Kata ke 008:Menyebalkan, Populer, Manis, Unik, Susah di tebak
♣Kata ke 008:Menyebalkan, Populer, Manis, Unik, Susah di tebak
SREET
"Begini saja, jadi aku mudah mengingat kata kata yang di ucapkannya." Len tersenyum di depan papan tulisnya di rumahnya
~oOo~
"Mau kan?"
"Maaf... Tapi aku memang lagi tak mau berpacaran."
"Tapi-"
"Kau bisa jadi temanku jika kau mau." Aku melihat ke arah jam tanganku. "Maaf, aku punya janji dengan sahabatku. sampai jumpa nanti!" aku pergi meninggalkan lelaki itu yang menyatakan cintanya padaku. Aku segera menemui Rin yang bersama Gumi disana. "Hahaha~ Lagi lagi gagal ya?" Gumi tertawa sedikit. Aku memplototi mereka berdua. "Kenapa selalu di tolak sih? Udah banyak yang nembak."Selain itu sebenarnya, aku juga terikat janji." Ujarku.
"Ha?" mereka berdua terpelongo kepada ucapanmu. "S-sama siapa? Biasanya... Kau yang tak suka membuat janji..."
"Seseorang."
•°•°•°•°•°•°•°•°•
Aku berjalan - jalan di lamtai satu.
(A/N: Menurut suatu situs yg Aku lupa namanya itu. Katanya kalau lantai satu semua anak kelas 10. Lalu lantai dua semua anak kelas 11, begitu seterusnya. Jadi Reader lagi di tempat juniornya.)
"Pagi, kak!" Sapa seorang gadis cantik bersurai Pirang beriris biru. Suaranya mirip atau persis dengan Len, hanya saja lebih lembut dan halus serta imut. "Len? Kau sedang crossdressing? (0-0)" ucapku.
Aku menatap Len yang sedang hode-an. Aku mengelus rambutnya. Tapi, dia lebih pendek dariku. Ini jadi semakin aneh. Len yang hode-an itu menatapku balik. "Kak... Aku bukan Le-" kata katanya dipotong oleh anak laki- laki dibelakangku.
"Lenka!" ujarnya. Lagi lagi suara yang mirip dengan Len. 'SEBENARNYA LEN ADA BERAPA SIH!?' pikirku. Len hode-an ini berlari kebelakangku menuju suara itu. Aku berbalik dan terkejut.
"EE....Ha...." aku tak bisa berkata - kata. Disana, Len yang hode-an itu sedang memeluk Len yang tak Hode-an. "Oh? (Y/N)-san?" ujar Len. "Kalau Len ada dua... Mana Len yang asli? Yang berdada atau yang tepos?" ucapmu mendekati mereka.
Len cenge-ngesan melihatku. Gadis itu baru menundukkan dirinya sambil mengenalkan diri. "Aku Lenka Kagamine. Adik dari Kagamine Len." ujarnya sambil tersenyum. Aku menarik tangan Lenka lalu memeluknya. "K-kau sangat imut... Kau tak di apa apakan Kakakmu yang mesum ini kan..." ujarku dan fake cry modeku lagi on. "Oi oi!" Len membantah. "Maksud kakak apa sih? Aku tak tinggal dengan Kak Len kok." dia juga ikut tertawa. "Hey... Um... Maaf soal semalam. Aku bukan mau itu. Aku cuma mau marahin kamu."
"Tapi kau tak bisa di maafkan." ujarku lalu merajuk. "Nama Kakak (FULL NAME). Salam kenal!" kataku dengan wajah ceria. Lenka lalu seperti berpikir. Gadis itu pun lalu menatap kami berdua sambil cengar cengir. "Kalian berdua... Pacaran ya?" dia tertawa. Wajahku memerah layaknya tomat. "BUKAN!! DIA BUKAN PACARKU." Aku yang tak bisa menatap Len dan Lenka malah berlari ke arah kamar mandi.
~o0o~
Ding dong
Bel rumah berbunyi dan aku membuka pintu. "Len? Lenka?" 2 saudara itu berada di depan rumahku. Len mengacak ngacak sedikit rambut belakangnya. "Hey... Adikku ingin menginap di rumahmu. Lagian... Besok kan hari sabtu." pinta Len. Mata lenka berbinar binar, aku tak bisa menolak mata itu. Aku mengehela nafas.
"Baiklah..." Aku membawa Lenka ke dalam. Sedangkan Len balik ke rumahnya.
~o0o~
"UHUK UHUK"
(A/N: Eceknya batuk :v)
Aku tersedak mendengar perkataan Lenka. "K-kau bilang apa tadi?"
