagian sisi hutan yang sebagian besar bisa dia lihat saat tadi.

Yakinlah dia tidak ingin berada di hutan pada malam hari--

Malam?

Cahaya terang yang memasuki pengelihatan Ella membuat sang gadis sadar bahwa saat ini dia berada di suatu tempat yang sangat asing baginya, pada pagi hari yang terlihat sangat sunyi.

Ella mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, dan menyadari bahwa matahari bersinar terang di langit di atasnya,menandakan bahwa saat ini adalah pagi hari.

Kebingungan dengan kondisi saat ini, Ella mulai melangkahkan kakinya perlahan mencari sesuatu yang bisa menjadi petunjuk baginya hingga tanpa sengaja, dia menabrak sesuatu di sela-sela penglihatannya yang masih terlihat kabur.

"Aduh!" gerutu sang gadis pirang seraya mengelus pelan keningnya ketika menghantam tepat pada benda keras yang berdiri kokoh di hadapannya, dan ketika sang gadis sadar, dia telah menabrak papan penanda besar berisi informasi yang dibutuhkannya.

"Welcome to Wonderland"

Ella mengerutkan dahinya dan mencoba membaca lebih baik tulisan yang tertulis itu, meyakini dirinya sekali lagi mengenai yang tertulis di sana betul adanya dengan yang dibaca oleh sang gadis, di satu sisi berharap bahwa dia dapat menemukan tulisan yang lebih meyakinkan dibandingkan delusi aneh.

Namun tulisan tersebut tidak berubah, kendati sang gadis kembali meyakinkan dirinya bahwa dia berada dalam suatu tempat yang aneh dengan keadaan yang sangat aneh pula.

Apa betul ini adalah kesempatan kedua yang diberikan Hevander padanya? Apa tujuan darinya memberikan hal ini pada Ella?

"Hm?"

Semakin memperhatikan papan informasi tersebut, Ella menemukan kalimat-kalimat lain yang bisa dengan mudah dibacanya.

Wonderland --->

Itu sebuah penunjuk jalan. Sang gadis berambut pirang berdiri dalam diam beberapa saat, membungkamkan diri seraya memikirkan langkah apa yang hendak dia ambil selanjutnya.

Mungkinkah ini petanda yang akan mengarahkannya ke kota yang sekilas dia lihat dari atas langit tadi?

Tidak ada yang tahu, namun dengan kondisi seperti ini, hanya itu yang dapat dilakukan oleh sang gadis abu.

Dengan langkah sedikit pincang, sang gadis berusaha berjalan lebih tegap, menuju ke sisi kanan, ke arah Wonderland menantinya, apapun itu.

Dalam hutan yang terasa sangat asing bagi sang gadis abu, dia berjalan pelan dalam keheningan area yang bisa saja membahayakan dirinya kapan saja.

Kembali Ella larut dalam pikirannya, mengenai perasaan yang mengkhianatinya, dan mengenai keadaannya sekarang.

Apakah sang ibu tiri menyadari dirinya yang menghilang dari rumah?
Akankah kepergiannya dari rumah memberikan pengaruh yang berarti?

Siapa yang peduli jika dia pergi dan menghilang selamanya?

Hevander memberinya kesempatan, seorang pemuda yang bahkan tidak dikenal sang Ella, gadis abu. Sosok yang memberikan kesempatan kedua meskipun terlihat masih kabur dari pandangan sang Cinderella.

Atas tujuan apa Hevander membawa Ella kesini?

Kendati Hevander mencoba memberikan kesempatan kedua bagi Ella, gadis itu bahkan tidak tahu pasti apa yang harus dilakukannya saat ini.

Suara asing perlahan memasuki gendang telinga sang gadis, dan saat Ella sadar, dia bisa mendengar suara musik yang identik dengan suara parade.

Mendongak, berjalan lebih cepat, Ella akhirnya menemukan sebuah kota. Terlihat jalanan kota itu ramai dengan segerombolan orang yang mengenakan berbagai macam pakaian yang identik dengan kemewahan dan warna mencolok.

Sebuah parade sedang berlangsung, dan Ella sama sekali tidak tahu akan hal itu.

Apakah kota ini adalah Wonderland?

Tidak peduli dengan kondisi tubuhnya yang kesakitan, Ella melangkahkan kakinya menuju kota.

Gaun biru pucat lusuh yang dia kenakan kotor dimana-mana, membuat gadis itu bingung harus mulai membersihkan dari mana, kendati sang gadis memilih untuk mengabaikan hal itu.

Perasaan aneh memenuhi Ella saat sang gadis berjalan masuk ke dalam parade kota yang ramai itu. Dia bisa melihat orang-orang bernyanyi, tertawa, saling berbicara dengan penuh rasa suka cita dan kebahagiaan.

Suatu hal yang tidak bisa didapatkan Ella di tempat aslinya.

Sang gadis abu mulai hanyut dalam kebahagiaan parade tersebut, seolah musik di tempat itu perlahan memenuhi pikiran sang gadis abu, dan membuatnya terlena akan hal itu.

Namun kemudian sesaat Ella merasa bahwa dirinya menjadi tuli ketika dia merasakan sesuatu yang dingin menempel di belakang kepalanya.

Dan saat itu sang gadis sadar, bahwa ada sesuatu asing yang mengawasinya, di tengah kebingungan sang gadis yang membuat tubuhnya menjadi kaku tidak bergerak.

Pikirannya berteriak padanya agar lari dari sana, namun tubuh sang gadis memberikan sinyal bahwa jika dia kabur, maka dirinya akan berada dalam bahaya yang lebih berat dari ini.

Suara asing terdengar seolah suara itu berasal dari dalam kepala sang gadis.

Dan seolah hanya ada dirinya dan sosok asing itu sendirian di tempat ini, Ella dapat mendengarkan suara itu dengan sangat jelas.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan dalam disini?"

~♠♔♠~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top