2. Pria Berengsek
Tahu bahwa dirinya selalu menjadi pihak yang kalah jika berdebat dengan suaminya, maka Lisa memilih keluar dari ruang kerja Taehyung yang memanas. Langkahnya cepat dan mulutnya terus mengumpati sang suami. Tangan putih Lisa membuka pintu kamar dan menutupnya dengan keras, membuat beberapa pelayan yang mendengarnya berjingkat kaget.
"Sialan, Jung Taehyung." Lisa melempar guci mahal di sebelah TV ke atas lantai, menimbulkan suara nyaring yang memekakkan telinga. "Hanya karena dia lebih dipercaya oleh Ayahku, berani-beraninya dia memperlakukan aku dengan tidak hormat."
Napas Lisa memburu dengan dada yang bergerak naik turun. Selalu seperti ini. Taehyung tidak pernah melepaskan kesalahan yang sudah ia perbuat dengan mudah. Akan selalu ada hukuman jika Lisa menimbulkan masalah yang menyebabkan perusahaan dalam posisi tidak aman.
Lisa menatap kumpulan foto pernikahannya dengan Taehyung yang di tata rapi di dinding bagian kanan. "Harusnya dulu aku kabur saja di hari pernikahan kita. Aku pikir kau tidak akan seberengsek ini, Jung Taehyung."
Pernikahan Lisa dan Taehyung terjadi satu tahun yang lalu secara mendadak. Kesehatan Pimpinan Kang yang semakin memburuk membuat beliau tidak bisa bekerja dengan keras seperti sebelumnya. Tidak ada yang bisa beliau percaya selain Jung Taehyung yang saat itu sedang memimpin kantor cabang di Amerika.
Lisa sebagai anak tunggal dianggap tidak kompeten dan tidak memiliki potensi untuk memimpin Kang Group, sehingga terpaksa dia harus menikah dan menyerahkan posisi pewaris pada Taehyung. Lisa masih ingat dia beradu argumen dengan ayahnya selama dua hari penuh tapi tetap dia lah yang menjadi pecundangnya.
Lisa kalah telak dalam perdebatan sehingga dia harus menerima pernikahan yang tak ia inginkan.
"Ibu," lirih Lisa. teringat dengan Sang Ibu yang sudah meninggal ketika ia remaja. "Kalau saja Ibu ada, Ayah tidak akan menikahkan aku dengan pria berengsek seperti dia."
Bibir bawah Lisa bergetar menahan tangis dan kerinduan terhadap Ibunya yang tiba-tiba. Taehyung yang berdiri di depan kamar menghela napas, dalam hati merasa kasihan tapi dia tidak bisa bersikap lunak pada Lisa.
Taehyung memutar tubuh dan kembali membawa kakinya memasuki ruang kerja. Jika Lisa menangis dengan merindukan Ibunya, maka tidak baik bagi Taehyung untuk menunjukkan diri. Lisa tidak suka ketika ada orang lain yang melihat dirinya rapuh dan Taehyung memahaminya dengan baik.
***
Lisa membuka mata perlahan dan mengerjap beberapa kali setelahnya. Ia ingat semalam dia merebahkan diri di sofa tapi kenapa sekarang dia sudah berbaring di ranjang. Lisa mendudukkan dirinya dan bersandar pada kepala ranjang, kepalanya jadi terasa berat karena ia menangis semalam.
"Sudah bangun?"
Wanita itu tersentak mendengar suara dalam Taehyung, ia menoleh ke sumber suara. Taehyung keluar dari walk in closet dengan pakaian yang sudah rapi.
"Kau yang memindahkan aku ke ranjang?" tanya Lisa dingin.
"Kau berharap Yeontan yang melakukannya?" Taehyung menyebut nama anjing kecil kesayangannya. "Jika kau tidak menyukai maka lain kali jangan merepotkan."
Lisa berdecih, ia menyibakkan selimut dan melangkah dengan cepat ke arah Taehyung. Ditariknya dasi hitam yang melilit di leher suaminya sampai membuat wajah Taehyung setara dengan posisi wajah Lisa. "Aku tidak pernah memintamu untuk memindahkan aku dan berhenti bersikap seperti seorang berengsek, Tae. Kau menyebalkan!"
"Kau juga berhenti lah bersikap kekanakan. Beraninya kau melempar guci pemberian temanku saat sedang menangis," sahut Taehyung dengan dingin. Ia melangkah mendekat, menyingkirkan tangan Lisa yang menarik dasinya. "Kita sudah sepakat untuk tidak melewati garis batas, Istriku. Kau lupa?"
Taehyung menangkup wajah Lisa dengan kedua tangan. Cantik dan mungil, pikirnya. Ibu jarinya mengusap sensual bibir bawah Lisa yang penuh dan menggoda. Ia penasaran bagaimana bisa bibir sexy seperti ini hanya mampu mengeluarkan umpatan dan kalimat tajam lainnya saat bersama dirinya.
"Buka bibirmu, Lisa," perintah Taehyung. "Aku tidak mau mengulangi perkataanku dua kali."
Lisa membuka mulutnya dan menggigit ibu jari Taehyung dengan keras. Bukannya kesal, Taehyung hanya terkekeh. "Aku seperti menghadapi putri yang merajuk dibanding seorang istri."
"Dasar berengsek!"
Taehyung langsung membungkam mulut Lisa dengan bibirnya, tidak mengijinkan wanitanya kembali menyemburkan kalimat sumpah serapah. Ia menggigit pelan bibir bawah Lisa dan melesakkan lidahnya memasuki rongga mulut sang istri, mencecap dengan instent setiap bagian dengan sensual.
Satu tangan Taehyung berpindah ke pinggang Lisa, menahan agar tubuh sang istri tidak bergerak sedikit pun.
Lisa memejamkan mata, mulai menikmati apa yang dilakukan suaminya di pagi hari. Ini menyenangkan dan menyegarkan bagi Lisa, seketika semua kekesalannya pada Taehyung menguap begitu saja.
Taehyung tidak berniat semakin jauh, ia menarik wajah tampannya dengan perlahan. Mata tajamnya memperhatikan Lisa yang terengah-engah karena kehabisan napas. "Kau menikmati ciuman suami berengsek ini dengan baik."
To Be Continued
Silahkan tinggalkan vote dan comment, ya ❤
Jangan lupa masukkan cerita ini ke library kalian 😉
Love you guys 💜💛
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top