chap 5: pergi bersama

"jadi dia kembali lagi kepadamu?" tanya janako. Dia terlihat khawatir padaku. Sedangkan aku hanya memeluk lututku. Masih ketakutan dengan kedatangan dia.

"dia? Memang siapa dia?" tanya akashi-kun. Shiraku-chan menatapku seolah meminta izin. Aku hanya mengangguk.

"dia itu adalah mantan pacarnya, dia yang telah menghancurkan hati (last name)-chan, dan dia adalah lelaki brengsek!! Namanya adalah miraiku shoujiki. Ya, aku tau namanya indah namun sifatnya tidak indah" jelas janako.

"dan kalau tidak salah shoujiki itu artinya kejujuran, bukan?" kata aomine-kun.

"ya, besar kemungkinannya seperti itu" kataku menatapnya.

Keesokan harinya...

Aku turun. Tapi tau-tau nya ada hantu~ tidak, bukan hantu layaknya kisedai itu. Maksudnya hantu kayak sunder bolong. Tapi, bedanya ini valak. Aku membelalakkan mata.

"KYAAAAA!!! ADA HANTUUUU!! KENAPA PAGI-PAGI ADA HANTUUUU SIH!? GANGGU PEMANDANGAN!! DAREKA!! TASUKETE!!" teriakku selama di perjalanan. Maksudnya lari. Tapi, tau-tau nya ada hantu yang tidak aku tau namanya tapi seram, tiba-tiba muncul di depanku.

"AAAAAARGH!! ADA HANTU LAGI!!" Kataku terkejut dan takut. Maju ada hantu, kalau kebelakang ada valak.

"IHIHIHIHIHI!!!" ketawanya yang membuat bulu kuduk ku berdiri.

"EMAAAK!!"

"VALAAAK!! ADA HANTU!!"

"MANA-SSU!?"

"ITU!!"

"KYAAAAAA!!!

"(LAST-NAME)-CHAN!! kamu kok beri-AAAAAAA!! ADA VALAK!!!" haduh~ aku merasa arwahku melayang.

"(last name)-san"

"kyaaa!!! Sejak kapan kau disitu Kuroko-kun!?" terikaku kaget yang membuat arwahku kembali lagi.

"dari tadi" kata Kuroko.

"ngomong-ngomong valak nya mana?" tanyaku sambil celingak-celinguk.

"diusir akashi-kun" jawab Kuroko. Kok ngusirnya cepet banget ya? Aku melihat jam. Oooooh udah jam 08.00.

"kalian kalau aku pergi mau ikut nggak?" tanyaku. Semua langsung ngumpul. Hee~ siapa juga yang nyuruh ngumpul?

Aku merasa jadi bos

#eeeaaa

"ikutlah" kata ahomine.

"kalian paket baju manusia gih supaya bisa dilihat orang lain" kataku. Aku pergi kekamar untuk paket baju. Dan memakai baju pergi.


Lumayan simple sih. Aku segera kebawah dan mereka telah memakai baju mereka sendiri-sendiri.

Kuroko memakai baju itu.

(Yaomi: akashi pake baju yang sebelah kiri itu)

Aku harap nanti aku tidak mimisan.

Eh tunggu, salah pict nih author-san nya.

Kise pake baju kayak gitu. Satu kalian lagi, semoga nanti aku tidak mimisan.


Cukup simpel. Dan apa-apaan itu!? Lucky itemnya!?

Sepertinya baju itu terlalu kekanak-kanakan. Aku sweatdrop melihat baju Mursakibara.

"baju nya Aomine b aja"

"apanya yang biasa aja!?"

"nggak keren kayak yang lain" kataku sambil memejamkan mata.

"ini baju baru dan bagus tau!"

"serah" kataku sambil melihat kesamping.

"nah! Ayo semuanya ahahahaha!!!" kataku sambil tersenyum riang bagaikan anak kecil yang dibelikan es krim. Lalu langkahku berhenti.

"kita mau kemana ya?" semuanya langsung sweatdrop berjamaah.

