17
Pagi hari di kediaman keluarga Bastar tidak berubah dari biasanya. Lagi-lagi bising dari suara Ciara yang cempreng mampu membuat gendang telinga Alva nyaris pecah. Sampai-sampai membangunkan lelaki itu dari mimpi indahnya.
"Ayo Mama, cepetan, nanti keburu Papi bangun," bisik Fian saat Ciara masih asyik bergelut dengan bahan-bahan dapurnya disertai dengan senandungan.
"Memangnya Papi kamu kalau bangun jam berapa?" tanya Ciara setengah berbisik pula.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top