Autodoc

Cassey Bertram, nenek bermulut jelek, ditemukan tewas di kamar mandi flat miliknya karena terpeleset kemarin. Kematiannya terlihat seperti kecelakaan biasa, tetapi sebenarnya kecelakaan ini sangat janggal. Apalagi terjadi di sebuah gedung flat mewah dengan teknologi canggih terbarukan abad 23.

"Sayang, mengapa kau tidak mengangkat kasus ini?" tanyaku pada suami kala kami sedang menikmati teh bersama.

"Kau tahu sendirikan. Aku hanya polisi keamanan. Lagipula, pak Leach sudah meminta kita mengakhiri pembicaraan mengenai nenek Cassey agar dia tenang di sana." Suamiku menyeruput tehnya dan segera bersiap kerja.

Aku pun hanya tersenyum pahit begitu ditolak suamiku.

"Jangan kau jadikan ini beban pikiran. Sudahi saja. Kasihan anak kita."

Ia mengelus perutku dan keluar dari flat. Tak lupa ia mengatakan akan pulang agak malam.

Mengingat nenek Cassey, semakin aku berusaha tidak memikirkannya, malah semakin terpikirkan. Tahu-tahu kepalaku jadi berdenyut nyeri.

"Autodoc."

Sebuah suara dari kubik kecil muncul dan melayang di dekatku, dari tiap kubikelnya menonjol dan mengeluarkan tangan kotaknya menyentuhku.

"Tekanan darah Anda cukup tinggi. Tolong jangan banyak pikiran, dan beristirahat saja. Cukupkan untuk meminum air putih," katanya yang kemudian menarik kembali tangan-tangan kotaknya dan bergerak kembali ke langit-langit.

"Lihat, hal seperti sakit kepala seperti ini autodoc sangatlah reaktif. Lalu, mengapa terpeleset dan kehilangan kesadaran tidak?"

Aku merelaksasikan badanku di sofa, dan jadi sangat yakin sekali kalau kecelakaan nenek Cassey bukan hal biasa.

***

Kuamati buku panduan autodoc, katanya, jika suatu autodoc mengalami kerusakan, akan ada robot yang datang mengambil untuk memperbaiki dan akan dikembalikan dalam waktu kurang dari 24 jam. Ada dua kemungkinan mengapa nenek Cassey tidak selamat. Autodoc miliknya tidak ada di tempat karena sedang rusak, lalu yang kedua autodocnya telah diretas dan itu sangatlah tidak mungkin.

Aku sudah menghubungi pihak manajemen, katanya, autodoc milik nenek Cassey sempat rusak lalu beberapa saat sebelum perkiraan waktu kematian, autodoc miliknya sudah dikembalikan oleh robot pemerbaikan dan tercatat berada di base setiap saat. Lalu mengapa kecelakaan itu bisa terjadi?

Pihak manajemen tidak bisa menjawab pertanyaanku. Aku jadi sangat yakin, sepertinya aku harus menemui pak Leach selaku pimpinan manajemen gedung ini untuk memastikan sekali lagi.

"Hey, Evelin. Kau akan ke mana?"

Itu bu Salvare, tetanggaku sekaligus teman terdekat nenek Cassey.

"Oh, aku ingin menemui pak Leach, bertanya mengenai autodoc, erm, seperti yang kau tahu kan. Aku penghuni baru flat ini. Aku tidak cukup mengerti."

Salvare memperhatikanku, mulai dari perutku yang buncit, dan tanganku yang tidak membawa apa-apa. Tiba-tiba Salvare mengomel karena aku tidak membawa autodocku lalu menarikku ke flat miliknya yang dekat. Katanya, ia saja yang akan menjelaskan mengenai autodoc karena flat pak Leach terlalu jauh.

"Jadi, apa yang ingin kau ketahui? Bukankah di buku panduan sudah lengkap?"

Wanita baik dan perhatian ini tersenyum tulus padaku. Aku jadi yakin, dia adalah wanita yang sangat murni—lantaran ia sangat baik padaku yang baru seminggu di sini.

Tidak dapat dipungkiri, sepertinya hanya ia pula yang menangisi kematian nenek itu—matanya terlihat bengkak.

"Tadi kau bilang, kalau autodoc bisa dibawa? Aku tidak pernah tahu itu. Di buku panduan tidak ada."