"Menurut kakak, kalau di deskripsikan pakai kata - kata, Kakak Len itu gimana sih?" tanya lenka. 'TIDAAK, MATA BERBINAR LAGI!!' pikirku kesal. "Baiklah tapi jangan beritahu dia ya." pintaku. Lenka mengangguk sambil tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
"Dia itu menyebalkan, Populer, Unik, Susah di tebak, manis, Mesum.... Eh... Um... Segitu aja ya... Kalau banyak - banyak aku jadi malu." aku menutup mukaku dengan bantal. Memalukan...
"Oooh... Hmm... K-kak... Ada itu..." suara lenka jadi gemetaran. "Hah?" aku melihat ke arahnya yg menunjuk ke arah nyamuk. "Itu nyamuk lho... Kenapa?" Lenka menyambar ke arahku. "AKU TAKUT SEMUA JENIS SERANGGA!!" Teriaknya. "Pfft!!" aku menyemburkan tawaku dan menepuk nyamuk yang tersesat itu.
~oOo~
"Huaam..." aku yang mengantuk di minggu pagi. Kemarin malam, Lenka memberikanku tiket konser sebelum ia pulang ke rumahnya (bukan rumah len :v)
Menggosok gigi, mandi, memakan sarapan ibu seperti biasa lalu berpakaian. "Konsernya jam 2 siang ya?" kau meratapi tiket konser. "Kagamine twins.... Kagamine..." aku membaca nama artis tersebut. "HAAA!! INI PALSU NIH! MANA MUNGKIN TU ANAK JADI ARTIS!" syukur ibu sedang mengangkat jemuran. Jadi dia tak mendengar teriakanku.
Ding dong
"Siapa sih yang datang?" aku membuka pintu dan melihat seringai dari sang laki - laki itu. "Selamat pagi~ Pagi yang indah untuk nonton konserkan?" "L-len?! Ngapain?... Oh... Aku lupa kamu itu tetanggaku -_-" aku memegang kepalaku dan berpikir sambil bersandar di dinding. "Uuh... Aku harus menghindar dari dirinya." bisikku pelan. Mukanya menatapku dekat. "HOII •\\\^\\\•!! Mukanya deket banget! Mau gua tendang lagi gak anumu!" teriakku padanya. Dia sedikit menjauh sambil cengar cengir. "G-gak... TANTEE!! AKU MAU PERGI SAMA (Y/N) YA!!" "Ha?"
"Len-kun? Hati - hati! Jaga putri ibu ya!" ujar ibu setengah-berteriak dari halaman belakang. Kami masih bisa mendengar ibu. "T-tapi--"
"KAMI BERANGKAT~!!" Teriak Len yang membuat telingaku sakit.
~oOo~
"Katakan! Kau inii... Sebenarnya maunya apa!!" aku menatapnya dingin. "Aku ingin kau menyaksikan konser kecilku. Kau akan dapat bangku vip di depan panggung sama beberapa orang beruntung lainnya." Jelas Len sambil memakan hamburger yang kami pesan di M*donald dengan pasangan minumnya P*psi.
"Lezatnya~" gumamnya. Wajahnya sangat moe •////• aku menggelengkan kepalaku. "Kau ini artis ya?" tanyaku polos. "Baru tahu ya? Cuma aku jarang ngambil job di tv. Cuma sesekali aja. Nanti bakalan ada Rin. Yaa, walaupun dia bukan twin-ku, kami di bilang mirip." jawab Len.
~oOo~
"Kenapa aku harus sendiri dan megang lightstick ini... Sebal sebal!" keluhku sambil meratapi panggung yang kosong. Hanya beberapa instrument dan staf yang mengatur letaknya instrument itu. Memang sih, ada orang di sampingku. Tapi, tak ada yang kukenal. Aku melihat handphoneku dan menge-LINE Len.
Terkirim 1.55 pm
Y/N: Leeeeen. Entar lagi konsernya dimulai kan? ( ˙-˙ )
Len: ya elah. Udah gak sabar lihat aku tampil ya (*๓'˘'๓)
Y/N: Jir ( ˉ ˡˍˉ ) macem mau banget aku lihat konsermu.
Len: kalo gak mau ngapain kamu dari tadi gak bantah aku ngajak kamu kemana aja (♡' ˘ '♡)
Aku hanya membacanya tanpa menjawabnya. Kalau di pikir pikir iya sih....
Tak lama kemudian semua lampu mati dan hanya lampu panggung yang hidup. Mulai suara pembuka oleh rin dan len.
