25. Little Story from My Class
Buatan : micimasyano
Genre : Comedy
sub-Genre : Parody, Scholl
Mimpi : Pengen Bermanfaat bagi agama, nusa, bangsa, negara (Bermanfaat bagi semua orang)
Peringatan!!!
Saya Yakin kalian bakal bosen dan nggak bakal baca sampai Habis, jadi saya ucapkan Mohon Maaf Lahir Batim karena telah membuat tulisan ter-aneh didunia dan juga mohon maaf bila ada kata-kata yang menyinggung perasaan, saya menulis itu karena saya kehabisan kata-kata (Sebenernya ide ada tapi nggak saya masukin sepenuhnya) Jadi saya memotong hampir 70% Ide awal dengan curhatan saya di kolom peringatan ini dan di tengah cerita, sekian terima kasih...
Saya harap kalian menerima tulisan ini dengan tabah...
Jujur tulisan fungsinya biar bisa lewat 2000 word :v
Mohon maaf Lahir Batin ^•^
***
Kamis, 31 Agustus 2017.
Kukuruyuk~
Suara kokokkan ayam membangunkanku dari alam mimpi, padahal lagi seru-serunya. Ku beranjak dari tikar tempat tidurku, lalu kubuka jendela agar dapat merasakan udara segar di pedesaan.
Udara segar pagi memang yang terbaik dah, matahari masih mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya, suara kicauan burung ditambah dengan nyanyi-an merdu dari Steven alias ayam peliharaanku menambah semangatku untuk mengawali hari.
Segera ku ambil air wudhu kemudian aku sholat shubuh mumpung masih sempet, kan lumayan tuh pahalanya. Setelahnya segera kumenceburkan diri kesungai dibelakang rumahku yang tidak begitu dalam, wajar sih kan lagi musim pancaroba, jadi serasa di-php-in. Bentar-bentar hujan, bentar-bentar panas, nggak nentu kayak cintamu kepadaku.
*20 Menit Kemudian*
Yap, sekarang aku udah siap. Dengan pakaian rapi plus sepatu
bot yang baru kubeli di Banjarmasin kemarin, aku siap kesekolah.
Kukeluarkan sepeda gunung yang kudapat dari hadiah lomba 17-an kemarin, yeyeye merdeka cihuy, yuk kerja bersama...
Oh, iya aku lupa ngenalin diri, maklum aku orangnya pelupa wkwkwk.
Perkenalkan namaku adalah Muhammad Syahid, lahir 22 Oktober 1994 di Banjarbaru, bentar lagi aku ultah, jangan lupa ucapin selamat yah. Dan juga aku merupakan guru honor di MTsN Datan.
Sudah dua tahun lebih aku mengajar di sekolah itu. Jumlah murid di sekolah itu hanya 8 orang dan mereka semua berada dipuncak kelas, yaitu kelas sembilan.
Aku merupakan satu-satunya guru yang mengajar disitu, yah sebenarnya dulu ada pak Udin guru Al-Qur'an Hadist, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Bahasa Arab, namun setahun yang lalu beliau meninggal dunia akibat penyakit asma.
Kata pak Udin, dahulu sekitar 5 tahun yang lalu katanya guru disini banyak banget, namun karena jumlah siswa-siswi yang masuk semakin berkurang dan juga akses jalan yang harus melewati jalan yang sempit dan becek. Akhirnya banyak guru memutuskan berhenti mengajar, dan banyak juga murid-murid yang memutuskan pindah kesekolah yang ada dikota.
Semenjak pak Udin meninggal dunia, seluruh mata pelajaran, dari umum sampai mata pelajaran agama akulah di beri amanah oleh bapak kepala sekolah untuk mengajar.
Perasaan bosan ?
Udah pasti bosan, lah orangnya cuman 8 orang gimana nggak bosan.
Lelah ?
Udah pasti lelah, untung aja nggak fullday school, kalau aja fullday school udah dari dulu aku nggak pengen jadi guru.
Tapi kenapa tetap kujalanin ?
Kenapa aku masih tetap bertahan disini ?
Kenapa aku tetap mutusin untuk bertahan di sekolah yang hampir runtuh ini ?
