28
Dua hari sudah Ciara meninggalkan kos-kosan dan selama itu pula Ciara selalu mengurung dirinya di dalam kamar. Dia keluar kamar jika ada yang diperlukan saja. Gadis itu masih marah kepada Dewa, namun kakaknya itu seolah tidak mengetahui akan hal itu, pasalnya sejak kedatangan Ciara kembali ke rumah orang tuanya, Dewa selalu saja sibuk dengan pekerjaanya dan jarang pulang ke rumah.
"Kira-kira Fian lagi apa ya jam segini?" tanya gadis itu pada kesunyian. Entah mengapa wajah Fian selalu saja melintas di pikirannya setiap saat. Ciara berharap bocah itu baik-baik saja bersama dengan Alva.
Saat Ciara sedang asyik bergelut dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba suara ketukan pintu kamarnya tersengar.
"Siapa?" tanya gadis iu sedikit berteriak.
"Ini Mama sayang," sahut seseorang dari luar.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top