"konser ke 6 kagamine mirror, akan segera dimulai! "
Suara mereka menyatu. Muncullah gambar rin berpose dengan kostumnya di layar panggung.
"Hey hey hey! Apa kau sudah siap dengan teriakanku!?"
Semua orang bersorak "Iya!" yang membuat telingaku kaget.
Lalu poto len dengan kostumnya.
"Ayo bersemangat di musim semi yang indah ini dengan nyanyian!"
Semua orang juga berteriak lagi.
Lalu suara Len dan Rin lagi,
"Mari kita mulai. Ayo hitung! 3!"
"Aaah... Rin sangat enak ya. Aku tak tahu kalau dia itu partner Len." gumamku
Semua orang menghitung sampai 1. Len dan Rin keluar dari bawah panggung memakai kostum yang terkesan 'cheerful'. Lalu menyanyikan lagu Mr. music.
Hey, Mr. Music
maukah kau memeluku erat?
Hey Mr. Music
Belakangan ini hatiku tidak segembira seperti yang biasa kamu lihat
Aku menyimpan kesedihan hatiku dalam dalam dan tidak bisa bangkit dalam hidup
Satu satunya yang kulakukan setiap hari melihat kebelakang hari hari baik yg pernah kupunya
Dan aku melupakan melihat kembali hari ini dan melihat hal bahagia yg aku punya hari ini
Hal hal sederhana yg liputi hidup keseharian kita
Membuat pribadi di dalamku bosan dan sedikit melemah
Ini sulit untuk hidup
Tidak dibutuhkan
dan tidak cukup
Aku harap aku tidak membosankan dan orang yg menyenangkan
Hey, Mr. Music
maukah kamu memeluku erat?
Hey Mr. Music
Biarkan aku menari seperti seharusnya
Peluk aku dengan kehangatan yg kamu punya
Dan dengan ramahnya kamu beri aku
Terus menari
Semua rasa kuatirku dan keraguanku tetap ada dan jarang hilang
Dan menumpuk di dalam hatiku hampir membunuh semua rasa bahagia
Harapan yang dibungkus dalam suatu objek yang sederhana
perlahan lahan mengecil dan menghilang
aku tidak akan goyah,
hapus itu,
atau stop hal itu,
Aku tidak akan menyerah semudah itu!
Hey Mr. Music,
Bekukan waktu yg kita habiskan
Hey Mr. Music,
Pikat aku dengan kerianganmu
Tunjukkan aku mimpi yg kamu lihat di anganmu
Seperti memulai cinta,
Terus menari
Hey Mr. Music,
Kamu memberiku gebrakan keren
Hey Mr. Music,
Menghidupkan keseharianku yang membosankan
Hey, Mr. Music,
Ayo, tunjukkan aku dan dunia yang lebih indah
Hey Mr. Music,
Dengan sihirmu yg luar biasa
Hey Mr. Music,
Ini karena kita semua..
Hey Mr. Music,
Pribadi yang lemah dan belum berkembang
Hey Mr. Music,
Kita semua menangis di waktu kita harus..
Hey Mr. Music,
Hey Mr. Music,
maukah kamu memeluku erat?
Hey Mr. Music
Biarkan aku menari seperti seharusnya
Peluk aku dengan kehangatan yg kamu punya
Dan dengan ramahnya kamu beri aku
Terus menari
Hey Mr. Music,
Bekukan waktu yg kita habiskan
Hey Mr. Music
Pikat aku dengan kerianganmu
Seperti memulai cinta,
Terus menari
Hanya peluk aku dengan kehangatan yg kamu punya dengan baik
Dan dengan ramahnya kamu beri aku
Terus menari
Mr. Music~!
"K-keren!" gumamku sponton menepuk tangan.
"Cinta tapi benci?" Ucap Rin. "Tidak masalah! Aku mencintaimu!" jawab Len. Dia berbalik ke arah penonton, tapi mengedip mata ke arahku. "Ee-eh?"
"Waktunya apa?" sahut Rin kepada para penonton. "Suki Kirai!!" sahut mereka balik. Aku tanpa sadar mengayun ayunkan lightstickku sesuai melodi.
Suka kau benci kau tak tau benci kau
Suka kau hanyalah dirimu suka kau
Suka atau benci ku tak tau pilih yang mana
Suka 'tau benci
Hei!
Woi!
Sialan! Lelaki itu tembak aku segala
Apa pikirannya t'lah melayang 'ntah kemana?
Suka, Benci, ada area di antaranya
kan? ; 'ku disuruh pilih yang mana
Baiklah! Jawabannya telah diputuskan
"Menikah" (eh..!? Menikah!??") Benar! Masa depan 'kan cerah!