Akan kuberitahukan alasannya, tapi sebelumnya aku harus menghadapi jalan becek ini.
*1 Jam Kemudian*
Kuparkirkan sepedaku didepan kantor guru, terlihat dengan kecepatan bagai Flash mereka dengan cepet segera masuk kedalam ruangan yang penuh dengan kebosanan (kelas).
Kulangkahkan kakiku menuju ruangan tersebut, orang-orang yang kusebut 'mereka' tadi sudah duduk rapi dengan tangan dilipat, bahkan ada yang diikat kayak adegan sadist-masokis gitu, eh kenapa gue ngelantur gini, eh juga harusnya aku pakai bahasa baku bukannya gaul (kan settingnya pedalaman).
Yah aku ngelantur gak jelas gini supaya bisa menuhin katanya jadi 2000 kata :v
Maklum lagi kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan mimpi dan impian ku yang sudah terpaku dan terikat di palung hatiku yang paling dalam, perkiraan sekitar 20 milimeter dibagian penyaring racun.
"Assalamualaikum murid-murid ^~^" kusapa mereka dengan riang gembira.
"Wa'alaikummussalam bapak ganteng, keren, handsome, cool wonderful, beautiful, superful, pokoknya yang ful-ful dah :v." sahut mereka dengan wajah senyum dipaksain gitu.
"Yap, langsung aja nggak usah basa-basi biar sampe 2000 kata, silahkan buka buku LKS IPA kalian..."
"Ye!!!! Kita prakter reproduksi 😸🎉🎊🎆."
PLAKKkkk
Bagai palu milik om Thor, kotak pensil ku melayang tepat mengenai kepala murid yang mengucapkan 13 kata terlarang kata tuan Crab di acara Spongebob Squarepants.
"Siapa yang bilang kita bakal praktek reproduksi ?!" ucapku dengan nada agak dimarah-marahin supaya kesannya dramastisir gitu.
Banjar Mode On :v
"Palui tadi pa ai, inya yang menyambat tadi kita belajaran be-'itu'-an jar tadi pas bekisahan diluar kelas (Palui tadi pak, dia yang tadi bicara bahwa kita bakal belajar 'gituan' waktu nge-gosip diluar kelas)."
"Kada pa ai, ulun bekisah tadi handak belajaran fisika tadi, ulun kada paham masih yang pina merumus-rumus akan duit gasan bayar PLN kah tu, fitnah banaran si Putmaraga nih! (Nggak pak, ulun tadi cerita soal mau belajar fisika, soalnya saya belum paham sama rumus-rumus tentang uang yang dibayar buat PLN, dasar fitnah si Putmaraha nih!)" sergah Palui
"Sudah-sudah, jangan bekelahi lagi, lawan jangan pakai bahasa banjar, kasihan buhannya membaca ngalih, rata-rata urang jawa-sunda-bali yang membaca, mun handak kena Mici Masyano ni meulah cerita wattpad khusus bahasa Banjar, sakalian melestariakan budaya banjar jua tuh, wahini ngalih dah mencari urang ketuju budaya tradisional. Rata-rata ketuju wan loli-loli di anime lawan mencari husbando atawa waifu. Lawan jua sekalian memperkenalakan cerita rakyat banjar kaya Putmaraga, Putri Junjung Buih, Lok si Naga, Sa-ijaan, Gunung Batu Bini & Laki, atawa si Palui nang kisahnya pina mehehulut tarus di koran banjar.(Sudah-sudah, jangan bertengkar, dan juga jangan pakai bahasa Banjar, kasihan mereka membaca susah pahamnya, rata-rata orang Jawa-Sunda-Bali yang membaca kisah ini, kalau mau nanti Mici Masyano membuat work wattpad khusus bahasa Banjar, sekalian melestarikan budaya Banjar. Sekarang susah mencari orang yang suka budaya Tradisional. Rata-rata suka sama loli-loli di anime dan mencari husbando atau waifu. Dan juga sekalian memperkenalkan cerita rakyat Banjar seperti Putmaraga, Putri Junjung Buih, Lok si Naga, Sa-ijaan, Gunung Batu Bini & Laki, atau si Palui yang kisahnya bikin kesel di koran Banjar.)" ceramahku panjang.
