Chapter 2
Disclaimer :
Naruto/Boruto Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto
Summary :
next chapter dari Beauty lady of sixth Kazekage.
Temari membesarkan 8 anak kembarnya dengan baik di Sunagakure selama 5 tahun, setelah itu mereka berpisah karena harus dirawat oleh keluarga suaminya.
Genre : Drama, Romance, Fantasy, Friendship, dll.
Warning :Typo, Gaje, Abal-abal, ide pasaran, OOC, OC, Alur acak-acakan, Adult Theme, Newbie, Penuh kekurangan. ada bahasa kasar jadi mohon dimaafkan!
berbeda dengan Canon Anime Boruto.
Bbplanets: Generation International Academy
#Kalau dirasa tidak menarik, silahkan tekan tombol back (no problem!)
Don't like? Don't read
.
Don't Copy Paste!
.
No bullying and bashing
.
Happy reading!
.
Enjoy!
.
Warning! Typo ooc etc
See you next chapter
Bbplanets!
.
.
.
Di Kediaman Sabaku.
"oh ya, sebentar lagi kalian semua akan pergi ke desa lain kan?" ujar Kankurou yang baru selesai tidur siang. dia membicarakan hal itu pada keponakannya.
"eh?"
"kok kita harus ke desa lain?" tanya Shikaru heran dengan ucapan Kankurou.
"Suna kan nyaman?"
"iya! disini Aino gak bosan!"
"kenapa kita harus pergi ke desa lain?"
"anata, jangan berkata begitu!" tegur Sari memukul bahu Kankurou.
"ini demi kepentingan mereka! aku tidak mau kejadian saat wanita pelacur itu ingin merawat salah satu anak neesan! itu gak akan terjadi!" balas Kankurou tegas.
"Kankurou, ucapanmu itu!" tegur Tsunade melihat bocah kecil itu memutar otak untuk mengetahui arti kata yang disebutkan Kankurou.
"wanita pelacur?" heran Inojin, dia memang suka berkata kasar. tapi ucapan yang diucapkan Kankurou sangat asing.
"ne.. paman Kankurou, apa itu wanita pelacur?" tanya Shikadai.
"apakah makanan enak?" tanya Chouchou dan Shinki.
Shikaru mengambil buku bahasa di lemari dan membuka halaman.
"wanita pelacur.. wanita yang menjual tubuhnya pada pria hidung belang, perempuan nakal dan liar. hampir seperti kupu-kupu malam" ujarnya membacanya dengan keras. wajahnya agak merengut setelah membaca itu.
"oh my.. itu bukan hal bagus.." ujar Shiba.
"kali ini aku setuju denganmu Shiba niisan.." balas Aino.
"kupu-kupu malam? hih! bikin jijik saja!" ketus Himawari, dia tahu arti kupu-kupu malam tersebut. dalam kamus di otaknya itu berarti wanita tidak tahu malu.
"memangnya ada wanita yang menjual tubuhnya pada pria hidung belang?" tanya Saina agak kesal mendengar arti tersebut.
"memalukan hak wanita saja!" Chouchou memandang Kankurou dengan wajah tidak senang.
Tsunade jadi ingin menghajar Kankurou, "kau mengajari mereka dengan kata yang tidak pantas"
"aku harus Tsunade-san! jika mereka tidak tahu apa yang terjadi. bisa bisa terpengaruh! terutama Shikadai dan Inojin!"
"tousan.. siapa wanita pelacur itu? kenapa tousan sangat benci padanya?" tanya Araya menarik lengan baju Kankurou.
"Araya.. ini sudah dirahasiakan oleh bibimu sendiri agar kita gak boleh membicarakannya" balas Kankurou mengelus rambut Araya.
"kaachan? kenapa? apa yang dijadikan rahasia?" tanya Shikadai penasaran.
"dan kenapa bisa mempengaruhi aku dan Inojin?"
Kankurou ingin berbicara tetap Tsunade menghentikannya.
"biar aku saja, bahasaku lebih baik dari kamu! ayo ayo, kalian duduk diam dulu" ujar Tsunade. beruntung mereka anak yang penurut, duduk diam sambil mendengar cerita Tsunade.
Tsunade menghela napas sebentar, "begini, kalian punya 2 kakak tiri, dari Klan Nara dan Yamanaka, kalian tahu kan? saat kita menginap di Konoha selama 2 minggu itu"
"oh! Shikamaru oniisan dan Ino oneesan ya?" ujar Shikaru.
"eh? kapan niisan bertemu mereka?" tanya Chouchou.
"aku dan Shikadai pernah melihat mereka di hutan klan Nara, itu benar kan?"
"iya, aku ingat itu.."