"Oh, itu sistem terbaru. Semua autodoc sudah terbarui seperti itu, di buku panduan gawai sudah ada kok. Jangan bilang kau membaca yang berupa buku cetak?"

Aku mengangguk, setelah itu Salvare menasehatiku untuk selalu memperbarui informasi demi keselamatanku dan juga bayiku. Setelah mengetahui itu, kupikir aku malah semakin penasaran akan autodoc.

Tidak mau merepotkan karena rasa penasaranku, akhirnya aku kembali ke flat untuk membaca buku panduan autodoc di gawai sembari menunggu suamiku pulang. Begitu suamiku sudah pulang dan di kasur bersamaku. Barulah aku mengangkat pembicaraan ini.

"Ayolah sayang, kau harus tidur. Aku mengecek autodoc kita, kau sempat darah tinggi. Bagaimana dengan bayinya. Pikirkan itu," katanya begitu aku mulai berbicara mengenai nenek Cassey.

"Ta-tapi aku sangat ingin memecahkan kejanggalan ini."

"Apakah itu keinginan bayi kita?"

Aku mengangguk, kupikir ketika aku memikirkan kematian nenek Cassey yang sangat aneh, bayiku jadi ikut gelisah. Aku rasa kami ingin menyelesaikan masalah ini.

"Baiklah, kalau begitu apa saja yang kau tahu. Aku sangat yakin, seharian ini kau tidak istirahat untuk mencari tahu."

Aku meringis, "ya-yang pertama mengenai autodoc nenek Cassey, katanya selalu ada di base, tetapi mengapa saat kejadian tidak menolong nenek Cassey. Katanya juga, miliknya sempat rusak. Bukankah, itu aneh? Pihak manajemen juga tidak jelas mengomfirmasinya padaku mengapa autodocnya tidak berfungsi dengan baik."

"Kita tahu sendiri, nenek cassey tidak disukai oleh banyak orang karena mulutnya. Sepertinya memang, kematiannya itu bisa saja ulah seseorang. Lalu, kau menduga pihak manajemen menyembunyikan sesuatu?"

"Benar, selain itu, hanya pihak manajemen yang dapat memanggil autodoc untuk dipinjam sesuka hati dengan pengenal suara. Lagipula informasi kegiatan autodoc dilaporkan pada manajemen juga kan? Jadi, ketidakmampuan manajemen mengomfirmasi padaku sangat mencurigakan."

Suamiku sempat terdiam, dan ia kemudian mengiakan dugaanku. Seusai itu dengan sangat memaksa, ia menyuruhku tidur. Lantaran tidur terlalu larut, besoknya aku bangun kesiangan.

Lelah mencari keberadaan suamiku yang mendadak hilang di hari liburnya ini, aku bersantai di sofa dan memeriksa gawai. Ada pesan dan panggilan tidak terjawab dari Salvare. Pesannya yang cukup aneh itu mengatakan kalau pak Leach ditangkap, ia bertanya apakah suamiku seorang polisi dan juga ia mengatakan untuk jangan percaya apa kata polisi.

Aku tersentak begitu saja, ketika ada yang membuka pintu mendadak. Ternyata itu suamiku.

"A-apa benar pak Leach ditangkap?" tanyaku langsung.

"Oh, kau sudah tahu?"

Aku mengangguk. Suamiku pun duduk di sampingku, untuk menjelaskan.

"Temanku bagian penyelidik ada yang sedang mengerjakan kasus ini karena laporan keponakan nenek itu. Dan mungkin, komfirmasi yang kau lakukan membuat pak Leach takut lalu menyerahkan diri begitu saja."

"Tung-tunggu. Mengapa bisa pak Leach?"

"Katanya Pak Leach hanya berniat membuat sembelit nenek Cassey yang dialami tiap pagi, agak parah hari itu untuk menghukumnya. Ia melakukannya dengan mengambil autodocnya sesaat sebelum autodoc nenek dikembalikan oleh robot. Dan tentunya tidak terdata karena pak Leach menggunakan autoritasnya sebagai pihak manajemen."

Aku jadi teringat pesan aneh Salvare lalu mengaitkannya dengan perkataan suamiku.

"Oh astaga, pasti Salvare tidak menyangka seperti ini."

"Ah, kau tidak tahu? Justru Salvare yang menyuruh pak Leach untuk tutup mulut saat ia mengaku padanya terlebih dahulu."

Eh?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top