"Bujur tu pa ai (Bener tuh pak)." sahut Lok si Naga membenarkan perkataanku.
"Bapa bangga bisi murid yang namanya terinspirasi ulih cerita rakyat, daripada ngaran keren-keren tapi kada jelas. (Bapak bangga punya murid yang namanya terinspirasi dari oleh cerita rakyat, daripada nama keren-keren tapi nggak jelas)."
Banjar Mode Off :v
Alhamdullillah, sesuai dugaanku pakai bahasa Banjar+Translate membuat block writing-ku menghilang seketika, walaupun akhirnya aku malah nyeramahin tuh murid-murid bandel, yah tapi nggak papa sih, selama bandelnya masih bisa diperbaiki. Seperti monyet, bila dilatih dan dipelihara dengan benar, akan menjadi sesuatu yang menakjubkan, bukan berarti aku menganggap mereka monyet yah.
Bandel yang susah di benerin itu kayak om-om di televisi yang terlibat kasus pencucian uang atau sepupunya yang sering disebut dengan korupsi.
"Assalamualaikum!" seseorang dengan gigi-gigi emasnya (nggak sikat gigi) memberikan salam pembuka didepan pintu kelas yang nggak ada gagangnya.
Kami semua membalas salam dari orang tersebut, dari aura-nya nih orang pasti bakal bawa masalah.
"Aku kesini kepengen ngabarin bahwa sekolahan ini besok bakal digusur untuk pembukaan lahan sawit.
"Ah iya aku lupa ngenalin diri, perkenalkan aku Dono panggil aja aku om Kasino."
Krik~Krik~Krik
"Jangkrik boss~" sahutku.
"Kami nggak bakal nyerahin sekolah ini pada kamu !" teriak salah seorag muridku.
Seketika orang itu tertawa lepas, aku berpikir ni orang udah gila. Ngaku-ngaku jadi om Dono sama om Kasino tahu-tahunya malah pengen ketawa doang, aku mag nggak bisa diginiin.
"Oi kau, kesini!" perintahnya kepadaku.
"Napa ?" aku mendekatinya dengan jalan ala zombie-zombie di film-film.
"Mari kita lanjutkan pertarungan yang tertunda dahulu..."
Mendengar ucapannya membuat diriku mencoba mengingat sesuatu. Suara, logat, dan gaya berpakaiannya mengingatkanku dengan seseorang yang ingin kukejar dahulu, tapi kalau dipikir ngapain aku ngejar-ngejar om-om kayak dia, udah bawa hawa-hawa nggak enak, gigi dia agak keemasan lagi (Nggak sikat gigi).
"Jangan-jangan kau ?!" kataku spontan teringat akan sesuatu
Flashback
"Akhirnya kita bertemu juga, wahai pendekar." ucapku terhadap orang didepanku.
Wajahnya ditutupi poni namun gigi emasnya dapat terlihat, ditangannya ada kantong plastik berisi lima buah mangga yang baru saja dipetik dari pohon mangga dikebunku.
Flashback off
"Elu maling lima buah mangga gue kan ?"
"Udah pasti bukanlah geblek !!!" sergahnya protes.
"Ah salah maksud ku enam buah!" jawabku nggak mau kalah.
"Ini bukan masalah jumlahnya!
" Jujur aku merasa terhina telah dilupakan oleh seorang guru murahan seperti dirimu, padahal aku sudah menganggapmu sebagai musuh besarku selama 3 tahun yang lalu...
"Rasakan ini !!! Chid*ri!!!" teriaknya sembari melakukan mencoba menusukan tangan penuh dengan aliran listrik.
Entah bagaimana dia mengeluarkan listrik seperti itu, yang pasti dia bukan orang biasa. Ah apa mungkin dia orang PLN, apa dia pengen mutus aliran listrik kami ?
Ah nggak mungkin, kemaren juga baru bayar (sekalian beli sepeda dan sepatu bot). Mungkin dia bisa mengeluarkan listrik karena MiCi Masyano nulis nih adegan saat tangannya kesemutan (ini fakta).
