5. Tahap Awal (21+)

Ada adegan dewasa di dalam bab ini yang tidak pantas dibaca anak di bawah umur. Dan bagi kalian yang tidak nyaman, mohon skip dan jangan memberikan komentar negative. 

Terima kasih.

💜💛💜💛

Tatapan yang dilayangkan Taehyung bukan main tajamnya, membuat Lisa diam-diam juga merasa takut. Debaran jantungnya menggila saat Taehyung berdiri dan melangkah pelan, mendekati tempatnya berdiri. Ini situasi darurat, Taehyung tidak akan melepaskannya dengan mudah.

Lisa berjalan mundur, tangannya hendak membuka kenop pintu kamar mandi. Namun gerakan Taehyung lebih cepat, tangan pria itu meraih pinggang mungil Lisa dan menariknya dalam pelukan.

"Kau seharusnya patuh saat aku masih bicara baik-baik," bisik Taehyung pelan sembari memberikan gigitan pelan di telinga Lisa.

"Tae?" Lisa menggigit bibirnya, perasaannya campur aduk. Dia kesal tapi juga menantikan apa yang akan dilakukan suaminya. Tensi di antara mereka sudah memanas dan sulit didinginkan sejak awal.

Taehyung menyentuh resleting dress Lisa yang ketat, menarik ujungnya turun hingga terlepas dari tubuh mulus Lisa. Tangannya juga bergerak melepas bra berenda tanpa tali yang dikenakan sang istri dengan mudah. Taehyung bisa merasakan jantung Lisa berpacu dengan cepat tapi itu malah membuatnya semakin bersemangat.

Pria itu melepas pelukannya, menyentuh kedua pundak Lisa dan menatap wajah cantik sang istri. Tangan Taehyung bergerak membelai leher Lisa dengan pelan, mengantarkan getaran aneh pada sekujur tubuh istrinya. Hingga tangannya berhenti pada dagu Lisa dan mencengkram kuat di sana.

"Apa kau bersenang-senang di luar?" tanya Taehyung dengan dingin.

"Kalau iya kenapa?" jawab Lisa menantang. Ia tidak boleh memperlihatkan rasa takutnya pada Taehyung. "Aku tidak bahagia dengan suamiku, jadi aku perlu bersenang-senang di luar."

Lisa memang wanita yang keras kepala dan Taehyung sudah menyadarinya sejak awal. Karena itu lah mereka menjadi sulit berbicara dengan normal.

"Kau membuatku semakin marah." Taehyung dengan nada datarnya mampu membuat kupu-kupu memenuhi perut Lisa. Ini aneh, Lisa tidak menyukai Taehyung tapi dia begitu terpikat dengan sisi dominan pria itu.

Taehyung menyelipkan tangan dibalik lingerie berenda warna hitam yang dikenakan Lisa, kemudian tanpa waktu lama merobeknya dengan mudah.

"What the fuck are you doing, Jung Taehyung?" amuk Lisa. "Kenapa harus dirobek?"

"Karena kau tidak mau melepasnya saat aku suruh," jawab Taehyung enteng.

Tidak ada lagi yang menghalangi pandangan Taehyung untuk melihat tubuh istrinya sekarang. Semua titik bisa ia lihat dengan mudah dan wajah kesal Lisa hanya membuatnya menjadi semakin sexy. Taehyung tidak bermaksud begini tapi kenapa dia sekarang jadi terpikat?

Tatapan Taehyung beralih pada dua bongkahan kembar dengan puncak berwarna merah muda itu. Secara naluri tangannya bergerak, meremas, dan mempermainkan ujungnya dengan gemas. Lisa mencengkram kaos Taehyung, meremat kuat saat tangan suaminya bermain gila di titik sensitifnya.

"Kau menyukainya?" Satu tangan Taehyung mendarat di bokong Lisa, mengelusnya dengan lembut. Sembari terus memperhatikan raut wajah istrinya yang memejamkan mata.

"Ini masih belum apa-apa, Lisa."

Dengan cepat Taehyung mengangkat Lisa dalam gendongannya, membawa si wanita menuju sofa panjang di tengah ruangan. Membaringkan tubuh telanjang Lisa dengan perlahan.

Lisa membekap mulut dengan tangannya sendiri, khawatir akan mengeluarkan erangan. Lisa tidak mau ia menikmati permainan yang akan Taehyung lakukan.

Taehyung tidak peduli dengan hal tersebut. Mulutnya mencium puncak dada Lisa sekali, lalu lidahnya keluar dan mulai menyapu dengan sensual. Lisa menggigit tangannya ketika merasakan Taehyung juga mulai menyentuh di bawah sana.

Sial. Lisa tidak tahan. Panggulnya terangkat, antara ingin berhenti dan meminta lebih.

Sapuan lidah Taehyung semakin ke atas, menuju leher Lisa yang putih dan cantik. Ia melumat kulit Lisa dengan lihai hingga meninggalkan bercak keunguan. Tidak hanya satu atau dua, tapi di setiap sisi hampir ada jejak Taehyung.

