Chapter 6
Disclaimer :
Naruto/Boruto Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto
Summary :
next chapter dari Beauty lady of sixth Kazekage.
Temari membesarkan 8 anak kembarnya dengan baik di Sunagakure selama 5 tahun, setelah itu mereka berpisah karena harus dirawat oleh keluarga suaminya.
Genre : Drama, Romance, Fantasy, Friendship, dll.
Warning :Typo, Gaje, Abal-abal, ide pasaran, OOC, OC, Alur acak-acakan, Adult Theme, Newbie, Penuh kekurangan. ada bahasa kasar jadi mohon dimaafkan!
berbeda dengan Canon Anime Boruto.
Bbplanets: Generation International Academy
#Kalau dirasa tidak menarik, silahkan tekan tombol back (no problem!)
Don't like? Don't read
.
Don't Copy Paste!
.
No bullying and bashing
.
Happy reading!
.
Enjoy!
.
Warning! Typo ooc etc
See you next chapter
Bbplanets!
.
.
.
Markas Root.
"Boruto! Sarada-chan! jangan berlarian, itu gak sopan!" tegur Hinata mengejar 2 anak kecil berbeda gender tersebut.
"Danzo jiji!" mereka berlarian dengan santainya. tanpa peduli suasana yang agak seram di sekitarnya.
suara itu bisa terdengar sampai ruangan dalam, dimana pemilik markas tersebut sedang meminum teh bersama 2 orang lain.
"di luar ribut sekali.." ujar Danzo, "mereka harus didiamkan dengan cemilan biar tenang"
"namanya juga anak-anak ttebayo" kekeh pria berambut pirang jabrik yang pendek, dengan 3 kumis kucing yang agak tipis.
"ne, neesan sudah menghilang hampir 1 tahun. kami sudah berusaha menyembunyikan ketidakhadiranmu. untung Sasuke memberi kabar"
"aku harus berpergian Durian busuk. informasi dan penyelamatan generasi muda itu lebih penting daripada mengurusi hal gak guna" ujar wanita berambut pirang disanggul rapi.
"lumayan dingin juga, kasihan anak ini, pasti kedinginan"
wanita itu menyelimuti anak lelaki berusia 6 tahun dengan Haori putih yang berbulu lebat dan tebal. dia mengupayakan agar anak itu tetap hangat.
"neesan, Sunagakure juga butuh neesan"
"berisik Naruto, nanti dia terbangun"
Naruto melihat anak yang tertidur di paha Temari. "Kara.. memang kejam, mereka sudah membunuh banyak anak kecil ttebayo"
Temari mendengus kesal, "huh! sekejam apapun Kara, lebih kejam orangtua yang menjual anak-anak itu" balasnya meminum teh, "perdagangan anak itu sudah trend. itu gila, Kara tinggal bayar"
"neesan mendukung Kara? heran sekali ttebayo" ujar Naruto menghela napas, "memang benar Kara itu kejam tapi orangtua macam apa menjual anak-anak? itu gila sekali!"
"memang gila, untung aku cepat sebelum anak ini memiliki Karma. pasti dia akan diincar" Temari mengelus rambut hitam bocah itu.
"aku mengendalikan pikiran Ootsutsuki Isshiki dan Peneliti itu dengan Dominasi milikku. memberinya beberapa chakra untuk menahan Karma di tubuh pendeta malang itu. mereka udah get out dari dimensi ini"
"kekuatan Tingkatan Status itu hebat juga ttebayo"
"anggap saja begitu, tergantung kamu bisa mendominasi lawanmu. sekuat apapun lawanmu, tapi jika kau memiliki aura Dominan lebih kuat darinya. mereka akan bertekuk lutut" jelas Temari.
"Naruto, kau ini ahlinya dengan ceramah no jutsu milikmu itu"
"Temari itu bukan jutsu" ujar Danzo. memang Naruto ini kebanyakan suka menceramahi orang lain dalam hidupnya.
"hehe"
"jaga anak ini, biarkan dia hidup layaknya manusia. hidup penuh cinta tanpa melihat masa lalunya" ujar Temari.
"aku hanya ingin generasi muda hidup dengan aman"
Brakk!!
"Danzo jiji!" teriak Boruto dengan semangat 45. membuat orang lain kaget mendengar suara itu.
"oi! Boruto! bikin kaget saja ttebayo!"
"oh, touchan toh, are? bibi Temari?"
Temari memindahkan anak itu, "halo, lama tak bertemu"
"kaachan!!!" Shikadai, Inojin dan Chouchou memeluk Temari dengan erat.
"rindu kaachan!"