Kulihat wajahnya, matanya mulai berubah agak kemerahan gitu, apa mungkin dia sakit mata ?
Dia terkekeh melihat aku yang kebingungan dengan ekspresi kayak orang bodoh gitu.
"Perkenalkan, ahahahaha (tawa jahat) namaku..... adalah..."
"Dono~" jawab murid-muridku nyaring.
"Cih... jangan ganggu intro gue ! Perkenalkanlah!!! Namaku adalah...."
"Kasino!!! Ahahahahaha." jawab murid-muridku ditambah tawa nyaring mereka.
"Anjir!!! Ah udah ah namaku adalah..."
"Indro!!!"
"Kok kzl yah ?!" orang itu mengernyitkan dahi.
"Santai om, kita disini main santai aja... Dan juga sekalian manjangin ceritanya supaya lewat 2000 kata.
" Om tahu sendirikan, MiCi Masyano lagi sakit. Jadi biarkan dia menulis apa yang pengen dia tulis.
"Padahal awalnya dia pengen nulis ceritanya sesuai alur yang ada, tapi dia itu orangnya free, bebas, yah untung aja nggak terjerumus kedalam lubang freesex. Kalau terjerumus, mungkin kita nggak ada disini." ceramah Lok si Naga.
"Dia mah terjerumus ke dalam dunia doujinshi hentai, loli, dan waifu... Nggak bakalan bisa keluar lagi tuh penulis dari dunia otaku dan wibu yang nggak ada manfaatnya sama sekali." komentar Putri Junjung Buih.
"Anu...bisa perkataan kalian diperhalus dikit ?! Para Otaku dan Wibu lagi demo didepan rumahku nih gara-gara kalian." kata MiCi Masyano.
"Anjay!!! Penulis bisa masuk kealam literisasi !?" ucapku setengah nggak percaya.
"Lah emang salah ngomong sama karakter sendiri, dan juga sebaiknya omongan kalian dijaga. Nanti aku bakal digebukin member G.O.D Community, kalau aku babak belur sekarang cerita kalian cuman sampe 1606 kata doang!"
"Tapi apa nggak masalah nih ?" jawabku ragu.
"Kalau ragu ya udah aku tamatin aja yah dah..."
Tamat
"Oi oi stop dulu!!! Napa elu langsung main tamat aja!!!" protesku.
"Lah aku penulisnya kenapa elu yang protes, lagipula aku lagi nggak mood tapi aku paksaain. Padahal ini cerita rencana bakal ku revisi dan ku suruh temen aku baca dan akhirnya kujadiin novel, tapi karena lagi nggak mood dan kupaksain nulis, jadi ni karya nggak bakalan di terima oleh penerbit manapun, kalau pun ada palingan nggak bakal laku.
"Ah udah ah aku jadiin nih cerita jadi tempat curhat dan pelampiasanku :v"
"Nih penulis udah gak waras!"
"Yeyeye tinggal 300 kata lagi, yos yaudah kita ganti tokoh utama yuk, dah bye-bye Syahid ^~^"
"Woi tung-"
Pada hari itu, seluruh cerita tentang kami berakhir di sebuah bak sampah.
.
.
.
.
.
"Akhrrg!!!!"
Kuperhatikan sekitar, aku masih dikamarku, terbukti dengan adanya poster ulama paling dihormati yaitu KH. Zaini Bin Abdul Ghani atau yang lebih dikenal dengan guru sekumpul.
Ah... ternyata munculnya penulis gila itu hanyalah mimpi buruk. Aku baru sadar bahwa aku nggak membaca do'a tidur tadi malam, yah gara-gara kelelahan akibat tugas numpuk, wajar sih udah kelas 12, merupakan kelas yang menjadi ujung tombak sekolah untuk membuat reputasi mereka bagus dengan murid-murid yang lulus dengan nilai bagus.
Tapi...
Aneh...
Kenapa aku justru bermimpi di sebuah sekolah dengan latar pedalaman... ditambah lagi dengan kemunculan Uchiha Dono.Kasino.Indro (D.K.I) (Sasuke)
Padahal biasanya mimpiku cuman soal serangan zombie atau mungkin serangan Titan.
