1. Jeon YooAh

Sebelum rumah tangga yang dibina hancur karena penghianatan, awal mula cerita Minhwa dan Taehyung hanyalah sebuah klise. Sejak berteman sedari kecil, mereka sudah terikat oleh kesepakatan orang tua, yaitu menjodohkan mereka. Bukan tanpa alasan Taehyung mengiyakan, karena ia menganggap ia sudah mengenal baik Minhwa, maka tak salah ia dinikahkan dengan sahabatnya. Pun Minhwa tentu mengikuti apa yang selalu diinginkan kedua orang tuanya. Minhwa tidak masalah, karena ia memang menyukai Taehyung. Satu-satunya yang rumit adalah profesi Taehyung yang sebagai aktor, harus menyertakan media massa dalam pernikahannya. Walaupun pernikahan mereka tertutup, jelas berita tentang ia menikah dengan siapa akan di rilis sedemikian rupa.

Ia adalah seorang anak direktur utama di perusahaan agensi yang menaungi Taehyung. Akan tetapi Minhwa sendiri mempunyai bisnis mendirikan kafe dan restoran yang cukup besar. Itu sebabnya sangat kontras perbedaan dunia kerja Minhwa dan Taehyung, dimana mereka tidak sering berhubungan karena mengurus pekerjaan masing-masing. Tapi, ada kalanya, Minhwa menyempatkan bertemu Taehyung atau sekadar menemani pria itu makan siang.

“Aku melihatmu di televisi. Untuk drama kolosal pertamamu itu peranmu sangat bagus,” ujar Minhwa sembari menyumpit kimchi ke mulutnya. Suasana di restoran miliknya lumayan lengang, tempat ini restoran yang tak jauh dari lokasi dimana Taehyung syuting. Akan merepotkan dan memakan waktu yang lama bilamana harus mencari yang restoran lain, maka dari itu Minhwa mengajak Taehyung kemari.

Taehyung menyeruput cola-nya, sedikit mendecak segar ketika ia merasakan minuman berkarbonasi meluncur di tenggorokan nya. “Ya, aku pun menyukainya. Mempunyai teman-teman yang jauh di atas umurku menyenangkan.”

Minhwa mengangguk menanggapinya, ia masih sibuk menghabiskan kimchi dalam mangkuk nya.

“Ah, aku belum mengatakannya padamu. Aku mendapat tawaran memainkan film dewasa untuk dua bulan ke depan. Apakah aku harus menerimanya? Rating-nya pasti akan bagus.”

Spontan Minhwa terbatuk mendengar pernyataan Taehyung yang melontarkan perkataan itu dengan mudahnya. Seakan dirinya tidak menanggung resiko apapun ketika menerima tawaran itu. Pria itu mungkin lupa jika mereka sudah menikah.

“Kau kenapa?” tanya pria itu memberi kernyitan bingung. Minhwa langsung meminum jus jeruknya, sampai setengah karena setelah terbatuk lehernya merasa kering.

“Kau bodoh, ya?” cerca Minhwa lalu menghela napas. “Apa yang akan dikatakan media jika kau menerima film itu dan bagaimana dengan status kita?”

Bersidekap, Taehyung mencondongkan badannya, berbisik pelan seakan takut ada orang yang mendengarnya. “Ini akan menjadi pengalaman seks pertamaku di depan kamera. Pasti akan menggairahkan. Kau tidak mendukungku? Status kita bukankah sama saja seperti kita sebelum menikah, Hwa-ya.”

Minhwa selama tiga bulan setelah menikah ini sangat tahu, bahwa pernikahannya hanya karena mereka teman sejak kecil. Tidak ada yang special. Namun, pernikahan tetap pernikahan, mereka sudah sah secara resmi di mata negara. Tak masalah jika itu hanya sken berupa ciuman seperti film-film yang sebelumnya dibintangi Taehyung, tapi untuk kali ini Minhwa menolak karena bukan hanya reputasi mereka sendiri, tapi reputasi agensi nya pasti akan ikut tercoreng. Bukankah yang harusnya yang disalahkan ini orang yang mengajukan tawaran ini? Mereka harusnya tahu bahwa Taehyung sudah memiliki istri.

“Aku akan tetap menolaknya. Pikirkan semua, bukan hanya kepentingan sendirimu, Taehyung.”