"Ahhh," desahan lolos dari bibir Lisa yang penuh ketika tangan Taehyung masuk, meng-eksplore isi inti Lisa yang berharga. "Tae... aahh, stop!"

Taehyung menatap wajah Lisa yang sayu, merona dengan cantik. Membuat Taehyung jadi semakin bergairah. "Tubuhmu mengatakan yang sebaliknya."

Taehyung mempercepat gerakan jarinya di bawah sana, semakin cepat dan cepat, hingga punggung Lisa melengkung. Napas Lisa tersengal-sengal dan tubuhnya dibasahi keringat. Ia mengumpat dalam hati, merutuki dirinya sendiri yang mampu keluar hanya dengan jari-jari suaminya.

Sepertinya Taehyung tidak berniat membuat Lisa beristirahat, ia menarik tubuh Lisa agar duduk. Memeluk wanitanya dari belakang dengan bibir yang terus menggoda di punggung Lisa. Kedua tangannya juga aktif memainkan bukit kembar Lisa dengan keras.

Jika tadi Taehyung bermain lembut, tidak untuk kali ini.

Taehyung bahkan menggigit punggung Lisa beberapa kali.

"Ahh Tae... Pelan." Lisa mencengkram sisi kursi. Ia ingin berhenti tapi tubuhnya menikmati setiap sentuhan Taehyung.

"Aku tidak suka diperintah," bisik Taehyung sebelum lidahnya menyapu bersih telinga Lisa.

Taehyung menarik tubuh Lisa hingga telungkup di atas pahanya. "Berapa jam kau keluar tadi?"

Lisa menggeleng, ia tidak bisa fokus. Tangan Taehyung kembali masuk dan bermain dengan intinya sampai dia tidak tahu harus mengatakan apa.

"Kau tidak mau menjawabku?" Taehyung masih bersuara dingin. Ia kesal jadi dengan sengaja menghentikan kegiatan tangannya. "Answer me!"

Lisa menjilat bibir bawahnya. "Apa yang kau tanyakan?"

Seringai muncul di wajah Taehyung yang tampan. "Kau menikmatinya, ya,  sampai tidak bisa mendengarkan aku dengan baik?"

"Berengsek!"

Plak

Taehyung menampar bokong Lisa dengan keras. Sampai membuat tubuh Lisa berjingkat. "Kau keluar berapa lama?"

"Dua belas jam?" katanya ragu karena Lisa sendiri juga tidak tahu. Tapi dia keluar sejak jam 2 siang dan kembali juga jam 2 pagi. Jadi harusnya jawabannya benar.

"Kalau begitu hitung sampai dua belas," kata Taehyung datar.

"What?"

Plak

Satu tamparan kembali mendarat di bokong Lisa. "Jika kau tidak menghitung, ini akan semakin lama."

Lisa menggigit bibir bawahnya. Sakit dan nikmat menjadi satu sampai kepalanya pusing.

"Satu."

Plak

"Dua."

Plak

"Tiga."

Taehyung terus menampar dengan keras, mengabaikan warna merah yang mulai tercetak jelas di kedua bokong Lisa. Ia memang tipe pria yang tidak suka jika di bantah. Taehyung tidak suka apa yang ia larang malah dilakukan.

Plak

"Dua ... belas."

Taehyung mengelus bokong Lisa dengan lembut ketika selesai menamparnya dua belas kali. Ia menarik tangan Lisa, meminta wanita itu duduk mengangkang di pangkuannya. Wajah tampan Taehyung sejajar dengan dada Lisa yang mengacung tegak.

Lagi-lagi lidahnya menjulur keluar, mengulum keduanya dengan keras dan kasar. Jemari Lisa masuk ke dalam sela rambut Taehyung yang tebal, menjambak ketika gerakan Taehyung semakin brutal.

"Ahhh," desah Taehyung ketika sudah puas bermain dengan dada Lisa. Ia tersenyum puas ketika melihat bercak kemerahan di tubuh Lisa sudah banyak.

Taehyung menyingkirkan rambut Lisa yang menutupi wajah cantiknya. Lalu menangkup wajah Lisa yang berkeringat dengan kedua tangan. "Kau menikmatinya, 'kan?"

Meski iya namun Lisa enggan memberikan jawaban. Kepalanya tetap diam memperhatikan wajah Taehyung yang dingin. Napasnya masih memburu karena Taehyung tidak memberinya jeda untuk bernapas sejak tadi.

Melihat keterdiaman Lisa, Taehyung jadi memasukkan dua jarinya ke dalam mulut sang istri. "Hisap."

Lisa melakukannya sesuai apa yang Taehyung katakan.

Taehyung mengusap punggung Lisa dengan satu tangannya yang lain. Tubuhnya bersandar pada kursi dengan wajah menikmati Lisa yang mengulum jarinya.

"Ini masih hukuman tahap awal, Kang Lisa."

To Be Continued

Untuk kalian yang sudah membaca sampai akhir, apakah aku terlalu mendetail pada adegannya?

Aku berusaha menahan diri tapi semoga ini tidak berlebihan yaa bagi kalian 🌚

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top