Yup, Aku ingin tinggal di rumah yang penuh dengan pohon
Dan setidaknya ada 3 anak.
Tapi tunggu, kenapa
Kita 14 tahun kan? Iya kan?
"Tentang pacaran.." "Suka kau~ ♥" "Dengarkan aku bodoh..!"
Kau tidak terjaga Kau banyak titik lemah
(Mmah~!!!)
Ku ingin mencintai mu kembang, mengembang!
Ku tersenyum saat K'pala S'kolah berbincang
Susu dan Panda jadi Putihnya Beruang
Dunia sungguh menakjubkan!
(yeah~)
Suka 'tau Benci Ku tak tau
Benci tapi Suka.....
"Nih!""Ha?"
'Rainbow Quartz' kau ingin kan pas perjalanan ke rumah
Aku melihatmu terus memperhatikan
Arahnya berlawanan dengan arah sekolah Tapi jangan takut!
Benarkah..? Ku tidak suka tipe s'perti mu!
Kar'nanya.. (hu....) kah aku bereaksi s'perti 'ni?
Oh ya, Aku hanya melihat sisi manismu saja
Tapi s'karang ku takut dan cemas
Tapi walau ku jadi lembut, dan s'dikit d'mi s'dikit bijaksana
Tak diragukan! Tak ada? Aku sungguh suka kamu~ ♥
No problem , manis~ Percayalah padaku
(Ou yah!)
Kau bakar s'mangat apiku Terang benderang
Dan berkembang menjadi high pyromania
"Ku cinta kau!" Ku tak terlalu yakin itu
Tapi mungkin itulah jawabannya
Oh tidak, mungkin ku terp'ngaruh
Ku termakan oleh manismu
Walau engkau sedikit mesum
Tapi ku terp'ngaruh cintamu... >/////<
Ku ingin mencintaimu Kembang, mengembang!
Tuan panda telah tidur membosankan!
Cinta ini terlahir kar'na cinta kita
Dan kita tambahkan rindu
(Oh~)
Pada waktu yang sama tak s'ngaja saling suka maka terjalinnya sebuah cinta
Kebencian punya dua sisi Sekarang kita t'lah mencintai
Hei!
Woi!
Suka kau benci kau ku m'ngerti suka kau
Suka kau hanyalah dirimu suka kau
Suka dan benci tak berakhir oh nananana~
Suka 'tau Benci
"Aku suka padamu~" lagi lagi Len menghadap kemataku. Len kebelakang panggung sedangkan Rin tetap di sana. "Yayaya! Kali ini pembukaan yang menyenangkan, ya? Setelah 6 bulan kami tak konser lagi. Hmm... Kali ini kami akan banyak menyanyikan lagu cinta dan bersemangat! Mari kita mulai lagi! Mungkin kali ini nyata." suaranya berubah menjadi dingin.
Pisau dari sebuah rasa ketidakpercayaan..
Kini akhirnya menusuk pembuluh darahku..
Cinta yang lemah ini tiba-tiba muncul..
Bahkan mengubah tiang menjadi senjata yang mematikan..
Ini bukanlah fiksi..
Aku suka pelajaran matematika dan IPA..
Karena buruk di bahasa maka aku membencinya..
Namun aku terus mencemaskan mana yang benar..
Aku merasa keduanya adalah jawaban yang salah..
PR hari ini adalah tentang diriku yang tak punya kepribadian..
Karena bagiku sudah cukup, aku bahagia dan telah memulai hidup..
Namun mengapa kita kadang-kadang- tidak tapi selalu..
Berkata bahwa kita sedih dan juga kesepian..
Dapatkah kamu membaca kanji di papan tulis?
Dapatkah kamu membaca imajinasi anak kecil itu?
Siapa yang telah menggelapkan hati ini?
Siapakah itu? Siapakah itu?
Dapatkah kamu menyelesaikan persamaan aljabar ini?
Dapatkah kamu merenggangkan tali disekitar leher anak itu?
Apakah tak masalah jika kita terus seperti ini?
Apa yang harus kulakukan? Kini sudah tidak penting lagi..
Sebarapa banyak pun waktu yang berlalu..
Kita dengan cerobohnya akan terjebak dalam hipnotis..
Aku selalu bersembunyi dengan pasrahnya..
Dibalik kesombongan dari kekuatan yang kumiliki..
Aku selalu tidak bisa menyelesaikan PR kemarin..
Karena bagiku sudah cukup, aku bahagia dan telah memulai hidup..
Namun mengapa iblis yang ada didalam diri kita..
Menyuruh kita untuk menghilang dan juga mati..