Minhwa beranjak dari sana setelah mengatakan ia pergi. Dirinya sedikit kesal bahwa Taehyung tidak mengerti apa yang terjadi jika ia menerima tawaran tersebut. Sekonyong-konyong, pria itu memang hanya memikirkan bahwa melakukan seks di depan kamera itu akan menyenangkan. Pria cabul. Bahkan untuk menyentuhnya saja, pria itu tidak pernah.

---oOo---

Taehyung menyetir mobilnya sendiri untuk pulang. Ia menyuruh manajernya untuk pulang terlebih dahulu lantaran ia ingin sendiri. Ia masih memikirkan sejam yang lalu dimana ia sudah mengkonfirmasi bahwa ia menolak tawaran memerankan film dewasa yang ia bicarakan dengan Minhwa tadi. Ya, padahal dia ingin sekali merasakan bagaimana bercinta di depan kamera, tapi sayangnya ia lupa bahwa ia sudah terikat pernikahan dengan Minhwa.

Tiba-tiba ketika ia belok persimpangan, ia hampir menabrak seorang gadis yang sedang linglung dan sekarang ia terkejut memandang mobil Taehyung hampir menabraknya. Taehyung bisa kena pasal dan ditangkap karena menyetir mobil ugal-ugalan apalagi dengan melamun seperti tadi. Apalagi pasti media yang tahu akan memberitakan ini dengan berlebihan. Ia harusnya berhati-hati.

Pria itu kemudian turun, menghampiri sang gadis dengan senyum terbaik nya. Seolah-olah ia harus bersikap baik agar gadis itu tidak menuntutnya. Walaupun tidak ada lecet di bagian tubuhnya.

“Ah, maafkan aku. Hampir saja menabrakmu, kau tidak apa kan?”

Gadis itu tiba-tiba menangis, di balik kaos kebesaran yang ia pakai, ia seperti gadis yang masih remaja yang beranjak dewasa. Taehyung pun bingung, mengapa gadis ini menangis. Hingga ia pun merasakan keterkejutan yang luar biasa, dimana sang gadis ini lalu memeluknya.

“Oh, hei, maaf, apa yang kau lakukan?”

Taehyung ingin melepaskannya tapi tak tega. Bagaimanapun ini adalah seorang gadis. Dan ini tempat umum. Ia tidak ingin saja ada media lokal Diswatch dari jauh mengikutinya. Namun gadis itu semakin erat memeluknya. Hingga pikiran Taehyung kosong, karena merasa perutnya tertekan oleh benda yang cukup kenyal menempel padanya. Masih sempat, ya Taehyung memikirkan hal itu di saat seperti ini. Ia bergidik geli namun perutnya merasa hangat.

“T-tuan, maaf. Bolehkah aku ikut d-denganmu? A-aku takut, jika s-seseorang menemukanku, a-aku akan dibunuh olehnya.” Gadis itu kemudian merenggangkan pelukannya dengan sesenggukan. Ia mengusap wajahnya yang begitu sembab.

Taehyung tambah tak tega. Daripada berlama-lama di luar seperti ini, lebih baik ia membawa gadis ini ke mobil. Dan bisa menanyakan hal-hal yang lain di apartemennya. Ia akan merahasiakan ini dari Minhwa dulu. Ia harus putar balik dari arah menuju penthouse-nya.

“Masuklah ke dalam mobilku. Nanti ceritakan semua padaku, aku akan memberimu tempat tinggal sementara.”

Gadis itu mengangguk, lalu tersenyum polos. “T-terima kasih.” Mereka pun masuk ke dalam mobil, Taehyung sejemang berdiam diri, memandang cermin yang menampakkan gadis itu yang terlihat lugu. Ia menghela napas panjang lalu melakukan mobilnya kembali.

“Siapa namamu? Aku perlu mengenal seseorang yang akan kutampung di tempat tinggalku. Dan, itu tidak gratis.”

“A-aku akan melakukan apapun, Tuan! Aku bisa bekerja sesuai keinginan Tuan.”

Taehyung terkekeh, tapi ia juga tidak tahu gadis itu harus membayar dengan apa. Ia akan coba pikirkan nanti.

“Hm, kau belum menyebut namamu.”

“Ah, mianhabnida.” Gadis itu di belakang beringsut, dan menunduk malu. Ia menyebut dirinya dengan terbata-bata. “Namaku Jeon YooAh, Tuan.”[]

Ig : its.yourscrittlare
ㅡNochu,
April 01, 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top