"ah~ kaachan juga rindu kalian sayang.. sangat rindu.." balas Temari memeluk 3 anaknya dengan erat. dia benar-benar menginginkan ini, hidup damai bersama 8 anaknya. tapi kondisi zaman yang berubah membuatnya tidak bisa tenang.
"uh.." suara anak itu terbangun perlahan, dia memandang sekitarnya.
"ara? siapa dia bibi Temari?" tanya Sarada, anak langsung memeluk Temari.
"anak ini.."
.
.
.
Kawaki masih mengingat kejadian itu. dimana anak lainnya sudah mati karena Karma yang dibuat oleh Jigen.
dia berusaha lari dari kantong tersebut, memohon agar dia tidak bernasib sama seperti anak lainnya.
"anak itu yang terakhir, huh.. dia melihat anak sebayanya mati ya" ujar Amado merokok. Jigen ingin memasukkan tangannya ke dalam tabung tersebut.
(tidak ada Code di dunia ini)
kumohon! jangan!
Kawaki melihat aliran chakra hampir memasuki tubuhnya. rasa tersiksa dan panas merasuki tubuhnya.
Sakit! Sakit! tolong!
sebuah tangan mencekik leher Jigen.
"siapa?!"
"jadi ini kerja kalian!!"
Kawaki mulai merasa penderitaannya berhenti. aliran Karma yang ditransfer mulai menurun. dia melihat seorang wanita mencekik leher Jigen lalu Amado tidak bisa bergerak sama sekali.
"apa ini kerja klan Ootsutsuki?!! membunuh anak kecil!!" geram Temari, warna matanya berubah menjadi terang, "sa~ biarkan aku menguasaimu~"
"Ootsutsuki Isshiki ya?" Temari tersenyum licik, mata Jigen membulat.
"ka-kau ta-tahu aku?" tanya Jigen. padahal banyak yang tidak tahu dia selain Kara, tetapi wanita asing ini tahu dirinya.
"aku ketua resmi klan Ootsutsuki, sekarang kau bawahanku.. seorang bawahan harus menuruti perintah ketua" balas Temari menggunakan jarinya di dagu Jigen, mengalirkan chakra originalnya.
"AKHHH!!!" teriak Jigen meronta, Temari tertawa dengan santai.
"kekuatan yang menghancurkan Karma?" tanya Amado tak percaya. kekuatan wanita ini sangat kuat, bisa menaklukkan Isshiki yang bahkan mereka tidak bisa lawan.
"santai Isshiki, selama kau menurutiku, Kau bisa menguasai Karma pada tubuh pendeta itu. sekarang kau punya waktu dan pilihan" ujar Temari memancarkan aura Dominan pada kepala Jigen.
"menurutlah selayaknya pelayan setia, aku sebagai tuanmu akan memberikan hal yang kau inginkan"
Jigen langsung berhenti, "ya, Ootsutsuki Isshiki siap melayani anda.. ketua"
Temari menginjak kepala Jigen, "Haha! boneka tetaplah boneka!" dia tertawa puas dengan kemampuannya.
"tapi aku tidak percaya kau akan menurutiku"
Temari mengigit jarinya lalu menempelkan ke kepala Jigen.
"dengar ini Isshiki, aku selalu mengawasimu dengan darahku. mengendalikan ketidakmampuan milikmu, jika kau melakukan sesuatu di dimensi ini. aku akan menghancurkanmu" ujar Temari tenang dan menjelaskan.
"jika kau berpindah 'wadah', darahku selalu mengikutimu. mengejar sampai kau tamat, jangan kira kau bisa lari dariku!!" lanjutnya, "sekarang aku akan membaca ingatanmu" mata Temari berubah kembali, membaca seluruh ingatan Jigen tentang dunia ini.
"hanya segitu?" Temari beralih pada Amado, "sial, aku tidak bisa bergerak!"
tangan Temari mencengkeram rambut putih Amado, "kau tidak akan pernah bisa menang dariku" ujar Temari terkekeh, dia membaca ingatan Amado.
"teknologi Nano? manusia buatan? hm.." Temari hampir kaget dengan pengetahuan milik Amado.
sialan!! teknologi ini hampir mirip dengan milikku, walau masih belum sempurna.. tapi ini saja belum kukembangkan!!
maksud Temari adalah dimana di saat dia bertemu dengan dirinya yang lain. pengetahuan itu hampir mirip dengan buku perpustakaan alam sadarnya.
"pengetahuan milikmu masih rendah, konyol jika mengingat itu, ilmuwan gila tapi ini cukup berguna" Temari menyeringai langsung mendorong Amado pergi, "aku bisa melihat.."
Temari melihat Jigen, "Isshiki! bawa anggota Kara busukmu pergi jauh dari Dimensi yang kutinggal!" perintah Temari mutlak.
