Kata 003: Pemaksa dan Mesum
"Sungguh menyebalkan... SEBAL SEBAL SEBAL!!!" aku mengeluh di kamarku. Jendela yang terbuka, membuat angin dari luar masuk. //gak nyambung (?)
Tok tok tok
"Ya?" jawabku. "Nak, tetangga baru sebelah rumah datang. Ikut ibu menyambutnya yuk" pinta ibuku dari luar kamar. "Eeh? Ya! Yaya~ tunggu sebentar aku mau rapikan rambut dulu." jawabku. "Ibu sambut deluan ya." Ujar ibuku. Langkahnya lama lama terdengar menghilang. Aku merapikan pakaianku dan rambutku. Aku keluar dari kamar dan menghela nafas. "Kira kira siapa ya? Mudah mudahan gak galak." kau menuruni tangga dan melangkah ke arah ruang tamu.
Saat mendekati ruang tamu kau merasa aneh. "Tehnya enak sekali bu! Yaa, aku bisa sering kemari nih" suara ini bukan suara Ibu. Tapi, seseorang yang kukena. "Kau anak yang manis~ Kau bisa sering sering main kemari, Kebetulan anak ibu juga seumuran denganmu." Aku melangkah ke dalam ruang tamu. Aku melihat anak berambut pirang beriris biru jernih. Kami berdua saling bertatapan.
"HAAAAA!?" Spontan, kami berdua saling berteriak. Dia adalah Kagamine Len, si OSIS itu. Aku mendekatinya dengan muka kaget. "K-kau? Ngapain di rumah bibi ini!?" tanyanya Aneh kepadaku. aku melototinya dan menunjuknya. "Kau yang ngapain dirumahku!? Sok akrab sama Mamaku!"
"Wah wah wah, hahaha. Jadi kalian berdua sudah saling kenal ya?" tanya ibuku. "Ha?" ujar kami berdua serentak. Aku cengar cengir "Ma, Kenapa dia ada di sini? Dan tak mungkin aku menyukainya jika ia tinggal sebagai tetangga." Mamaku hanya tersenyum senyum. "Ya sudah sudah. Bantu Len-kun membereskan barang barangnya." Len membungkuk terima kasih. Aku kaget dan meohon untuk tidak melakukan hal itu. Len menarik tanganku dan permisi. Dia menarikku ke rumah barunya itu.
"Lepaskaaaan! Pemaksa!!" Len berhenti. "Pemaksa." Ucapnya balik. "Ha?" aku heran dengan sikap anehnya. Dia tersenyum dan berkata, "Kata kedua, berarti tinggal 98 kata lagi ya." aku menatapnya dengan wajah poker faceku. "Jadi... selama ini kau menghitungnya?" Dia mengangguk dan menarik tanganku. Kami masuk ke rumah yang sudah sangat rapi dan bersih, semuanya tertata dengan rapi. 'Jadi untuk apa aku datang kemari?' pikirmu kesal. Kau memasuki kamarnya atas paksaannya. 'Perasaanku tak enak.' pikirmu lagi.
Benar, dia mendorongmu ke dinding itu. "WOI APA - APAAN INI!?" Teriakku. Perlahan, wajahnya mendekatimu. hanya beberapa centimeter dari wajahku. 'Ini cerita mainstream banget di komik Shoujo .-.' pikirmu. 'Aku harus bikin yang greget :0' lanjutmu
"DASAR MESUM!!" teriakmu dan menendang hal itu. Lalu....
KREEEK
Telur tetangga sebelahpun pecah. Dia terjatuh pingsan. "Rasain! Mesum!" Aku berlari keluar dari kamarnya.
"Baru mau marahin dia kenapa harus nganggap aku mesum.... Mesum kata ke - 3 ya.... Au Ah... Sakit banget..." desah Len dan tak sanggup bangkit. Sementara itu, kamu telah berlari kerumahmu sendiri dan mengakhiri hari yang menyebalkan ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top