Lembar 09
Waktu yang perlahan berjalan, membawa Seoul berada dalam pertengahan malam. Di mana kegelapan yang sempurna membekukan semua yang berada dalam naungan nya, membimbing jiwa untuk berkelana meninggalkan raga mereka.
Namun tidak bagi si Lost Child dan sang Penjaga, di mana keduanya tampak masih terjaga. Berbaring dengan posisi miring dan saling berhadapan, tak ada kata yang keluar sedari tadi dan itu cukup membuat ketenangan di dalam ruangan hangat tersebut.
"Kau belum ingin tidur?" Tegur Taehyung yang menyangga kepala nya menggunakan tangan nya sehingga ia bisa leluasa melihat pemuda di hadapan nya yang memberikan gelengan sebagai jawaban.
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa tidur."
"Kau memikirkan sesuatu?"
Changkyun terdiam, mencoba memahami apa yang tengah ia pikirkan. Dan ada dua alasan kenapa dia tidak bisa tidur dengan mudah seperti hari sebelumnya. Yang pertama adalah, bagaimana ia bisa tidur ketika ia baru saja melihat hal di luar nalar terjadi di hadapan nya. Dan yang kedua, dia sedikit heran karna meski dia bangun pagi sekali, dia tidak pernah menemukan Taehyung di sana.
"Jika itu menganggu mu, maka katakan dan segera tidur!" Tegur Taehyung kembali seakan mampu membaca pikiran Changkyun.
Pandangan yang sempat terjatuh itu pun kembali terangkat dan membuat tatapan keduanya saling bertemu. "Hyeong, tidur di mana?"
"Aku tidur di sini."
"Setiap hari?"
"Benar, setiap hari aku selalu berada di samping mu."
"Tapi kenapa saat aku bangun, Hyeong sudah tidak ada."
Taehyung terdiam, memberi jeda untuk perbincangan kedua nya, hingga seulas senyum itu kembali terlihat di kedua sudut bibir nya.
"Kau sangat penasaran dengan ku?"
Changkyun tampak ragu. Namun sungguh, dia memang benar-benar penasaran. Taehyung bukan hantu tapi dia juga berbeda dengan manusia, dan hal itu sedikit membuat Changkyun bingung. Terlebih hantu bernama Jun Hee itu memanggil nya dengan sebutan Tuan.
"Apa Hyeong ini adalah seorang paranormal?" Ujar nya kemudian dan justru membuat Taehyung tertawa ringan.
"Kenapa kau berpikir seperti itu?"
"Hyeong bisa memerintah hantu tadi, dan juga buku yang tadi. Itu tidak masuk akal." Ujar Changkyun yang di sertai dengan gelengan kepala di kalimat terakhir yang ia ucapkan.
"Park Jun Hee, nama hantu itu. Kau harus memanggil nya menggunakan nama nya sebagai bentuk dari kesopanan. Meski dia telah menjadi hantu sekalipun, jangan pernah kehilangan rasa hormat mu kepada yang lebih tua."
Changkyun terdiam, tak menyanggah ucapan Taehyung yang nyata nya memang benar. Namun hal itu tidak membuat nya cepat beradaptasi dengan tempat asing tersebut.
"Ada pertanyaan lagi?"
"Di luar, kenapa ada banyak hantu di sekitar rumah?"
"Mereka adalah tamu ku."
Mata Changkyun mengerjap beberapa kali untuk bisa mencerna perkataan Taehyung yang sedikit tidak masuk akal.
"Mereka berkeliaran di luar karna aku tidak menerima tamu selama satu minggu ke depan."
Changkyun menarik selimut nya hingga menutupi dagu nya. "Hyeong ini, manusia kan?"
Pertanyaan yang masih sama seperti sebelumnya, membuat Taehyung kembali menarik sudut bibir nya. Bisa di lihat nya kekhawatiran yang di rasakan oleh pemuda di hadapan nya tersebut.
"Menurut mu bagaimana? Bukankah kau bisa membedakan nya."
Changkyun menggeleng.
"Kenapa?"
"Hyeong, mirip dengan ayah ku."
Sebelah alis Taehyung sekilas terangkat. "Maksud mu Daniel?"
Changkyun mengangguk, mengutarakan sebuah kejujuran karna memang benar. Saat bersama dengan Taehyung, dia merasa tengah bersama ayah nya. Meski pada kenyataan nya wajah keduanya tidak memiliki kemiripan sama sekali.
"Dari sudut mana aku terlihat mirip dengan orang itu?"
"Bukan wajah, tapi... Aku merasa sedang bersama dengan ayah ku setiap kali berada di samping Hyeong."
Sudut bibir Taehyung kembali terangkat. "Begitukah. Jadi... Menurut mu siapa aku?"
Changkyun menggeleng setelah sempat terdiam.
