"ITU KARENA KAMU TIDAK PERNAH TAHU TENTANG MASALAH RUMAH TANGGA SAYA!" teriaknya kencang sampai membuat telinga Ciara berdengung.

Ciara semakin mendongakkan wajahnya dan mempertajam tatapan matanya untuk Alva. "Saya memang tidak tahu, Om. Tetapi, mulai dari cerita Fian membuat saya tahu betapa sakitnya hidup tanpa orang tua yang lengkap!" ucap gadis itu lalu pada akhirnya Ciara yang harus pergi dan mengalah serta menutup pembicaraan yang akan berujung pertengkaran hebat.

Alva mengusap wajahnya frustasi, lelaki itu terduduk di atas pantry dengan hati yang bergemuruh penuh amarah. Tangannya memijat pelipisnya untuk meredakan nyeri yang tiba-tiba saja menyerang.