"pada zaman dahulu.. sebelum Temari menjadi Kazekage. dia bertunangan dengan anak ayahmu, yaitu kakak tiri kalian, Nara Shikamaru"
"eh? dulu kaachan bertunangan dengan Shikamaru oniisan?" heran Shikadai.
"ya, tapi dibatalkan karena wanita pelacur itu" potong Kankurou, mereka merengut pelan.
"apakah wanita pelacur itu Ino oneesan?" tanya Inojin.
Tsunade menghela napas, padahal dia tidak ingin mengungkit masa lalu. tapi ya sudahlah..
"ya, Ino merebut tunangan ibumu saat Temari berada di Suna. makanya Kankurou mengatakan kalau Ino itu wanita pelacur"
"ihh! tak tahu malu!" ujar Mitsuki, "aku tidak bisa bayangkan perasaan bibi Temari jika tahu tunangannya selingkuh"
"saat itu neesan lagi bodoh. dia malah bunuh diri setelah mengetahuinya"
"kenapa.." gumam Sarada ingin menangis, "kenapa bisa mereka berbuat seperti itu? dan kenapa bibi Temari mau bunuh diri demi pria seperti itu?!" dia mengusap airmatanya.
"kenapa hiks..? hiks.. hiks.."
Sarada memiliki adik dan orangtua yang menyayanginya. ayahnya memang jarang pulang tapi tak pernah selingkuh (walaupun dia tahu Bibi Karin menyukai ayahnya. tapi mengetahui batas hubungannya).
"itu disaat akal sehat Temari hilang karena perasaan kecewa.. untungnya Temari hilang ingatan" jawab Tsunade.
"dan itulah Kankurou dan Gaara balas dendam pada mereka"
"balas dendam?"
"tousan juga balas dendam pada mereka?" tanya Shinki.
"ya, paman membuat mereka berdua tidak bisa memiliki anak" jawab Kankurou lugas.
"neesan itu memang melupakan itu tapi paman tak akan melupakannya. neesan adalah satu-satunya kakak yang sabar dan baik.. tak ada yang mau jika dia meninggal"
Kankurou menatap mereka, "aku mengatakan ini karena tak mau kalian berdua terpengaruh" ujarnya pada Shikadai dan Inojin.
"kami? apa hubungannya dengan kami?" tanya Shikadai.
"ayah kalian itu sudah tua, usia mereka sudah seperti kakek tua. dulu wanita pelacur itu ingin merawat kalian" ujar Kankurou, "dia mau merawat kami? jangan mimpi!"
"dulu kalian masih bayi, mungkin karena fisik keluarga Nara dari Shikadai mirip dan kau itu memiliki rambut dan mata seperti keluarga wanita pelacur itu" jelas Kankurou membuat Shikadai dan Inojin terdiam.
"neesan menolak keras, jika saja kalian dirawat mereka. aku yakin kalian akan menganggap neesan sebagai orang asing"
"kukira aku yang akan di rawat mereka? aku juga klan Nara kan?" heran Shikaru.
"suami pertama neesan gak akan izinkan Shikaru di rawat siapapun selain dia dan pihak Suna" jawab Kankurou.
"jadi aku berharap kalian menjauhi wanita pelacur itu. kalian boleh berbicara sopan tapi jangan sampai diminta tinggal olehnya. dia itu tipe wanita yang suka pria tampan" jelas Kankurou membuat mereka mengangguk.
"kalian ini.. sudah bisa terlihat dewasa dalam usia 5 tahun.." ujar Tsunade, "kalian ini sudah seperti pangeran dan putri, apalagi status kalian ini tinggi"
"jadi kita harus bersikap seperti apa Baachan?" tanya Shiba serius.
"lakukan apa yang kalian suka, asal tidak melukai fisik dan mental orang lain.. jika ada yang menantang kalian, lawan saja. jangan ragu" Tsunade menasehati mereka.
"Baachan diminta Temari untuk menjaga Shikaru di Kumogakure, mungkin sampai kalian berusia 9 tahun.. bersekolah di Akademi Internasional"
"Akademi terkenal di sebelah Indekos itu? apa kita bisa masuk ttebasa?" tanya Boruto.
"jika kalian meminta pada Temari untuk masuk. tapi aku yakin kalian tidak mau menyalahgunakan nama Temari bukan?" balas Tsunade.
"berusaha terlebih dahulu, Baachan yakin dengan kemampuan kalian pasti bisa masuk. Akademi itu mengasah kemampuan fisik dan mental kalian, lakukan yang terbaik" Tsunade tersenyum, dia sudah lama ingin menasehati generasi baru ini.
