Prologue
Deras air mata terjun mengalir ke dua belah pipi, jutaan pedang seperti menancap di ulu hati, Minhwa tenangkan diri untuk tidak rapuh dalam perasaan ini. Jelas sekali, manik kembarnya melihat sang suami mengobrol dengan bahagia dengan seseorang yang bukan dengan dirinya, tertawa bukan karena dirinya, pun mengusap perut membuncit yang tentu bukan dirinya. Kim Taehyung dan Jeon YooAh. Cocok sekali, pasangan ayah dan ibu kelak, tinggal menunggu bayi yang dikandung YooAh lahir dengan lancar dan sehat. Apa Minhwa mempunyai penyakit? Tidak, dia sangat sehat. Pun dengan rahim yang bagus. Tapi, mengapa ia membiarkan Taehyung dan YooAh bersama? Itu karena sebuah alasan. Minhwa mengusap air mata nya, ketika mendengar Taehyung memanggilnya. Ia tidak boleh terlihat menangis, dia harus menguatkan diri walaupun tangisan tak akan membuat siapapun dan apapun kembali. Senyum bahagia terbingkai di raut wajah Taehyung, tentu itu membuatnya bahagia juga. Walaupun itu bukan karenanya.
"Eonni," panggil YooAh dengan nada ceria. "Dokter mengatakan bahwa jenis kelamin bayiku adalah laki-laki. Aku sangat senang sekali."
"Aku ikut senang untukmu, Yoo-ya." Pun Minhwa menghampiri YooAh dan tersenyum ketika memeluknya dengan hati-hati. Namun YooAh lekas melepaskan pelukan Minhwa dan meringis kesakitan. Membuat Minhwa melihatnya bingung.
"Ah! Jangan memelukku terlalu erat Eonni, perutku sudah membesar. Apa kau tidak melihatnya?"
Taehyung yang melihatnya menjauhkan Minhwa dari YooAh. Dan memandang Minhwa dengan tatapan tajam. Itu membuat hati Minhwa mencelos, padahal ia sendiri sudah hati-hati. Mengapa, Taehyung tidak melihatnya?
"Hwa-ya, aku tidak mengerti. Mengapa kau menyakiti YooAh terus menerus? Jika yang ingin kau salahkan disini adalah aku, karena aku tidak pernah mencintaimu. Tapi sampai sekarang kau masih terus tidak menyukai wanita yang kucintai, bukankah harusnya kita berpisah bukan, sejak dulu?"
Perkataan Taehyung kembali menghujam hatinya yang kian terluka, seperti itukah Minhwa di matanya? Apakah rumah tangga yang ia pertahankan akan jadinya seperti ini ketika Taehyung menemukan penggantinya? Dimana harmonisasi yang tercipta diantara mereka sebelum Taehyung menemukan wanita itu. Minhwa menahan air mata yang ingin jatuh dari pelupuk matanya.
"Apakah kau sudah buta Taehyung ketika kau melihatku seperti itu? Walaupun berkali-kali pun aku menjelaskan aku selalu salah di matamu, kau akan terus membelanya walaupun ia salah. Jadi, aku akan membenarkan semua perkataanmu."
"Ya, seharusnya. Dan, dia tidak pernah salahㅡ"
"DIAM!" Minhwa berteriak cukup nyaring. Sempat ia ingin tahan saja di dada, namun cukup semua itu hanya pilu menyembilu jika ia tahan lebih lama. YooAh terlihat takut hingga ia memeluk kaki Taehyung karena ia sedang duduk di sofa. Dan Taehyung mencoba menenangkannya. Itu semakin membuat Minhwa muak.
"Kau mengenalkannya padaku, bahwa dia adalah seseorang yang butuh dikasihani. Karena dia hidup sebatang kara. Aku sudah menerimanya. Aku mempercayainya walaupun aku tahu itu hanya alibi-mu. Kau selalu mengatakan bahwa kau ingin menjaganya, melindunginya, menemaninya ketika tidur, membiayainya untuk kuliah, dan semua kebutuhannya kau selalu penuhi. Apakah aku kau anggap bodoh Taehyung? Mengapa kau tidak katakan saja bahwa kau ingin bertanggung jawab atasnya Taehyung? Kau mencintai dia sampai kau tidak melihat siapa orang yang kau cintai ini. Kau pun buta, kau bahkan tidak tahu bayi siapaㅡ"
"CUKUP!" YooAh tiba-tiba berteriak, memotong pembicaraan Minhwa yang bahkan belum terselesaikan. Ia sudah bergelimang air mata, terisak, masih memeluk Taehyung. Tapi sepersekon kemudian ia melepaskannya, dan beranjak dari kursi.
"Jika kau memang tidak ikhlas aku berada disini, lebih baik aku pergi! Eonni, bukankah aku sudah pernah katakan, jika membenciku, benci aku saja. Jangan bayi ini. Dia belum hadir didunia ini, dia tidak tahu apa-apa. Taehyung oppa adalah Ayahnya, tentu saja ia harus bertanggungjawab atasnya. Tapi, jika kau tidak mengizinkannya, maka aku akan pergi."
"Jika kau punya harga diri tentu saja kau harus pergi."
YooAh terisak sambil melangkah kakinya untuk pergi, namun ia berhenti dengan memegang perutnya yang terlihat sangat sakit. Sambil meringis kesakitan; tangan satunya mencari pegangan.
"YooAh!" Taehyung spontan berlari ke arah YooAh, membantu berdiri dan menanyakan ada apa. Lantas, ia menengok ke arah Minhwa, yang selalu jadi sumber masalah baginya. Memandang istrinya penuh kebencian.
"Ini semua gara-garamu! Jangan kau anggap semua masalah selesai sampai disini, Hwa-ya. Jika terjadi apa-apa pada calon bayiku, kau akan tahu apa yang kulakukan padamu."
Minhwa menggeleng-gelengkan kepala, memandang Taehyung dengan nanar. Bukankah seharusnya ia menyerah pada situasi ini? Dan lebih baik segera pergi? Bahkan untuk mempertahankan apa yang ingin ia pertahankan sudah tidak ada gunanya lagi.
"Cukup sudah, aku muak dengan kemunafikan selingkuhanmu itu Taehyung!"
Plak!
Tanpa sadar Taehyung dengan geram berjalan spontan lalu melayangkan tamparan itu kepada pipi Minhwa. Seumur-umur selama mereka berumah tangga tidak pernah terjadi kekerasan fisik walaupun sering bertengkar. Luruh sudah air mata Minhwa yang sedari tadi ia tahan. Bersama tamparan Taehyung yang ia layangkan, bahkan Minhwa tak pernah membayangkan Taehyung akan seperti ini pada akhirnya. Segenap perih di luka hati dengan cinta yang sudah ingin pergi, Minhwa melayangkan surat kedokteran yang mana membuktikan bahwa ia mengandung calon bayi. Siapa lagi kalau bukan karena Taehyung, Ayah dari calon bayinya sendiri.
"Baiklah, aku pergi."[]
---------------------------------------
Siapa yang kaget dapet notif baru? XD
Hayoooloooo Taehyung cast utamanya. Baru kannnn, coming soon chapter satunya. Karena ini series kayak amaranth hoho (͡° ͜ʖ ͡°)
Ada yang suka? Kalo banyak yang suka aku lanjut, kalo enggak, aku draft-in lagi. 🤣🤣 ngancem.
Vote dan komen jan lupa yak. See ya💜
Ig : its.yourscrittlare
Nochu
March 24, 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top