Sasageyo~Sasageyo
Shinzou wo Sasageyo
Subete no gisei wa ima kono toki no tameni
Sasageyo Sasageyo
Shinzou wo Sasageyo
Susumu beki mirai wa sonote deki deki doke :v
Eh kok aku malah nyanyi sih... Harusnya aku mikirin masalah mimpi, bukannya Recon Corp.
Hah... sebaiknya kutanya sama ustadz Joko, siapa tahu dia bisa menerawang arti dari mimpiku ini.
Masjid Raya
"Jadi apa maksud dari mimpi saya wahai ustadz ?" tanyaku heran.
Kuperhatikan wajah ustadz yang sedang berpikir keras apa arti dari mimpiku ini.
"Ehem.. Syahid kamu ingin tahu apa arti dari mimpi kamu ?" kata ustadz Joko
"Eh iya ?" sahutku penasaran.
"Kamu akan mengetahuinya sebentar lagi... silahkan berjalan keluar dan berdiri lah di pinggir jalan dekat lampu merah." jawab ustadz Joko yang so pasti bikin aku kebingungan, tapi sebaiknya kulaksanakan aja lah.
Lampu Merah
Sudah 3 Jam aku berdiri di dekat tiang lampu merah ini.
Tapi nggak ada tanda-tanda aku bakal tahu tafsir dari mimpiku, apa mungkin ustadz cuman pengen ngerjain aku...
Tapi rasanya nggak deh, yah emang sih tafsir mimpi beliau nggak selalu benar, tapi setidaknya aku berusaha tuk mengetahui kebenaran di balik mimpi-mimpiku (Nggak ada kerjaan)
Didekatku ada seorang nenek tua yang ingin menyeberang jalan namun tidak bisa karena banyak pengendara jalan yang menerobos lampu merah dan juga tidak memberikan jalan untuk pejalan kaki menyeberang, padahal disitu ada zebra cross.
"Nenek mau menyebrang ?" tanyaku sopan.
"Nggak nenek mau makan, lah iyalah mau nyebrang!" bentak nenek tersebut.
Aku udah naik pitam tapi kutahan soalnya susah kalau sampai terjadi pertumpahan darah.
Tiba-tiba didekatku datang orang dengan baju cosplay ala Kakashi langsung memberikan aba-aba berhenti terhadap pengendara agar si nenek dapat menyeberang dengan aman.
Yang kulihat hanyalah orang gila dengan gaya sok pahlawan, palingan nanti pengen diberi uang.
Ternyata perkiraanku salah, ternyata dia langsung kembali berlari
menyeberang ke tiang lampu merah tempat ku menunggu kepastian dari si dia.
"Anu kakak ngapain peluk-peluk tiang ? Jones kah ?" tanya dia sesaat sampai didekatku.
"Cuman latihan theater kok" jawabku sembarang.
"Kamu juga ngapain ?" tanyaku balik.
"Aku cuman ingin bermanfaat bagi orang lain."
Mendengar perkataan itu, pintu hatiku terketuk seketika...
Aku terkagum-kagum dengan apa yang dikatakan oleh cosplayer ku buruk-burukan tadi.
Akupun langsung berlari menjauh dari dia yang sepertinya kembali melaksanakan tugasnya, ku terus berlari sampai warung acil Esah, yah aku lapar sih...
Mengingat adegan heroik tapi gila itu aku berniat aku ingin menjadi orang bermanfaat bagi agama, nusa, bangsa dan negara kalau bisa rakyat dunia.
Yah walau aku nggak dapat arti dari mimpiku, setidaknya aku mendapatkan hal yang lebih berharga.
Beberapa Tahun kemudian
Yap, perkenalkan namaku Muhammad Syahid, lahir tanggal 22 Oktober di Banjarbaru, golongan darah O.
Impianku adalah bermanfaat bagi orang banyak.
Ah maaf, tapi aku mengajar dulu yah...
Kumasuki ruang kelas yang muridnya jumlahnya cuman 7 orang.
"Selamat pagi murid-murid, selamat datang di MTsN Pedalaman ^•^"
~Tamat ?~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top