"yosh! kalau begitu, kita akan berusaha masuk dengan kemampuan kami ttebasa!" ujar Boruto semangat.
"akan aku buktikan aku bisa masuk Akademi Internasional dan menjadi Hokage, Shanaro!"
"gak! aku yang jadi Hokage ttebasa!"
"aku lah!"
"mulai lagi.."
"jadi Hokage itu gak mudah dan bikin bosan, harus di kantor untuk catat ini, ketemu ini, menyelidik itu"
"masih mending daripada jadi Daimiyo" balas Kankurou, "itu sungguh melelahkan"
Shizune dan Sari tertawa kecil diam-diam.
.
.
.
"tadaima" ujar Temari pulang bersama Gaara dan Matsuri, dia membuka gerbang kediaman itu dengan chakranya. di rumah mereka sudah dirancang bisa dibuka dengan Chakra dan darah dari orang yang tinggal, tidak bisa di manipulasi dengan Chakra lain.
terdengar suara langkah kaki yang lagi berlari di rumah itu.
"okaeri Kaachan!" 8 bocah menghampiri Temari.
"wah, melihat kalian yang begitu imut sudah membuat aku jadi semangat!" ujar Temari mengelus rambut Chouchou dan Aino.
"okaeri bibi!"
Temari tersenyum, "okaerinasai Temari.. Gaara.. Matsuri.." ujar Tsunade.
"nah, kalian semua, Temari mungkin sedang lelah dari pekerjaan. biarkan dia beristirahat" lanjutnya.
"gak lelah jika melihat mereka Tsunade.. ini sudah waktunya makan malam, dessert kali ini mau gimana?" tanya Temari berjalan masuk dan menyusun sepatu boot hitamnya. lalu mengantikan dengan sandal rumah.
"kaachan, aku mau makan roti" ujar Shikaru, "tadi sudah disantap habis oleh chouchou dan Shinki"
"roti? baiklah.. biar aku buat"
Temari membuat makan malam dengan sup ayam obat, bebek goreng, salad dan roti. dia memasak dibantu oleh Sari, Matsuri dan Shizune.
"Sari! ingat jaga kaldunya"
"wakatta neesan!"
"oh ya Matsuri, bisakah kau mengambil dendeng yang ada di lemari? kita akan memakainya" ujar Temari sedang mencampurkan adonan roti dengan bahan lainnya.
"baik!"
"dendeng kan sangat lama membuatnya, kau membuatnya agak susah kan?" heran Shizune. Temari tersenyum tipis.
"untuk perpisahan.. itu makanan untuk perpisahan"
Shizune mengerti dengan ucapan Temari, "kau tahu juga ya.."
"jangan kira aku tidak tahu.. kalian menceritakan masa lalu pada mereka, lagipula sudah lama dan aku tidak peduli" bisik Temari membuat Sari dan Shizune kaget.
"aku lupa kalau neesan bisa membaca pikiran orang dengan sekali sentuh"
"dulu sih aku malas membaca tetapi aku sudah tahu Kankurou yang cerita dimana mereka akan tinggal di desa lain" balas Temari menaburkan tepung pada adonan yang sudah dibentuk. lalu memasukkannya ke oven.
"kaachan! mau makan Ice Cream yang ada di kulkas!" ujar Chouta menarik celemek Temari. Temari memandangnya heran.
"kenapa tidak mengambilnya sendiri, sayang?" tanya Temari, "kaachan membuat semua Ice Cream itu untuk kalian, kenapa tidak dimakan?"
"kami pikir.."
Temari tersenyum, "souka.. kalian takut aku marah ya.. tapi nanti kalian harus memakannya bersama. kalian ini bersaudara harus saling berbagi" dia mengelus rambut Chouta.
"berbagi? tapi kaachan tak boleh dibagi kan?" tanya Chouta polos.
"ada masanya kalian tidak boleh berbagi.. contohnya berbagi cinta, jangan jadi seperti kaachan yang punya suami banyak" Temari tertawa dan cenggir.
"um! cinta harus dijaga! nanti kalau Chouta punya istri, akan Chouta sayang sepenuh hati!"
Temari memeluk Chouta, "perjalananmu masih panjang, sayang.. nikmati saja hidupmu.."
"haí!"
"sana, biarkan kaachan serius masak, kau mandi dan ganti pakaian, bilang pada yang lainnya juga" ujar Temari, "baik kaachan!"
Temari melihat Chouta yang pergi dari dapur, "jika kalian menemukan pasangan yang cocok. aku sebagai ibu akan mendukung kalian" gumamnya dengan pelan.
.
.
.
see you next chapter
kasih bintang, komentar dan follow saya.
salam Bbplanets
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top