22

Lelaki berjas mahal itu terlihat sedang mencari sesuatu di tengah-tengah kerumunan banyak orang. Wajahnya terlihat sangat khawatir karena tidak kunjung menemukan seseorang itu juga.

"Gimana bro, udah ketemu?" tanya Tito kepada sahabatnya yang sedang mencari Ciara.

Alva menggeleng, lelaki itu mengusap wajahnya frustasi. Alva tidak bisa membayangkan Ciara di tengah-tengah kerumunan orang semanyak ini dengan pakaian yang sedikit terbuka. Pastilah para lelaki hidung banyak yang mengincar. 

"Lo tenang dulu, pasangan gua juga nggak ada ini," ucap Tito lagi mencoba menenagkan Alva.

"Gimana gua bisa tenang, itu bocah nggak pernah keluar ke pesta sebesar ini dan lo tau sendiri tamu undangan lo kaya gimana. Rata-rata mereka Om-Om hidung belang!"

Pikiran Alva saat ini begitu kalut ketika belum juga menemukan titik keberadaan Ciara. Gadis mungil itu memang terkadang suka menghilang tanpa sebab dan kembali tanpa diminta.

"Dia bawa ponsel nggak?" tanya Tito.

Lagi-lagi Alva menggeleng lemah, kepala lelaki itu rasanya ingin pecah saat itu juga. Alva mencoba menenagkan dirinya dengan mendongakkan kepala, berharap saat melihat banyaknya lampu bisa membuat hatinya tidak resah. 

"Silan!" umpatnya saat melihat gadis yang dicarinya berada di antara kerumunan lelaki pembisnis di sebrang sana.

"CIARA!" teriaknya, kilatan penuh amarah sangat terpancar jelas di wajah Alva.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top