"bagaimana kalau beli makanan disana?" kata Mursakibara sambil menunjukan cafe yang sampingnya lapangan. Aku mengangguk. Aku memegang tangan Mursakibara dan berjalan ke cafe itu.

"kalian pesan saja sesukanya aku yang bayar, tenang saja" kataku yang masih tersenyum. Aku menetap lapangan dari jendela. Aku melihat banyak anak-anak yang bermain bola tendang, bukan basket. Saking fokusnya aku melihat leainan mereka, aku tidak sadar yang lain memanggilku dari tadi.

"em.. eh? Ada apa akashi-kun?" tanyaku.

"kau tadi melamunkan apa? Dan kau tidak pesan?" tanya akashi.

"aku pesan (favorit food) sama (favorit drink)" kataku kepada pelayan tersebut.

Posisi kamu seperti itu. Tidak lama makanan mu cukup di hadapan kami.

Skip~

"jadi, totalnya berapa?" tanyaku pada pelayan.

"123.000 ¥" katanya. Semuanya kaget kecuali aku dan akashi. Aku memberinya uang 123.000¥.

"mahal sekali ternyata kalau beli disitu-ssu" kata kise. Aku terkekeh.

"tidak mahal-mahal banget kok" kataku. Kise menatapku dengan arti orang-kaya-mah-bebas-ssu. Aku tertawa melihat ekspresi kise. Aku lalu menatap lapangan yang masih dimainin oleh anak kecil. Aku mendekati lapangan itu untuk melihat mereka bermain.

"(name)-chi? Kamu ngapain-ssu?" tanya kise lagi.

"aku cuma mau melihat mereka bermain, itu aja kok" kataku. Kisedai mengangguk. Dan aku melihat kebawah, bola itu menganai kakiku. Anak-anak kecil itu menghampiri ku takut-takut.

"kalian sedang bermain bola ya?" kataku ramah. Mereka mengangguk. Aku menendang bola itu.

"ayo main! Ahahahaha!!" kataku tertawa bak anak kecil. Aku bermain dengan senang hati. Kadang mengoper, menendang, merebut, atau salto.

"one-chan curang!"

"eh? Kenapa curang?" tanyaku gelagapan.

"masa anak kecil kayak aku yang manis ini ngelawan one-chan yang udah besar nan cantik ini" katanya. Aku hanya tertawa. Lalu aku merasa ada yang duduk disamping. Dan benar, itu adalah Kuroko.

"bagaimana kalau kakak-kakak yang bermain serangan kalian hanya menonton?" tahta Kuroko. Aku cengok ditempat.

"ha'i oni-chan!" katanya langsung berdiri. Dia dan teman-temannya duduk di kursi yang disediakan.

"kamu serius kuroko-kun?" tanyaku. Kuroko mengangguk.

"ya, tidak masalah sih. Tapi, siapa yang akan membagikan timnya?" kataku. Akashi maju.

"biat aku aja" katanya. Akashi lalu membagikan tim. Aku setim sama Kuroko dan Mursakibara. Sisanya mereka. Eh tunggu, kise kenapa hanya duduk ya? Ya udahlah yang penting main. Tapi...

"KENAPA LAKI LAWAN PEREMPUAN!? INI TIDAK ADIK NAMANYA!" kataku.

"ganbatte, (name)-chi!! (Name)-chi pasti bisa-ssu!!" kata kise yang berusaha menyemangati ku. Aku agak ragu sih.

"ummm... Baiklah kalau begitu" kataku.

Skip~

Hanya beda 1 angka. Dan yang pasti yang menang adalah tim akashi.

"oni-chan bak iblis itu menang!"

"tapi sayang ganteng"

"tapi permainannya hebat!!"

"aku iri! Aku nggak mau jadi pendek! Aku mau jadi tinggi kayak oni-chan sana one-chan disana!" kata perempuan berambut orange itu.

"ahahaha! Adek kecil nanti kalau sudah besar akan jadi tinggi kok" kataku mencoba menenangkan anak yang bilang iri tadi.

"aku bukan anak kecil! Aku udah 2 SMP tau!"

"eh?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top