"jika aku melihat salah satu anggota kalian muncul di Dimensi-ku! kalian akan kubantai sampai habis! itu sumpahku sebagai Sabaku no Temari!" tegas Temari.
"baik!"
Jigen pergi bersama Amado, menghilang entah kemana. mungkin ke dimensi lain yang sama tapi tidak memiliki Sabaku no Temari, sang ketua klan resmi Ootsutsuki. dan juga, mereka tidak akan bertemu wanita gila bernama An WuShang ini.
akhirnya..
Kawaki lega, akhirnya dia selamat dari kematian. kantung Kawaki pecah, tubuh kecilnya terjatuh. Temari langsung menangkapnya.
"daijoubu.. sekarang kamu baik-baik saja" ujar Temari lembut. dia mengelus punggung Kawaki, "tidak ada generasi muda di dimensi ini yang akan bernasib seperti ini.. aku berjanji.."
Kawaki mencium wangi tubuh Temari yang menenangkan. pelukan Temari seperti sosok ibu yang akan melindungi anaknya.
"tidurlah, lupakanlah masa lalu.. pikirkanlah masa depan yang bahagia.." Temari membiarkan Kawaki tertidur dalam pelukannya.
Temari menekankan lantainya, "ruangan ini, datanya, semua milikku.. berbahaya jika ada yang memiliki ini" tatapannya miris melihat anak-anak yang sudah mati karena korban Karma.
"maafkan aku.. aku berjanji tidak akan lagi yang bernasib seperti ini"
lubang dimensi teleportasi terbuka, Temari menggendong Kawaki pergi. bau terbakar dan ledakan keras menghancurkan segalanya.
"aku tidak akan membiarkan siapapun yang melihat ini semua" Temari menutup matanya.
"untung gedung ini akan runtuh.. Ame no Sato.. huh! aku akan merasa bersalah pada durian busuk itu"
"saatnya ke Konoha"
.
.
.
kembali ke masa sekarang.
"souka.."
"kaachan harus membawanya pergi ke organisasi gelap itu. dia akan hidup bersama kalian mulai sekarang" jelas Temari mengelus rambut Chouchou.
"kaachan paling hebat!" puji Inojin.
Temari tersenyum miris, jika aku hebat.. aku bisa menyelamatkan mereka nak.. setidaknya aku bisa mencegahnya..
memiliki kekuatan tapi tidak bisa menyelamatkan anak-anak korban Karma. dia sudah memutuskan akan mencegah perdagangan anak illegal di dunia ini yang sudah hampir menyebar.
"Ohayou! aku Uzumaki Boruto, aku akan jadi temanmu ttebasa!" ujar Boruto memperkenalkan diri pada Kawaki.
"aku Uchiha Sarada! yoroshiku nee!"
"aku Nara Shikadai. ini adik kembarku Yamanaka Inojin dan Akimichi Chouchou" ujar Shikadai tersenyum tipis.
"ohayou!"
Temari tersenyum, "ayo kenalkan dirimu"
Kawaki melihat anak-anak lainnya sangat akrab padanya, bahkan kepada orang asing.
"aku Kawaki" balas Kawaki sopan.
"mohon bantuannya"
"kalau begitu ayo main!" ajak Boruto dan Sarada menarik Kawaki.
"Danzo-jiji! ada cemilan gak?" tanya Chouchou.
Temari memberikan sebungkus manisan mangga yang kering.
"ini kaachan bawa dari Sunagakure, berbagi ya!"
"Haì!!"
"arigato!"
anak-anak itu langsung pergi, "aku harus pergi ke Suna, mengurusi kerjaan paling menyebalkan sepanjang masa" ujar Temari bangkit.
"eh? neesan tidak menginap terlebih dahulu? kasihan anak-anak jika kau pergi tanpa pamit ttebayo" ujar Naruto.
"oh, lebih baik aku tinggal dimana menurutmu?" tanya Temari.
"Sai sudah rindu padamu, lagipula dia tinggal bersama Inoichi-san" jawab Naruto tenang.
"ya, terserah kamu, aku menginap hari ini" ujar Temari tersenyum tipis.
"yare.. yare.. neesan ini selalu saja santai ttebayo" ujar Naruto.
"aku tidak santai Naruto, aku selalu sibuk" balas Temari terkekeh kecil, "dan kalian harus ingat masalah Amegakure yang dulunya sarang Kara.. bereskan sebelum aku yang turun tangan"
.
.
.
n.b:
Kawaki yang ini OOC ya, mungkin karakternya berubah karena Temari menyelamatkannya dari Kara.
see you next chapter
kasih bintang, komentar dan follow saya.
salam Bbplanets
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top