Chapter 13

Aku cepat menahan kedua tangannya sebelum menyakitiku lebih jauh. "Tenang, Gi, tenang.." Memaksanya agar menatap mataku langsung.

"Jadi selama ini kau menyukaiku juga?"

"Iya, bodoh! Tapi kau tidak bisa melihat itu" Nafasnya sesunggukan. "Ternyata benar, kau hanya main-main. Aku hanya jadi korban womanizer mu saja"

"Main-main? Aku sungguh-sungguh! Aku juga sudah sering mengatakannya kan? Kenapa berpikiran begitu?"

"Kau bilang begitu ke Zayn!"

"Wha-wait..."

"C'mon Zayn, apa yang kau cemburui dariku dan Georgie? Dia hanya tutorku, mantan tepatnya. Sekali pun kau lihat aku dan Georgie dalam posisi atas-bawah waktu itu, hanya candaan. Aku cuma berniat untuk membuatnya ciut karena you know, Georgie itu galak"

Aku mengedikkan bahu, "Dan kalau aku punya perasaan padanya, itu... hanya main-main kok" ucapku bohong. Sungguh, aku berbohong. Hanya untuk menghibur Zayn saja!

"Kau tahu sendiri kan kalau aku ini.... Harry Styles."

"Benar kau tidak ada perasaan apapun padanya?"

"Uhm.. no, of course not" Sekali lagi, tersenyum sumbang. "Dia seutuhnya milikmu, kawan"

Jadi dia dengar? Astaga, mabuk begini, dia masih ingat ternyata.

"Dan aku sengaja membuatmu cemburu, tahu!" Ck. Kau terlalu jujur. Tapi dia berhasil membuatku cemburu sih. "Tapi itu mustahil karena kau hanya main-main."

"Aku terpaksa mengatakan itu untuk menghibur Zayn. He still loves you, Gi"

"But, I love you!"

"Then just say that to me!"

"I did!"

"..."

"..." Tangannya hendak meraih botol alkohol di samping.

"Don't" Aku menahannya. "Jangan minum lagi, kau harus istirahat" ujarku. "Ayo, ku antar"

"Aku tidak mau"

"Why? Kau sudah terlalu mabuk"

"Aku lebih suka begini. Melupakan urusan-urusan dunia sejenak."

"Tapi alkohol tidak baik-"

"Tidak usah mengajariku!" serunya. "Seperti tidak pernah minum saja"

Shit. Senjata makan tuan.

"Whatevs, ayo ku antar ke kamarmu" Aku beranjak, tapi dia menarikku untuk duduk kembali.

"Aku-tidak-mau. Dan kau harus tetap disini menemaniku" Banyak mau! Plin-plan!

Aku mengusap daguku, "Okay, tapi ku rasa tidak di kolong meja juga. Ayo keluar!" Tanganku menariknya untuk bangkit. Tapi, ya, kau tahu sendiri. Orang mabuk mana bisa jalan normal.

"Gi, jalan yang benar dong" ucapku, bersusah payah menahannya agar tidak ambruk.

"Aku sudah benar kok"

"Ya sudah, ku gendong saja lah" Kedua tanganku mengangkat dan membopongnya menuju gerbang halaman belakang.

.

.

.

Aku menurunkannya di atas tumpukan dedaunan kering di bawah pohon. Pohon yang sama seperti waktu itu. Dia kelihatan sudah terkantuk-kantuk sekarang.

"Nah, biar kau tidur di bawah langit malam" ucapku, "ganti suasana"

"Dan.. kau juga tidur disini kan?"

"Hm," Aku bersandar pada batang pohon dan menyelunjurkan kaki. "Sini, kau tidur disini" Menepuk pahaku.

Georgie menaruh kepalanya disana dan matanya sesekali terpejam.

"Kau tahu? Aku suka suasana begini. Saat-saat dimana kita tidak bermusuhan dan berjauhan satu sama lain" Aku memecah keheningan.

"Hazz, bisa diam? Aku sedang mencoba untuk tidur" Hazz..

"Mau ku nyanyikan lagu untukmu?"

