40
"Om Alva!" Ciara berteriak tepat di belakang tubuh lelaki itu.
Alva yang sedang melangkah pun menjadi terhenti, lalu ia membalikkan badannya. Padangan pata ke duanya saling beradu. Kerinduan dan kebencian itu bercampur menjadi satu.
"Kenapa?" Alva terlihat begitu tenang, padahal di dalam hatinya sedang meronta ingin memeluk gadis bantatnya itu.
Sebagian part dihapus untuk kepentinagn penerbitan
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top