"Akan ada banyak hal yang kau ketahui setelah kau bisa beradaptasi dengan lingkungan baru mu."
Changkyun tak memberi respon, dan perhatian keduanya teralihkan oleh pintu balkon yang terbuka dari luar secara perlahan. Sikap santai Taehyung justru berbanding terbalik dengan Changkyun yang tiba-tiba melebarkan mata nya.
Dan setelahnya, Changkyun melihat Jun Hee masuk ke dalam kamar di iringi dengan pintu balkon yang kembali tertutup dengan sendirinya.
Changkyun menatap Jun Hee yang berdiri di dekat pintu balkon dengan tatapan was-was, seakan Jun Hee adalah sebuah ancaman bagi nya. Hingga netra biru laut itu bertemu dengan tatapan was-was nya. Membawa perasaan tak nyaman kembali menghinggapi tengkuk nya.
Perlahan dia bergerak dengan hati-hati mendekat ke arah Taehyung dengan pandangan yang masih tertuju pada Jun Hee di saat ia telah menarik perhatian dari Taehyung yang hanya menatap nya dalam diam.
Dia semakin mendekat dan saat ia bisa menjangkau tubuh Taehyung, dia segera menyembunyikan wajah nya dengan kedua tangan yang mencengkram kemeja putih Taehyung. Dan hal itu pula yang membuat Taehyung tersenyum geli melihat tingkah nya.
Namun ada hal yang kembali membuat Changkyun sedikit merasa aneh terhadap sosok Taehyung. Dia sama sekali tak merasakan detak Jantung di dalam dada pemuda yang lebih dewasa dari nya tersebut. Menyadari hal itu, dia pun perlahan menggerakkan tangan nya untuk menyentuh dada Taehyung. Namun dia sedikit tersentak ketika sebuah telapak tangan menyentuh tengkuk nya, dan dengan sedikit tekanan pada tengkuk nya. Perlahan kesadaran nya menipis hingga hanya dalam hitungan detik, dia benar-benar kehilangan kesadaran nya.
Taehyung mengangkat tangan nya dari tengkuk Changkyun dan sekilas mengusap surai hitam pemuda tersebut dengan seulas senyum tipis yang kemudian menghilang ketika ia mempertemukan pandangan nya dengan Jun Hee yang masih berdiri di tempat sebelumnya.
"Apa yang dia katakan?" Ujar nya yang di tujukan pada Jun Hee.
"Dia menginginkan sebuah pertemuan dengan Tuan."
Taehyung menjatuhkan pandangan nya, tampak tengah mempertimbangkan sesuatu untuk beberapa detik sebelum kembali mengangkat pandangan nya.
"Di mana dia sekarang?"
"Dia mengatakan akan kembali ke Pack nya, dan jika Tuan menyetujui permintaan nya. Dia akan segera datang kemari."
Taehyung menjatuhkan pandangan pada wajah Changkyun, di mana malaikat kecil nya itu tengah terlelap. Mencoba mengambil keputusan yang tepat agar keputusan yang di ambil nya tidak membahayakan Lost Child.
"Besok malam, tunjukkan jalan menuju ke tempat ku padanya!"
"Tapi, Tuan ku." Perkataan yang terdengar seperti Jun Hee yang hendak menyanggah perintah nya, dan membuat pandangan keduanya kembali di pertemukan.
"Membiarkan dia datang kemari, apakah tidak masalah bagi Tuan Muda?"
"Klan Werewolf tidak ada hubungan nya dengan anak ini. Mulai besok pagi, pastikan kau selalu berada di samping nya!"
"Ye, Tuan ku." Tak ada perlawanan, Jun Hee menunduk dalam sebelum menghilang dari pandangan Taehyung.
Dia kemudian menjatuhkan pandangan pada sosok kecil yang kini tengah mendekap nya dalam tidur lelap nya. Dengkuran halus yang sedikit menggelitik telinga nya hingga menampakkan seulas senyum kembali melukis rahang nya yang begitu tegas.
Besok adalah hari di mana Lost Child akan benar-benar menjalani hidup nya sebagai pemegang segel dari sang pemberi kutukan. Mulai besok, dia akan menemukan hal-hal baru yang tak pernah ia bayangkan. Dan besok, dia akan di pertemukan dengan sang Alpha dari mahluk immortal penguasa Dataran Jeju.
Selesai di tulis : 01.10.2019
Di publikasikan : 02.10.2019
Entah kenapa mahluk immortal satu ini juga meminta peran😂😂😂😂
Ada yang bisa menebak siapa yang akan di pertemukan dengan Lost Child di episode mendatang😁😁😁😁
Sampai jumpa di tanggal 11.10.2019
Omong-omong mereka agak mirip di foto itu🙈🙈🙈🙈
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top