Dapatkah kamu membaca kanji di papan tulis?
Dapatkah kamu membaca imajinasi anak kecil itu?
Siapa yang telah menggelapkan hati ini?
Siapakah itu? Siapakah itu?
Dapatkah kamu menyelesaikan persamaan aljabar ini?
Dapatkah kamu merenggangkan tali disekitar leher anak itu?
Apakah tak masalah jika kita terus seperti ini?
Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan?
Dapatkah kamu menguraikan rumus perbandingan luas?
Dapatkah kamu menguraikan impianmu sebagai anak-anak?
Siapa yang telah membuang impian itu menjadi sia-sia?
Siapakah itu? Namun aku sudah tahu..
Kapankah kamu akan tumbuh dewasa?
Namun apakah sebenarnya 'tumbuh dewasa' itu?
Siapakah seseorang yang harus kutanya?
Apa yang harus kulakukan? Kini sudah tidak penting lagi..
Segera Rin berlari ke belakang panggung dengan Len yangmenyusul kedepan panggung. Ia membawakan lagu Ai Kotoba.
Sesekali Ia memperhatikanku sambil tersenyum yang membuatku aneh.
"Ayo, nyanyi lagi!"
~oOo~
Semua orang berbubar, sedangkan aku masih duduk. Masih terkagum - kagum dengan penampilan mereka. Handphoneku berbunyi. "Len?"
Y/N: Haloo??
Rin: y/n-chan!!
Y/n: R-rin? Kok kamu bisa pegang hp Len?
Rin: Yaa gitu deh, pas pertengahan konser hpku low batt.
Y/N: Uh...
Len: WOY NGAPAIN SEENAKNYA BUKA HP AKU!
Y/n: itu suara len? (ㆁωㆁ*)
Rin: AAAH! NANTI BAKALAN ADA BODYGUARDS YANG AKAN TEMUIN KAMU. IKUTIN AJA KEMANA DIA PIGI!! BYE
Len: WOY NANTI HPKU JATUH KALAU KAMU BAWA SAMBIL LARI!
Y/n: Ha? Eeeh?
Rin: BIARIN! Udah dulu ya! Bye
Len: HABIS PULSAKU NANTI!
Rin: EEEH!!!
***: GEDEBAK
"Mereka aneh..." ujarku sambil setengah-tertawa. "Anda (NAMA LENGKAP)?" tanya seorang lelaki besar. "Ya... Kau bodyguard?"
"Iya. Ikut saya." ujarnya. Aku mengikutinya. Dia membawaku kebelakang panggung. "Wah..." aku terkesan dengan besarnya ruang di belakang panggung. "Silahkan masuk kemari." di depan pintu itu tertera nama 'Ruang ganti ♦Kagamine Twin♦'
Aku memasuki dalamnya. "(Y/N)-chaan!!" Rin memelukku dan bersembunyi dibelakangku. "(Y-y/n)?" nafas Len terengah - engah, begitu juga Rin. "Apa yang kau lakukan pada sahabatku?" aku mendekati Len. "Dia menjatuhkan handphoneku! Dia menelepon seseorang saat aku ganti baju tanpa bilang - bilang!"
"Kalau yang dia telepon itu aku, masalah?" "Ha? Itu kamu ('-')?" tanya len balik. "Iya~ Itu (y/n)!" ujar Rin ketakutan.
"Ooh... Kalau itu (y/n). Aku gak jadi marah deh (-w-)" Len lalu duduk tanpa menghiraukan sedikitpun.
~oOo~
"Terima kasih sudah mengantarku pulang." ujarku. Len yang keluar dari mobil melambaikan tangannya pada Rin juga. "Sampai jumpa nanti!" Rin tersenyum dan pergi dengan mobil pribadi yang di tumpanginya.
"Rin itu orang kaya, ya?" tanyaku polos. "KAU BARU TAHU?!" Len kaget sambil meratapiku. Aku hanya mengangguk bingung. "Sejak kami bertemu di SD. Dia tak pernah tampak kaya. Dia sangat baik padaku." aku sedikit tertawa. "Aah (•///•) Um... Begitu juga Rinto-kun. Dia itu juga orang kaya."
"Sampai jumpa besok pagi." ujarnya sambil melangkah ke arah rumahnya. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya padaku. "Sampai jumpa!"
2544
Kata
The end
Aouthor's time
Kali ini kebanyakan lagu ya?
Aku pengen bikin lagunya apa aja yang ada dipikiranku. Bakalan ada extra chapter. Tapi tentang apa sih? Rahasia ('w')
Cyaa~ Bonus lagu!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top