"Terserah"

"Okay"

" Do you hear me? I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying

Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again

They don't know how long it takes
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I'll wait for you I promise you, I will

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again

Lucky we're in love in every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair

Though the breezes through trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning 'round
You hold me right here, right now

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again

I'm lucky we're in love in every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday."

Dan dengan begitu, aku dan Georgie sama-sama terlelap.

---

"Get away from me!" Georgie-yang baru bangun-cepat beranjak dan mengusap kanan-kirinya seolah jijik. "Kenapa kita bisa ada disini?!"

Aku menguap dan meregangkan tubuh, ikut bangkit, berkacak pinggang di hadapannya. "Good morning, Gigi!" Mengulum senyum menggoda. "Bagaimana suaraku tadi malam? Bagus?"

"What?"

"Kau mungkin tidak ingat, karena aku juga sering mengalaminya" Aku berjalan meninggalkannya, berhenti sejenak, kemudian berbalik. "Terimakasih ya atas pengakuanmu. Aku sampai terbawa mimpi indah. Haha"

Kembali melangkahkan sepatuku, meninggalkannya yang masih kebingungan. Gotcha, Gigi!

.

.

.

"Harry," Seseorang menarik tanganku saat sedang berjalan di lorong. Aku berbalik dan mendapati Georgie. Tadi katanya menyingkir, tapi kenapa malah dia yang sekarang mengejarku?

"Apa?"

"Memang tadi malam, kenapa?"

Aku mengarahkan bola mataku ke atas, "Tau deh" Kemudian kembali berjalan. Dia menahanku lagi.

"Aku serius!"

"Aduh, Gigi, kenapa kau menguntitku terus?"

"Aku hanya tanya" serunya, "Apa tadi malam kau lihat sesuatu?"

"Sesuatu apa?"

"Jangan bodoh!"

"Aku tidak mengerti" Mengedikkan bahu, "btw, Zayn sudah menunggu tuh" Aku menunjuk Zayn yang berdiri agak jauh di belakangnya. Melambaikan tangan sembari tersenyum hangat.

Tanganku melepas cengkraman Georgie.

"Sudah sana, have fun ya dengan Zayn! Kau mencintainya kan? Lalala~" ucapku riang, kembali berjalan sambil menari-nari.

"What the..?"

.

.

.

"Harry, tolong bawa ini ke perpustakaan ya" perintah Mr.Dave, menyerahkanku setumpuk buku.

"All right" Aku mulai berjalan ke arah perpustakaan yang jaraknya tidak jauh dari ruang guru. Lalu untuk apa Mr.Dave menyuruhku membawanya? Dia malas? Huft.

Kakiku membuka pintu-karena tanganku membawa buku-dan menghampiri petugas perpus.

"Permisi, buku-buku ini ditaruh di rak yang mana?"

"Coba ku lihat," Ia mendekatkan kacamatanya pada judul buku. "Ini di rak paling ujung" katanya sambil menunjuk ke arah kiri.

"Thanks" Aku kembali mengangkat buku menuju rak yang dituju. Menaruh dan menyusun semuanya.

"You ready?"

"I'm not sure"

Terdengar suara pelan dari pojok.

"Really?"

Aku mengendap-endap dan mengintip dari balik rak buku lainnya.

"But, try me."

Mataku membulat mendapati sepasang kekasih berdiri dalam jarak yang sangat dekat. Si pria mengepung pacarnya dengan menaruh kedua tangannya ke dinding. Sedangkan perempuannya tertunduk.

Pria itu mengangkat dagu pacarnya dengan telunjuk, menatap dalam-dalam sepasang mata itu. Tak lama, ia seolah makin mendekatkan diri.

Can't be! Ini tidak boleh terjadi!

Zayn dan Georgie mau kissing?

Bukannya Georgie menyukaiku? Orang mabuk tidak mungkin berbohong.

Dengan kesal, aku berbalik dan hendak pergi. Sialnya, aku tidak sengaja menyenggol rak itu sampai bergeser sedikit dan membuat bunyi yang bising.

-bersambung-

Bagaimana kelanjutannya? Terus ikutin!

Next Chapter tergantung votes, kawan-kawan~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top